5 Perbedaan Parfum Alkohol dan Non Alkohol yang Perlu Diketahui Sebelum Beli

20 Agustus 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi parfum untuk perempuan. Foto: Flying object/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi parfum untuk perempuan. Foto: Flying object/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah kamu tahu kalau parfum tidak hanya dibedakan berdasarkan aromanya, tapi juga material pembuatannya? Secara umum, ada dua kategori parfum yang mesti kamu kenali, yakni yang mengandung alkohol dan non-alkohol.
ADVERTISEMENT
Alkohol dalam parfum berfungsi sebagai bahan pelarut essential oil atau minyak parfum. Selain itu, material ini dapat menstabilkan formula parfum dan mencegah pertumbuhan mikroba. Jadi, aroma parfumnya tidak akan berubah meskipun disimpan dalam waktu lama.
Namun, alkohol juga memiliki beberapa kekurangan tertentu sehingga beberapa produsen parfum menciptakan formula non-alkohol. Jika kamu tidak ingin salah pilih, sebaiknya simak perbedaan parfum alkohol dan non alkohol terlebih dahulu dalam pembahasan berikut, Ladies.

Perbedaan Parfum Alkohol dan Non Alkohol

Ilustrasi parfum. Foto: New Africa/shutterstock
Merujuk pada laman Aurel Singapore dan Maison d’Orient USA, berikut ini sejumlah perbedaan parfum alkohol dan non alkohol yang harus dipahami sebelum memutuskan membelinya.

1. Ukuran Kemasan

Sekilas, parfum alkohol dan non-alkohol bisa dibedakan dari kemasannya. Biasanya parfum non alkohol dikemas dalam botol kaca kecil, karena di dalamnya mengandung minyak murni yang aromanya dapat berubah jika disimpan terlalu lama.
ADVERTISEMENT
Sedangkan parfum beralkohol sering dijual dalam berbagai ukuran. Ada juga yang dikemas dalam botol plastik karena kandungan alkohol dapat mencegah aromanya berubah meskipun disimpan dalam waktu lama.

2. Tingkat Ketahanan

Parfum yang tidak mengandung alkohol cenderung memiliki konsentrasi minyak yang lebih tinggi. Minyak itu akan menguap secara perlahan setelah disemprotkan ke tubuh, sehingga wanginya dapat bertahan selama 12-24 jam.
Berbeda dengan parfum non-alkohol, proses penguapan parfum beralkohol cenderung cepat. Selain itu, konsentrasi minyaknya lebih sedikit, sehingga aromanya hanya akan bertahan sekitar 2-6 jam.

3. Penyebaran Aroma (Sillage)

Parfum yang mengandung alkohol memiliki penyebaran aroma yang lebih luas dan kuat karena konsentrasi alkoholnya tinggi. Jenis yang satu ini sangat cocok jika kamu ingin aroma yang menarik perhatian saat berjalan di tengah keramaian.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, parfum non-alkohol memiliki sillage yang lebih rendah. Orang-orang hanya bisa mencium aromanya saat dekat. Selain itu, aromanya juga cenderung soft karena menguar secara perlahan.

4. Keamanan untuk Kulit

Ilustrasi memilih parfum. Foto: Shutterstock
Jika kamu memiliki kulit kering dan cenderung sensitif, parfum yang mengandung alkohol mungkin tidak akan cocok untukmu. Pasalnya, alkohol dapat memicu iritasi, ruam merah, dan masalah kulit lainnya.
Cobalah beralih ke parfum non-alkohol yang cenderung aman untuk kulit sensitif. Selain itu, ibu hamil juga lebih dianjurkan untuk menggunakan parfum yang bebas alkohol atau kadar alkoholnya rendah.

5. Label

Apakah kamu pernah melihat label parfum seperti EDT, EDP, atau EDC? Nah, label-label itu merujuk pada tingkat konsentrasi minyak dalam suatu parfum.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, parfum beralkohol memiliki tingkat konsentrasi minyak yang rendah. Konsentrasinya bisa 2-4% dan diberi label Eau de Cologne (EDC). Tapi ada juga yang memiliki konsentrasi 15-20% dan masuk dalam kategori Eau de Parfum (EDP).
ADVERTISEMENT
Kalau kamu melihat parfum yang memiliki label Extrait de Parfum, artinya konsentrasi minyaknya di atas 40%. Jenis yang satu ini biasanya sudah tidak mengandung alkohol sama sekali.