6 Hal Tentang Ayana Moon, Selebgram Hijab Korea yang Terkenal di Indonesia

29 April 2020 0:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayana Moon Foto: Instagram @xolovelyayana
zoom-in-whitePerbesar
Ayana Moon Foto: Instagram @xolovelyayana
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, selebgram asal Korea Selatan, Ayana Jihye Moon atau akrab disebut Ayana Moon, menjadi sorotan di media sosial. Hal ini terkait karena potret kedekatannya dengan sang adik, Aydin Seong Wook Moon yang juga merupakan seorang mualaf.
ADVERTISEMENT
Lewat akun Instagram @xolovelyayana, perempuan berusia 24 tahun itu memang kerap membagikan foto bersama sang adik. Apalagi tahun ini menjadi tahun yang spesial bagi keduanya, karena untuk pertama kali mereka menjalankan ibadah puasa Ramadhan bersama-sama.
“Kita siap untuk Ramadhan pertama. Alhamdulillah, MasyaAllah, BarakAllah,” tulis Ayana di salah satu unggahan foto Instagramnya.
Berbicara soal Ayana Moon, sosok hijaber asal Korea Selatan ini cukup terkenal di dunia entertainment Indonesia dan Malaysia. Parasnya yang cantik, gaya berpakaiannya yang menarik, serta perilakunya yang santun, membuat Ayana banyak dicintai penggemar. Terlebih lagi, spokesperson Wardah ini juga seorang mualaf yang rajin berbagai inspirasi dan pandangan baik tentang Islam kepada banyak orang.
Untuk mengetahui lebih banyak terkait Ayana Moon, berikut kumparanWOMAN rangkum fakta-faktanya untuk Anda.
ADVERTISEMENT

1. Memutuskan untuk menjadi mualaf sejak 2012

Ayana Moon memutuskan untuk menjadi mualaf sejak 2012 silam. Kabarnya, ia memilih memeluk Islam dan memutuskan untuk berhijab setelah penasaran dengan budaya Timur Tengah.
Ayana menceritakan perjalanan dirinya untuk menjadi mualaf lewat akun Youtube pribadinya @xolovelyayana. Tak hanya itu, perempuan kelahiran 28 Desember 1995 itu juga menceritakan proses dan perjalanan dalam mengenal hingga memeluk agama Islam.
Menurut ceritanya, pada usia 8 - 9 tahun ia mulai mendengar nama Islam setelah mencari tahu segala hal tentang Irak dan Perang Irak (2003-2011). Awalnya kata Islam kedengaran imut baginya, bahkan ia mengaku kata Islam tidak kedengaran seperti nama sebuah agama.
Rasa penasaran Ayana, membuatnya jadi mengulik tentang segala hal yang berbau dengan agama Islam. "Aku melihat mereka menggunakan pakaian longgar, mereka menutupi wajah (dengan cadar) dan tidak menggunakan hijab seperti yang aku kenakan sekarang," ujar Ayana.
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa tahun, rasa penasaran dan ketertarikannya akan agama Islam dan Timur Tengah semakin dalam. Pada saat duduk di bangku sekolah menengah atas misalnya, Ayana memilih bergabung dengan WAMY sebuah majelis pemuda muslim di Korea Selatan. Ia menjalani perkemahan selama tiga hari dua malam selama musim panas untuk belajar tentang Islam dan Muslim bersama anggota WAMY lainnya.
Setelah mengikuti acara tersebut, Ayana kemudian memantapkan diri untuk bergabung dengan Salam Nuri, sebuah program yang diadakan di masjid setiap minggu. Dan ia bertemu dengan seorang mentor yang bernama Amin, hingga pada akhirnya Ayana Moon memutuskan untuk menjadi seorang Muslimah Korea Selatan.

2. Menempuh perguruan tinggi di salah satu universitas Islam di Malaysia

ADVERTISEMENT
Setelah tamat SMA, Ayana Moon memutuskan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi di salah satu universitas Islam di Malaysia, dengan mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Selama tinggal di Malaysia, Ayana mengaku senang karena orang-orang terdekat bisa menerimanya.
"Sebenarnya aku tidak menghadapi banyak kesulitan atau bahkan menderita dalam proses mengenal Islam. Jadi cerita ini memang sangat pendek. Dan walaupun angka umat Muslim di Korea masih sedikit, namun terus meningkat. Aku harap ceritaku bisa memberikan orang lain kesempatan untuk bisa berbagi cerita mereka," tutur Ayana.

