5 Tanda Seseorang Mengalami FOMO, Tak Cuma Takut dan Cemas Ketinggalan Tren

20 Oktober 2021 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan cemas karena mengalami FOMO. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan cemas karena mengalami FOMO. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah kamu pernah bertemu orang yang mengalami fear of missing out alias FOMO? Atau, apakah kamu sendiri yang mengalaminya? Ya, FOMO memang merupakan perasaan takut dan cemas akan ketinggalan suatu hal, seperti berita atau tren yang sedang berkembang.
ADVERTISEMENT
FOMO ternyata juga bisa berdampak serius bagi kesehatan mental, lho, Ladies. Mengutip situs resmi Shoreline Recovery Center, masalah ini menjadi serius dan sering muncul beberapa tahun terakhir sehingga perlu ditangani oleh para profesional. Shoreline Recovery Center sendiri merupakan fasilitas perawatan kesehatan mental di California, Amerika Serikat (AS).
FOMO yang ekstrem dapat mengakibatkan stres yang signifikan. Beberapa orang yang mungkin mengalaminya memerlukan terapi untuk membantu mengatasi ketakutan ini.
Pada umumnya, ada beberapa tanda seseorang mengalami FOMO. Tak cuma takut ketinggalan tren, berikut ini beberapa tanda FOMO seperti kumparanWOMAN rangkum dari situs resmi Shoreline Recovery Center.

1. Selalu berkata ‘ya’

Dalam banyak kasus, adalah bagus untuk mengatakan ‘ya’ terhadap sesuatu. Namun, selalu mengatakan ‘ya’ juga bisa menjadi gejala bahwa kamu mengalami FOMO. Misalnya, saat temanmu mengajak jalan-jalan dengan teman-teman lainnya. Kamu malu untuk menolak, padahal kamu ada urusan lain yang lebih penting.
ADVERTISEMENT
Menyadari fakta bahwa kamu menyetujui situasi ini adalah langkah pertama untuk membuat perubahan. Jika ada kesempatan untuk memutuskan pilihan, putuskan sesuai dengan kata hatimu, Ladies.

2. Tidak puas dengan pencapaian diri

Ilustrasi perempuan cemas karena mengalami FOMO. Foto: shutterstock
Seorang yang FOMO tidak akan pernah puas dengan pencapaian diri. Penelitian yang dilakukan oleh para profesional medis menunjukkan korelasi langsung antara kepuasan hidup yang rendah dan FOMO.
Hubungan langsung antara keduanya kemungkinan besar muncul dari meningkatnya penggunaan media sosial yang menampilkan kehidupan orang lain sehari-hari. Seseorang yang FOMO selalu membandingkan kehidupannya dengan orang lain.

3. Terlalu memedulikan pendapat orang lain

Seseorang yang FOMO selalu memedulikan pendapat orang lain dan melakukan sesuatu agar diterima orang lain. Misalnya, pakaian mahal, model rambut, pekerjaan, berat badan, dan gaya hidup harus sesuai dengan pendapat banyak orang.
ADVERTISEMENT

4. Menginginkan barang terbaru

Ilustrasi perempuan menginginkan barang terbaru karena cemas mengalami FOMO. Foto: Getty Images
Gejala lain dari FOMO, yakni tidak mau ketinggalan dengan tren terbaru, seperti tren rambut atau lainnya, dan membeli barang berdasarkan keinginan bukan kebutuhan. Seorang yang FOMO juga cepat bosan dengan barang dan hal-hal yang dianggap sudah ketinggalan zaman. Misalnya, memiliki handphone dari brand tertentu dan keluaran terbaru. Orang yang mengalami FOMO akan sangat kesal jika orang lain memilikinya sebelum dia.

5. Aktif di media sosial

Seorang yang FOMO aktif di media sosial. Media sosial memungkinkan seseorang untuk mengetahui apa yang dilakukan orang lain setiap menit, bahkan setiap detik. Saat seseorang mulai membandingkan diri, pencapaian, dan hal-hal yang kita lakukan dengan orang lain, ini bisa jadi salah satu gejala FOMO. Selain itu, seorang yang mengalami FOMO tidak ingin ketinggalan berita terbaru tentang sesuatu.
ADVERTISEMENT
Penulis: Adonia Bernike Anaya