Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Ladies, siapa di antara kamu yang hobi berbelanja? Kalau kamu salah satunya, mungkin ini saatnya untuk berhati-hati, agar tidak berlebihan. Kegemaran berbelanja yang berlebihan dapat menjadi salah satu tanda kalau kamu adalah shopaholic.
ADVERTISEMENT
Istilah shopaholic biasa digunakan untuk menggambarkan orang yang memiliki kecanduan belanja, atau oniomania. Seperti kecanduan pada umumnya, kecanduan belanja biasanya merupakan cara untuk mengatasi rasa sakit emosional dan kesulitan hidup.
Namun, tahukah kamu? Sebagai shopaholic, seseorang akan menghabiskan banyak waktu dan uang untuk berbelanja melebihi kemampuannya, sehingga akan menyebabkan masalah keuangan akibat pengeluaran yang berlebihan.
Nah, kamu tentu tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Untuk mencegahnya, Ladies perlu mengetahui beberapa ciri-ciri shopaholic, agar bisa sadar dan mengingatkan orang di sekitarmu.
Berikut ini adalah beberapa ciri shopaholic yang sudah dirangkum oleh kumparanWOMAN. Simak selengkapnya di sini, Ladies.
1. Mencari pengakuan
Sering merasa kesepian dan terisolasi, shopaholic akan melihat pengalaman berbelanjanya sebagai cara untuk memberikan interaksi positif dengan penjual. Melalui interaksi ini, diharapkan bahwa apa yang mereka beli akan menjadi sarana peningkatan hubungan dengan orang lain. Shopaholic juga memiliki kecenderungan untuk mudah terpengaruh oleh orang lain, Ladies. Selain itu, shopaholic memiliki sikap yang lebih murah hati daripada orang lain.
ADVERTISEMENT
Tetapi, ini bukan tindakan tulus, melainkan upaya untuk “membeli" cinta dan meningkatkan status sosial. Semua hal ini biasanya terjadi karena mereka ingin kehadirannya diakui oleh lingkungan sekitar.
2. Rendah diri
Rendah diri adalah salah satu karakteristik yang paling umum ditemukan dalam studi tentang kepribadian shopaholic. Bagi mereka, berbelanja adalah cara untuk meningkatkan harga diri, terutama ketika objek yang diinginkan sesuai dengan apa yang diinginkan pembeli. Nah, tetapi kamu juga perlu berhati-hati. Harga diri yang rendah juga bisa menjadi konsekuensi dari menjadi shopaholic, karena utang yang dimiliki akibat pengeluaran berlebihan dapat meningkatkan perasaan tidak mampu dan tidak berharga.
3. Memiliki masalah emosional
Biasanya, shopaholic juga memiliki gangguan emosional yang tidak stabil. Seseorang yang kecanduan belanja biasanya sering mengalami kecemasan dan depresi.
ADVERTISEMENT
Intensitas berbelanja yang tinggi dan berlebihan sering digunakan sebagai cara untuk membangkitkan semangat dan membuat dirinya lebih baik ketika sedih, stres, marah, bosan, dan takut, walaupun untuk sementara.
4. Kontrol impuls yang buruk
Karena adanya gangguan emosional, hal ini akan berpengaruh terhadap kontrol impuls yang buruk bagi shopaholic. Impuls sendiri merupakan sesuatu yang secara alami dan tiba-tiba terjadi. Impuls memberikan dorongan kuat kepada seseorang untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah dorongan untuk berbelanja yang berlebihan.
5. Suka berfantasi
Shopaholic biasanya memiliki kemampuan berfantasi lebih kuat daripada orang yang non-shopaholic. Para shopaholic bisa saja berfantasi tentang serunya berbelanja sambil melakukan aktivitas menarik lainnya.
Mereka akan dapat membayangkan semua konsekuensi positif dari membeli barang yang diinginkan, dan mereka dapat melarikan diri dari kenyataan hidup yang keras, ke dunia fantasinya yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
6. Materialistis
Shopaholic juga biasanya cenderung lebih materialis daripada orang pada umumnya. Namun, ada yang berbeda dari sifat materialistis para shopaholic. Jika pada umumnya orang yang materialistis akan berusaha memperoleh barang berharga, seperti harta benda, shopaholic justru tidak terlalu tertarik untuk memiliki itu.
Nah, hal ini menjelaskan alasan mengapa shopaholic biasanya membeli barang-barang yang tidak diperlukan, dan yang terpenting adalah ada sesuatu yang bisa dibeli.
Nah Ladies, apakah kamu termasuk seseorang dengan ciri di atas. Jika ya, sudah saatnya mengubah kebiasaan ini, ya!