3. Ayana Moon bukan mantan anggota girlband K-Pop

Sejak kemunculannya, banyak sekali kabar yang menyebut bahwa Ayana merupakan mantan anggota girlband K-Pop, 5Dolls (F-VE Dolls). Ia dikabarkan keluar dari grup tersebut dan memutuskan untuk menjadi mualaf hingga kini namanya dikenal sebagai selebgram muslim Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Mengutip kumparanK-POP, kabar mengenai Ayana yang merupakan mantan anggota girlband K-Pop kemudian ditanggapi oleh seorang entertainer, bernama Yannie Kim. Yannie sendiri merupakan entertainer dan aktris yang pernah bermain dalam drama 'Hospital Ship' bersama aktris Ha Ji-won dan Kang Min-hyuk 'CNBLUE'.
"Ayana bukan mantan 5Dolls atau idola apa pun. Dia sudah beberapa kali menjelaskan di interview. Di saat shooting tayangan Hitam Putih sama aku juga dia tegaskan bukan (anggota idola). Tapi herannya kok orang-orang malah tetap tidak percaya kalau dia bukan mantan idola," ujar Yannie Kim saat diwawancarai kumparanK-POP.

4. Jadi spokesperson Wardah

Pada awal 2018 lalu, brand kosmetik wardah menobatkan Ayana Moon sebagai spokesperson-nya. Ayana bergabung dengan Mega Iskanti, Lulu Elhasbu, Analisa Widyaningrum, dan beberapa perempuan inspiratif lainnya untuk menjadi juru bicara bagi Wardah.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi spokesperson Wardah, Ayana diketahui menetap di Malaysia dan bekerja di sebuah brand fashion Malaysia. Menurut penuturannya, Wardah mulai menghubungi Ayana saat dirinya berkunjung ke Indonesia untuk menemui temannya.
“Itu awal mulanya saya berkarier di Indonesia. Saya memiliki beberapa teman yang menjadi brand ambassador Wardah, seperti Dian Pelangi dan Natasha Rizky. Mereka juga membantu saya untuk bekerja sama dengan Wardah," kata Ayana yang pernah diwawancarai kumparanWOMAN pada (30/5/18) lalu.
Lebih lanjut, Ayana juga menyebut salah satu alasannya untuk bergabung dengan Wardah adalah karena sebagai muslimah, ia ingin memastikan bahwa produk kosmetik yang digunakannya terbuat dari bahan-bahan alami dan halal.

5. Merilis buku tentang perjalanan mualafnya

Awal Maret lalu, Ayana merilis sebuah buku berjudul ‘Ayana Journey to Islam’. Buku yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama itu menceritakan kisah sejak Ayana kecil hingga berkarier di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam buku itu juga, Ayana menceritakan mengenai awal mula dirinya mengenal Islam, memutuskan menjadi seorang mualaf, hijrahnya ke Malaysia, hingga akhirnya tiba di Indonesia. Kabarnya, buku yang memiliki total 130 halaman ini ditulis dalam bahasa Indonesia serta gaya bahasa yang ringan dan mudah dicerna.

6. Sempat mendapat penolakan dari keluarga saat memutuskan untuk pindah agama

Ayana tumbuh besar dalam keluarga yang mapan dan berkecukupan. Keluarganya tinggal di Korea Selatan, sementara Ayana memilih menetap di Malaysia dan Indonesia untuk melanjutkan kariernya.
Sebelum sang adik, Aydin Seong Wook Moon memutuskan untuk menjadi mualaf pada 2019, Ayana diketahui menjadi anggota keluarga satu-satunya yang memeluk agama Islam. Namun, perjalanan untuk masuk Islam ternyata tak dilalui Ayana dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Dalam bukunya berjudul ‘Ayana Journey to Islam’, Ayana menyebut bahwa ia sempat mendapat penolakan dari keluarganya, dengan alasan bahwa mereka khawatir Ayana harus melepas banyak hal demi memilih keyakinannya tersebut.
Bahkan kabarnya, ketika Ayana berani memutuskan untuk belajar tentang Islam dan memilih pindah ke Malaysia, keluarganya sempat menghentikan dukungan finansial untuknya. Namun hal itu tak menghentikan tekadnya, Ayana lantas mencari pekerjaan paruh waktu untuk membiayai kehidupannya di Malaysia.
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.