5 Mitos Retinol yang Wajib Kamu Tahu

4 Agustus 2022 14:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi skincare ekonomis. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi skincare ekonomis. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ladies, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan kandungan retinol pada produk skin care. Ya, retinol memang tengah digandrungi saat ini karena memiliki banyak manfaat untuk kulit.
ADVERTISEMENT
Banyak penelitian mengungkap retinol dapat merangsang kolagen, membantu mengatasi jerawat, menyamarkan kerutan, memudarkan pigmentasi, dan mencerahkan kulit secara keseluruhan.
Dermatolog dr. Arini Astasari Widodo, SpKK menjelaskan kepada kumparanWOMAN bahwa retinol merupakan kandungan skin care yang berasal dari turunan vitamin A. Kandungan ini bisa membantu regenerasi kulit dan mencegah penumpukan sel kulit mati.
Sayangnya, masih banyak perempuan yang percaya akan mitos-mitos yang beredar terkait retinol. Mulai dari penggunaan retinol tidak boleh dicampur dengan produk vitamin C hingga retinol bisa membuat kulit jadi sensitif dengan paparan sinar matahari.
Lantas, kira-kira apa saja mitos lain yang masih sering dipercaya terkait penggunaan retinol untuk kulit? kumparanWOMAN telah merangkum info lengkapnya di artikel berikut ini. Simak penjelasan lengkapnya di sini, ya.
Ilustrasi serum dengan kandungan retinol. Foto: Dok. Shutterstock

1. Retinol membuat kulit sensitif dengan paparan sinar matahari

Salah satu mitos yang paling sering beredar adalah penggunaan retinol bisa membuat kulit menjadi sensitif saat terpapar sinar matahari karena umumnya diaplikasikan saat malam hari. Ternyata pernyataan ini tidak benar, lho, Ladies.
ADVERTISEMENT
Dikutip InStyle, Dr. Hadley King, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York mengatakan retinol tidak membuat kulit menjadi sensitif dengan sinar matahari. Namun, kinerjanya akan menurun saat terekspos sinar UV di siang hari.
“Banyak orang percaya mitos ini benar karena retinol sering diinstruksikan untuk digunakan hanya pada malam hari. Padahal ini karena retinol sering terdegradasi oleh sinar matahari yang membuatnya kurang efektif, bukan karena menyebabkan sensitivitas matahari," katanya.
Meski begitu, Hadley menjelaskan beberapa orang kulitnya mungkin akan sensitif saat pertama kali menggunakan skin care. Kulit akan beradaptasi dengan paparan sinar UV seiring berjalannya waktu.
"Namun, setelah beberapa bulan menggunakan retinol, respons kulit terhadap radiasi UV kembali normal. Jangan lupa selalu memakai sunscreen setiap hari,” tuturnya.
ADVERTISEMENT

2. Retinol membuat kulit menipis

Mitos lain yang masih sering dipercaya adalah penggunaan retinol yang dapat membuat kulit menipis. Alasannya karena beberapa orang mengalami pengelupasan saat pertama kali menggunakan kandungan retinol. Kulit juga mungkin tampak lebih tipis karena sel-sel kulit mati pada lapisan terluar terangkat.
Namun, ternyata ini hanyalah mitos belaka. Pasalnya, retinol justru berguna untuk merangsang produksi kolagen yang membantu membuat kulit menjadi lebih tebal.
Ilustrasi skin care. Foto: Shutter Stock

3. Retinol tidak boleh digunakan di area mata

Mitos lain mengungkapkan retinol jangan sampai diaplikasikan di bawah mata. Hal itu karena mata menjadi salah satu bagian tubuh dengan lapisan kulit yang tipis sehingga akan menimbulkan risiko iritasi saat menggunakan retinol.
Ini ternyata juga hanya mitos belaka. Dr. Sandra Lee, dokter kulit bersertifikat dan pendiri SLMD Skincare yang berbasis di Amerika Serikat menjelaskan bahwa kulit di sekitar mata memang yang paling halus di wajah.
ADVERTISEMENT
Tapi itu bukan berarti tidak bisa terpapar retinol. Ada beberapa kandungan retinol yang telah diformulasikan khusus untuk area mata yang tipis.

4. Retinol bisa mengeksfoliasi kulit

Retinol memang bisa mencegah penumpukan sel kulit mati. Namun, bukan berarti penggunaan retinol berfungsi untuk mengeksfoliasi kulit.
Sandra Lee menjelaskan retinol bisa membantu mengatur pergantian sel kulit yang membantu mencegah penumpukan sel kulit mati. Retinol tidak bekerja seperti produk eksfoliator yang merusak ikatan sel-sel kulit mati. Tapi retinol bekerja dengan mengikat reseptor di dalam sel kulit yang memberi tahu sel untuk mempercepat proses pembaruannya.
"Ketika memakai retinol, kita meningkatkan tingkat pergantian sel dan membuat kulit lebih muda. Retinol bisa membantu mengatasi jerawat karena melepaskan sel-sel mati itu karena tidak ada sumbatan di pori-pori,” paparnya.
Ilustrasi Mengaplikasikan Serum Foto: Dok. Shutterstock

5. Retinol tidak boleh dicampur dengan vitamin C

Vitamin C adalah antioksidan yang mendukung produksi kolagen, memudarkan hiperpigmentasi, dan mengurangi kulit kusam. Banyak yang percaya bahwa retinol tidak boleh dicampur dengan vitamin C karena akan menurunkan efektivitas keduanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, campuran retinol dan vitamin C juga digadang-gadang dapat meningkatkan iritasi kulit. Namun, studi menunjukkan bahwa menggunakan keduanya secara bersamaan justru bisa bermanfaat untuk mengurangi tanda-tanda penuaan.
Secara teknis, kedua kandungan ini dapat dicampur. Namun, campuran dua bahan ini perlu diperhatikan karena tidak semua jenis kulit akan cocok dengan vitamin C dan juga retinol sehingga berpotensi mengiritasi atau membuat kulit jadi sensitif.
Jika ingin bermain aman, Lee merekomendasikan penggunaan vitamin C di pagi hari dan retinol di malam hari bagi pemilik jenis kulit sensitif dan yang ingin menghindari potensi iritasi.