6 Masalah Kulit Wajah Pria yang Umum Dialami

25 Juli 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi masalah kulit pada pria. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masalah kulit pada pria. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Secara umum, kulit perempuan dan pria memiliki perbedaan dikarenakan hormon. Itulah mengapa masalah kulit wajah pria dan perempuan pun seringkali berbeda.
ADVERTISEMENT
Merujuk informasi Dermalogica, hormon androgen (estosteron) pada pria menyebabkan kulit mereka cenderung lebih tebal dan teksturnya lebih keras. Ketebalan kulit pria sekitar 25% dibandingkan kulit perempuan.
Selain itu, kulit pria juga memiliki kepadatan kolagen yang lebih tinggi dibandingkan kaum hawa. Makanya, kulit perempuan biasanya tampak lebih cepat menua daripada pria. Lantas, apa masalah kulit wajah yang biasanya dialami pria? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Masalah Kulit Wajah Pria

Ilustrasi masalah kulit wajah pria. Foto: Shutterstock
Meskipun kulit pria cenderung lebih tebal, tetap saja sejumlah masalah kulit bisa menimpa mereka. Berikut ini beberapa di antaranya menurut Columbia Skin Clinic.

1. Luka Cukur

Salah satu turunan hormon testosteron yang kadarnya banyak pada pria adalah dihidrotestosteron (DHT). Hormon inilah yang memicu tumbuhnya rambut di wajah pria, atau yang kita kenal dengan istilah jenggot.
ADVERTISEMENT
Beberapa pria tidak menyukai tampilan jenggot ini sehingga biasanya rutin mencukur. Kabar buruknya, mencukur terus-menerus dapat menyebabkan masalah kulit, seperti iritasi, kemerahan, luka dan rambut tumbuh ke dalam.

2. Jerawat

Setelah masa pubertas, produksi minyak atau sebum umumnya lebih melimpah pada kulit pria dibandingkan perempuan. Hal ini disebabkan oleh sekresi hormon androgen.
Sebum yang berlebih di kulit berpotensi menyumbat pori-pori dan memicu tumbuhnya jerawat. Kondisi jerawat ini bisa makin parah jika terjadi ketidakseimbangan hormon dan stres berlebih.

3. Kulit Kering

Kulit Pria memang cenderung berminyak, tetapi mereka tetap dapat mengalami kulit kering dan dehidrasi, terutama jika tinggal di wilayah bersuhu rendah.
Kulit kering juga bisa disebabkan oleh polusi, perubahan cuaca, stres, kondisi medis, dan lain-lain. Jika tidak segera diatasi, masalah ini bisa menimbulkan rasa gatal dan kulit pecah-pecah.
ADVERTISEMENT

4. Lingkaran Hitam di Bawah Mata

Ilustrasi Kantung Mata pada Pria. Foto: Shutterstock
Kulit laki-laki pada umumnya lebih gelap dan kurang elastis dibandingkan kulit perempuan. Itulah kenapa mereka lebih sering memiliki lingkaran hitam di bawah mata.
Lingkaran mata sebenarnya bukan masalah yang berbahaya, tapi dapat membuat wajah tampak lebih lelah. Jika tidak dirawat menggunakan skin care, area tersebut akan jadi semakin gelap.

5. Rosacea

Ketika menginjak usia 40 tahun, kulit pria menjadi lebih tipis dan sensitif. Kulit yang kurang fleksibel juga membuat pori-porinya lebih terbuka, sehingga rentan memicu rosacea.
Rosacea adalah penyakit kulit yang ditandai dengan kemerahan serta bintik-bintik menyerupai jerawat. Kondisi ini cenderung memburuk seiring berjalannya waktu. Jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan kemerahan permanen, hidung merah, dan penebalan kulit akibat jaringan berlebih.

6. Kerusakan Akibat Sinar Matahari

Para pria pada umumnya tidak terlalu peduli pada perawatan wajah, sehingga seringkali melewatkan penggunakaan sunscreen. Padahal, paparan sinar matahari sangat berbahaya bagi kulit.
ADVERTISEMENT
Jika kulit tidak dilindungi dengan sunscreen dalam jangka waktu panjang, masalah seperti penuaan dini dan bintik hitam akan muncul. Lebih jauh, paparan sinar UVA dan UVB juga terbukti meningkatkan risiko kanker kulit.