7 Rekomendasi Film untuk Rayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia

11 Oktober 2020 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
7 Rekomendasi Film untuk Rayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia selama di rumah saja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
7 Rekomendasi Film untuk Rayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia selama di rumah saja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap tahunnya pada 10 Oktober masyarakat dunia merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day. Di masa pandemi seperti sekarang ini kesehatan mental menjadi topik menarik yang patut diperbincangkan. Sebab di tengah situasi yang serba tidak pasti, masyarakat dituntut untuk tetap bisa menjalani kehidupan dengan cara baru yang tak bisa dipungkiri bisa menyebabkan seseorang mudah merasa stres hingga depresi.
ADVERTISEMENT
Mengangkat tema 'Kesehatan Mental untuk Semua', Hari Kesehatan Mental Sedunia ini kemudian dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.
Selain mempelajari seputar kesehatan mental melalui buku atau artikel, Ladies juga bisa belajar seputar topik ini melalui cerita dalam sebuah film. Nah, bicara soal film, ada banyak film atau serial yang menjadikan kesehatan mental sebagai latar belakang cerita.
Sejak lama, film atau serial menjadi salah satu sarana bagi sutradara atau penulis naskah untuk mengemas pentingnya memahami soal kesehatan mental dan pengaruhnya dalam kehidupan seseorang. Lalu kira-kira film dan serial apa saja yang membahas tentang kesehatan mental?
Merangkum berbagai sumber, berikut kumparanWOMAN punya tujuh rekomendasi film yang bisa kamu tonton untuk merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia di rumah saja. Simak ulasannya berikut ini.
ADVERTISEMENT

1. To The Bone (2017)

To The Bone. Foto: dok. Netflix
Film bercerita tentang Ellen (Lily Collins), perempuan yang menderita anorexia atau kelainan pola makan yang membuat dirinya terobsesi dengan apapun yang dikonsumsi dan berat badannya. Akibat gangguan tersebut, Ellen dibawa ke tempat perawatan bersama dengan pasien dengan riwayat serupa yang dirawat oleh Dr. William Beckham (Keanu Reeves). Selama dalam masa perawatan, perjalanan Ellen untuk menyembuhkan diri sangat diuji hingga ia sempat ingin bunuh diri untuk mengakhiri penderitaan.

2. Silver Linings Playbook (2012)

Silver Linings Playbook. Foto: dok. The Weinstein Company
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit khusus untuk pasien dengan gangguan kesehatan mental, Pat Solatano (Bradley Cooper) terpaksa harus tinggal bersama orang tuanya. Gejala hidup dengan gangguan bipolar telah menyebabkan Pat kehilangan istri dan pekerjaannya. Ia pun kemudian bertekad untuk mendapatkan hati istrinya kembali.
ADVERTISEMENT
Ketika sedang berusaha memperbaiki hidupnya, Pat bertemu perempuan bernama Tiffany (Jennifer Lawrence), yang bersedia membantunya dengan imbalan menjadi mitra untuk lomba dansa. Tak disangka, keduanya justru saling jatuh cinta. Pada dasarnya, Silver Linings Playbook merepresentasikan emosi atau perasaan yang sering dialami oleh seseorang yang menderita gangguan bipolar.

3. All the Bright Places (2020)

All The Bright Places. Foto: dok. Netflix
Disutradarai oleh Brett Haley, film yang tayang di Netflix ini berkisah tentang dua remaja, Violet (Elle Fanning) dan Finch (Justice Smith). Keduanya memiliki trauma masing-masing dalam hidup dan kemudian berusaha menghibur satu sama lain.
Violet merasakan trauma berat karena kakaknya meninggal setelah mengalami kecelakaan mobil bersama Violet. Trauma tersebut membuatnya tak mau mengendarai atau naik mobil. Sedangkan Finch menderita depresi dan gangguan bipolar yang kadang membuatnya dipenuhi dengan emosi. Ketika Violet sudah mulai bisa move on dengan traumanya, Finch justru semakin tenggelam dalam emosinya sendiri dan memutuskan untuk bunuh diri.
ADVERTISEMENT

