Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan, ditambah dengan perubahan gaya hidup di masa sekarang, banyak perempuan yang memilih untuk berutang. Saat ini, akses untuk mendapatkan pinjaman atau cicilan menjadi lebih terbuka, sehingga berutang pun menjadi lebih mudah dilakukan.
ADVERTISEMENT
Kini, utang pun datang dalam berbagai bentuk. Sering kali banyak perempuan yang tidak sadar bahwa beberapa metode pembayaran ternyata merupakan salah satu bentuk utang .
Menurut Certified Financial Planner (CFP) dan Founder jasa konsultasi keuangan Finante.Id, Rista Zwestika, setidaknya ada empat jenis utang yang ada di tengah masyarakat saat ini: PayLater, program cicilan kartu kredit, cicilan dengan model arisan, dan pinjaman online baik secara legal maupun ilegal.
Jika utang dilakukan secara gegabah tanpa memahami sepenuhnya kondisi keuangan, ini akan berdampak buruk pada banyak hal. Bukan hanya pada kesehatan finansial, tetapi juga pada kesehatan tubuh. Dilansir Health, utang bisa meningkatkan kecemasan dan tekanan darah, berpotensi menurunkan imunitas, dan menyebabkan stres.
Untuk menghindari berutang, tentu perempuan harus bisa melakukan pengelolaan finansial dengan baik. Rista Zwestika memaparkan lima tips mengatur keuangan yang bisa perempuan terapkan untuk mencegah diri dari berutang. Simak selengkapnya di bawah ini, Ladies.
ADVERTISEMENT
1. Pahami pemasukan sendiri
Hal pertama yang harus kita lakukan, menurut Rista, adalah memahami pemasukan kita tiap bulan. Memahami pendapatan ini bukan hanya mengetahui jumlahnya, tetapi juga jenis pendapatannya.
“KIta harus tahu dulu pendapatan kita adanya di berapa. Jadi, berapa jumlahnya tiap bulan. Lalu jenisnya pendapatan apa? Pendapatan tetap, atau hanya dari pendapatan freelance, atau dari pendapatan bisnis? Itu yang pertama harus diketahui,” jelas Rista ketika diwawancarai oleh kumparanWOMAN pada Sabtu (20/8).
2. Mengetahui pengeluaran setiap bulan secara mendetail
Usai memahami pendapatan bulanan kita, Rista menyarankan kita untuk membuat daftar pengeluaran setiap bulan secara mendetail. Untuk ini, kita harus mengetahui uang yang kita miliki akan digunakan untuk apa saja.
“List dulu semua pengeluaran kita setiap bulannya, ke mana saja. Kalau memang perempuan-perempuan muda mau beli skin care, baju, atau sekadar untuk healing, untuk ke salon dan lain-lain, ada baiknya dianggarkan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dengan membuat anggaran khusus, kita akan mengetahui ke mana dana kita pergi setiap bulannya.
3. Mulai susun skala prioritas
Setelah mengetahui pengeluaran bulanan dan mengatur anggaran, Rista mengarahkan kita untuk mulai menyusun anggaran ke dalam skala prioritas: Kewajiban, kebutuhan, dan keinginan.
“Anggarkan ke dalam skala prioritas, yaitu wajib, butuh, dan ingin. Kewajiban dulu yang harus kita utamakan, baru kebutuhan, lalu keinginan. Setelahnya, kita lihat, ada tidak pengeluaran yang bisa kita kurangi atau hilangkan?” jelas Rista.
Jika tujuan kita adalah membeli suatu barang tanpa berutang, tentu kita harus bisa menyusun skala prioritas dengan baik. Jika ada pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihilangkan, artinya kita bisa memaksimalkan dana yang tersedia untuk membeli barang tertentu secara langsung tanpa perlu berutang.
4. Buat tujuan keuangan
Menurut Rista, memiliki tujuan keuangan adalah poin yang sangat penting dalam mengelola keuangan agar tidak berutang. Sebab, ketika kita sudah memiliki tujuan keuangan, kita akan lebih hati-hati dalam mengeluarkan uang, termasuk dalam mempertimbangkan soal utang.
ADVERTISEMENT
“Rata-rata, alasan orang menghamburkan uang atau mengeluarkan uangnya secara tidak bijaksana itu karena mereka tidak punya tujuan keuangan. Jadi, buatlah tujuan keuangan, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang,” papar Rista.
5. Rutin melakukan review keuangan
Hal terakhir yang bisa dilakukan dalam mengatur keuangan adalah dengan melakukan review atau peninjauan kembali. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah jumlah anggaran yang dimiliki dan penerapannya di kehidupan nyata sudah sesuai.
“Untuk kita yang baru memulai perencanaan keuangan, review bisa dilakukan seminggu sekali. Boleh per dua minggu, atau per bulan. Kalau yang sudah terbiasa melakukan budgeting, sudah paham soal keuangan, dan sudah tahu tujuan keuangannya mau ke mana, review boleh dilakukan per dua bulan, tiga bulan, atau enam bulan,” tutup Rista.
ADVERTISEMENT
Apakah kamu siap untuk mengatur keuangan dengan lebih baik lagi, demi terhindar dari utang, Ladies?