7 Hal Sepele yang Bisa Membuat Wawancara Kerja Anda Gagal

13 Desember 2019 8:26 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gagal wawancara kerja. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gagal wawancara kerja. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tahap interview atau wawancara merupakan tahapan yang paling penting saat melamar pekerjaan. Disebut demikian, karena tahapan ini bisa menentukan apakah Anda lanjut ke tahap berikutnya atau tidak. Karena itulah, penting untuk memperhatikan beberapa hal agar wawancara kerja Anda berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, tak sedikit dari job seekers (sebutan bagi para pencari pekerjaan) melakukan beberapa hal sepele yang membuatnya jadi tidak lolos atau lanjut pada tahapan tersebut. Hal-hal sepele apa sajakah itu?
1. Berpakaian tidak sopan
Pakaian yang Anda kenakan saat wawancara kerja ternyata bisa menentukan apakah Anda lanjut pada tahapan selanjutnya atau tidak. Karena itu, usahakan untuk berpakaian rapi dan formal meski Anda melamar ke perusahaan yang industrinya terlihat santai. Selain itu, hindarilah memakai celana jeans atau celana pendek pada saat wawancara kerja.
“Berpakaian terlalu santai bisa membuat Anda terlihat tidak serius saat melamar kerja,” menurut keterangan yang tertulis JobStreet.com dalam siaran pers yang diterima kumparanWOMAN.
2. Datang telat pada sesi wawancara kerja
Ilustrasi terlambat datang ke wawancara kerja. Foto: Shutter Stock
Datang telat pada saat wawancara merupakan kesalahan paling fatal yang dilakukan para pelamar kerja. Pasalnya, datang terlambat bisa meninggalkan kesan yang tidak baik bagi pelamar kerja. Karena itu, usahakan untuk datang tepat waktu atau datanglah beberapa jam sebelum wawancara kerja.
ADVERTISEMENT
3. Membicarakan kehidupan pribadi secara berlebihan
Wawancara kerja merupakan tahapan di mana pihak pewawancara ingin mengenal informasi mengenai pelamar kerja lebih mendalam. Karena itulah, pada tahapan ini Anda akan ditanya soal informasi secara mendetail; mulai dari kehidupan pribadi, sosial, hingga pekerjaan.
Namun, pastikan untuk tidak membicarakan kehidupan pribadi Anda secara berlebihan, kecuali memang diminta oleh pihak pewawancara. Pasalnya, informasi tersebut bisa saja mengurangi penilaian Anda di depan pewawancara.
“Tidak ada yang lebih buruk dari pandangan HRD mengenai kandidat yang membicarakan hal yang tidak perlu dan terlalu banyak, sehingga menghalangi proses jalannya wawancara ,” lanjut keterangan yang ditulis JobStreet.com.
4. Menunjukkan bahasa tubuh yang tidak perlu
Menjaga gerak-gerik atau bahasa tubuh juga sangat penting dalam menentukan keberhasilan wawancara kerja. Pasalnya, bahasa tubuh menjadi representasi dari sikap dan perilaku Anda.
ADVERTISEMENT
Karena itu, hindarilah melakukan gerak-gerik yang tidak diperlukan selama proses interview; seperti mengedipkan mata secara berlebihan atau memutar badan. Selain itu, hindarilah duduk bersandar karena akan membuat Anda terlihat malas sedangkan duduk terlalu maju membuat Anda terlihat agresif.
5. Membicarakan keburukan atasan atau perusahaan terdahulu
Menceritakan pengalaman Anda di perusahaan sebelumnya memang hal yang wajar saat wawancara kerja. Namun, usahakan untuk tidak membicarakan keburukan perusahaan atau atasan terdahulu karena bisa mencoret reputasi Anda di depan pewawancara.
Selain itu, membicarakan keburukan perusahaan terdahulu juga bisa membuat Anda terlihat tidak profesional. Oleh sebab itu, usahakan untuk tidak membicarakan hal ini depan pihak pewawancara.
6. Tidak mengajukan pertanyaan
Ilustrasi gagal wawancara kerja. Foto: Shutter Stock
Pada saat wawancara kerja, usahakan untuk bertanya kepada pihak pewawancara agar Anda dianggap serius melamar ke posisi yang ditawarkan. Namun, pastikan untuk bertanya hal yang relevan atau terkait dengan posisi yang dilamar dan hindarilah bertanya mengenai hal-hal yang sensitif.
ADVERTISEMENT
7. Kurang mengenali perusahaan yang dilamar
Selain bertanya mengenai informasi pribadi, pihak pewawancara juga biasanya akan bertanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. Tujuannya, untuk mengetahui sejauh mana Anda mengenal perusahaan yang dilamar.
Jika demikian, usahakan untuk melakukan riset kecil-kecilan mengenai perusahaan yang dilamar sebelum melakukan wawancara kerja. Anda bisa mencari tahu soal informasi tersebut di internet atau jejaring media sosial perusahaan yang dilamar.