4. Imperfect (2019)

Poster film Imperfect. Foto: Dok. IMDB
Film 'Imperfect' bercerita tentang seorang perempuan bernama Rara (Jessica Mila). Dia terlahir dengan tubuh yang gemuk, kulit sawo matang, dan rambut keriting mengembang.
Sejak kecil, dia selalu di-bully oleh lingkungan sekitarnya. Bahkan ibunya (Karina Suwandi), selalu membandingkan penampilan Rara dengan Lulu (Yasmin Napper), adik Rara yang cantik dan langsing.
Setelah dewasa, Rara kembali mendapat masalah dengan penampilan ketika memasuki dunia kerja. Dia mendapat kesempatan untuk naik jabatan, namun dengan syarat harus mengubah penampilan. Rara selalu mendapat dukungan dari kekasihnya, Dika (Reza Rahadian) yang selalu mencintai dan menerima Rara apa adanya.
Meski begitu, Rara merasa tertekan karena lingkungan di sekitarnya banyak yang tidak mendukung dan terus mengkritik dirinya. Ia pun memutuskan untuk diet dan mengubah penampilan, sayangnya perubahan tubuh Rara justru membuatnya kehilangan jati diri.
ADVERTISEMENT

5. Black Swan (2010)

Black Swan Foto: dok. Instagram
Nina (Natalie Portman) adalah seorang balerina yang memiliki dua sisi dalam dirinya, yaitu baik dan buruk. Seperti ibunya, Nina adalah penari balet berbakat yang mendedikasikan hidupnya untuk menari sejak kecil.
Kesehatan mentalnya mulai dipermainkan ketika ia mengikuti audisi pementasan tari berjudul Swan Lake. Nina memiliki kompetitor bernama Lily (Mila Kunis) yang juga punya potensi untuk meraih titel sebagai pemeran utama dalam pertunjukan tersebut.
Tekanan kompetisi membuat Nina meragukan dirinya sendiri dan selalu membandingkan kemampuannya dengan Lily. Ia pun kemudian mulai berhalusinasi hingga kesulitan menentukan, mana kejadian nyata dan mana yang hanya sekadar lamunan.

6. 13 Reasons Why (2017)

13 Reasons Why Foto: Dok. Netflix
Serial original Netflix ini berkisah tentang kehidupan anak SMA di Amerika Serikat yang penuh dengan bullying, pelecehan seksual, hingga senioritas. Suatu hari, Hannah Baker (Katherine Langford), siswi SMA yang kerap menjadi korban bullying dan pernah dilecehkan teman angkatannya sendiri ditemukan meninggal bunuh diri. Beberapa hari setelah kematiannya, Clay Jensen (Dylan Minnette) mendapat kiriman berupa kaset yang berisi suara Hannah Baker yang bercerita tentang 13 alasan kenapa ia bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Di setiap episode, 13 Reasons Why menguak satu misteri yang menyelimuti kematian Hannah. Serial ini menunjukkan mengapa orang tua harus benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan mental anak-anak mereka. Sebab selama ini kenakalan remaja kerap kali dianggap sebagai hal remeh yang ternyata justru berpengaruh besar pada kesehatan mental anak hingga menyebabkan kematian.

7. 27 Steps of May (2019)

Film 27 Steps of May karya Ravi Bharwani. Foto: Dok.Amygdala Publicist
Umumnya, masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan. Namun hal ini tidak dialami oleh May (Raihaanun), remaja yang menjadi korban pemerkosaan dari sekelompok pria. Sejak kejadian tersebut, kesehatan mental May langsung drop dan pikirannya rapuh, hingga tak memiliki semangat hidup.
Di sisi lain, Ayah May (Lukman Sardi) begitu terpukul dengan kondisi anaknya dan selalu menyalahkan diri, serta merasa tidak bisa menjaga anak perempuannya.
ADVERTISEMENT
Hingga suatu hari May bertemu dengan seorang pesulap (Ario Bayu) yang berhasil membuat May kembali merasakan emosi dan membantunya move on secara perlahan dari trauma yang telah membuatnya terpuruk.