5 Tips Merawat Area Kewanitaan Saat Menstruasi Agar Terhindar dari Infeksi

10 Juni 2021 17:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menstruasi membuat area kewanitaan rentan terkena infeksi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Menstruasi membuat area kewanitaan rentan terkena infeksi. Foto: Shutterstock
Mood yang tidak stabil kerap dialami perempuan saat siklus menstruasi tiba, begitu juga dengan kondisi area kewanitaan. Ya, pada fase ini vagina cenderung lebih sensitif dan lembab.
Saat menstruasi, vagina akan terasa lebih lembab yang lantas menimbulkan bau tak sedap serta gatal-gatal. Sebenarnya hal tersebut lumrah, dan dirasakan oleh hampir semua perempuan setiap bulannya. Meski begitu, bukan berarti kita bisa abai. Bila gejalanya semakin parah, bisa jadi itu adalah tanda-tanda infeksi.
Menurut Anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG (K), MPH, saat siklus menstruasi datang, jumlah bakteri jahat meningkat akibat berkurangnya tingkat keasaman karena keberadaan darah haid di area kewanitaan. Maka, vagina lebih rentan terhadap infeksi.
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina adalah dengan memahami MKM alias Manajemen Kebersihan Menstruasi. Sayangnya, menurut dr. Dwiana, masih banyak perempuan yang belum awam dengan MKM.
“Hanya 5 dari 10 remaja perempuan yang mengetahui MKM dengan benar,” ungkap dr. Dwiana.
Bahkan data dari Burnet Institute and Partners (2015) menunjukkan, masih banyak remaja perempuan yang mengganti pembalut hanya 2 kali sehari. Padahal, idealnya pembalut harus diganti dengan yang baru setiap 4 hingga 8 jam sekali.
Dari laporan tersebut bisa disimpulkan bahwa risiko munculnya infeksi saat menstruasi di kalangan perempuan berusia muda masih terbilang tinggi. Inilah mengapa peran MKM menjadi penting untuk kesehatan vagina, baik di dalam maupun di luar siklus menstruasi.
Lantas, bagaimana cara mencegah infeksi vagina terutama saat menstruasi? dr. Dwiana pun memberi tahu 5 cara pencegahan yang bisa kita lakukan di rumah.

1. Bersihkan area vagina dengan benar

Sebenarnya membersihkan area vagina bukan perkara sulit. Asal dilakukan secara teratur, kita tetap bisa menjaga kesehatan dan kebersihannya nya meski sedang menstruasi.
Sebelum menyentuh area kewanitaan, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun, kemudian bersihkan menggunakan air bersih mengalir dengan lembut. Lakukan dari arah depan ke belakang agar kotoran dan bakteri jahat dari anus tidak masuk ke vagina.

2. Mengganti pembalut maksimal 4 jam sekali

Rutin mengganti pembalut maksimal 4 jam sekali dapat membantu mencegah iritasi sekaligus infeksi vagina. Foto: Shutterstock
Memakai pembalut yang sama dalam jangka waktu lama tentu tidak nyaman. Bukan hanya rentan bocor, pembalut yang jarang diganti juga akan menimbulkan bau dan menjadi sarang bagi tumbuhnya kuman serta bakteri penyebab infeksi.
Penggantian pembalut yang ideal adalah 4 sampai 5 jam sekali. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pergesekan di area selangkangan yang dapat menimbulkan ruam. Namun Anda juga harus menyesuaikannya dengan kondisi tubuh masing-masing, jika menstruasi deras, lakukan penggantian pembalut lebih sering.
Selain itu, pilihlah pembalut berkualitas baik dan berdaya serap tinggi untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Sehingga bau tidak sedap tidak akan muncul selama menstruasi.

3. Gunakan antiseptik khusus

Bersihkan vagina menggunakan cairan khusus. Pilihlah cairan antiseptik dengan kandungan ­povidone iodine berspektrum luas yang pH-nya telah disesuaikan dengan area kewanitaan yakni 3,5 hingga 4,5.
Zat ini terbukti mengatasi bakteri dan jamur penyebab infeksi seperti Trichomonas vaginalis, Candida albanicans sampai Gardnerella vaginalis. Bagi yang belum terlalu familier, bakteri tersebut merupakan penyebab munculnya keputihan berlebih, gatal-gatal pada vagina, bau tak sedap dan iritasi ringan yang sering muncul saat menstruasi.

4. Gunakan celana yang tidak terlalu ketat

Penggunaan pakaian dalam yang salah juga menjadi salah satu pemicu infeksi vagina. Karenanya, pilihlah celana berbahan dasar katun yang tidak terlalu ketat serta dapat menyerap keringat dengan baik.
Sebab, celana yang terlalu ketat akan menghambat sirkulasi udara di area kewanitaan sehingga mudah lembab dan memicu pertumbuhan jamur. Ketika celana yang digunakan sudah terasa tidak nyaman, segera ganti dengan celana baru agar vagina tetap kering dan terjaga kelembapannya.

5. Jangan ragu melakukan pemeriksaan pap smear atau IVA secara teratur

Melakukan pemeriksaan lewat pap smear atau IVA sejak dini penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan penyakit yang menyerang area kewanitaan.
Ladies, jangan takut untuk memeriksakan kesehatan vagina secara rutin lewat pap smear atau IVA, khususnya bagi perempuan yang sudah melakukan kontak seksual. Melakukan pemeriksaan sejak dini penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan penyakit yang menyerang area kewanitaan.
Belum terlambat bagi Anda untuk menerapkan MKM yang tepat sekarang juga. Yuk, Ladies, sebarkan tips pencegahan ini kepada para perempuan Indonesia agar semakin banyak yang peduli dengan kesehatan di area kewanitaannya.
Reporter: Rima