Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
8 Fakta Virgil Abloh, Desainer Louis Vuitton yang Meninggal karena Kanker
29 November 2021 14:44 WIB
·
waktu baca 6 menitADVERTISEMENT
Desainer asal Amerika, Virgil Abloh (41) meninggal dunia pada Minggu (28/11) waktu setempat. Dikutip dari laman Independent, Virgil Abloh meninggal dunia setelah berjuang selama 2 tahun melawan penyakit kanker yang dideritanya. Kabar duka ini turut disampaikan oleh LVMH, perusahaan induk Louis Vuitton . Selain dikenal sebagai pendiri brand Off-White, Virgil Abloh juga merupakan sosok penting di rumah mode asal Prancis, Louis Vuitton dalam posisinya sebagai Direktur Kreatif Louis Vuitton Men.
ADVERTISEMENT
Meskipun merupakan sosok besar di dunia fashion dan fashion streetwear, Virgil Abloh juga dikenal sebagai sosok yang sangat menjaga privasinya. Karena itu, untuk mengenang dan mengenal lebih dalam tentang desainer jenius ini, berikut kami rangkum berbagai fakta menarik soal Virgil Abloh.
1. Virgil Abloh desainer kulit hitam pertama di Louis Vuitton
Virgil mulai bekerja di Louis Vuitton sebagai Direktur Artistik pada 2018. Ia menggantikan sosok direktur kreatif sekaligus mentornya, Kim Jones. Penunjukan Virgil Abloh sebagai direktur artistik Louis Vuitton Men mencetak sejarah baru di dunia fashion. Ia adalah desainer Afrika-Amerika pertama yang memimpin merek raksasa, Louis Vuitton. Meskipun ia mungkin terkenal karena gaya industrialnya dan karyanya yang mahal, pemahaman Virgil Abloh tentang desain dan pemikiran kreatifnya jauh melampaui dari pakaian yang ia rancang.
2. Memiliki latar belakang sebagai insinyur teknik sipil dan seorang arsitek
Virgil Abloh merupakan lulusan University of Wisconsin-Madison jurusan teknik sipil. Setelah gelar pertamanya, Abloh melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan gelar Master of Architecture di Illinois Institute of Technology.
ADVERTISEMENT
Abloh sangat tertarik dengan gaya arsitektur Dekonstruktivisme Post-Modern, yang berpengaruh pada desain pakaiannya. Ketertarikan Virgil terhadap dunia fashion berawal dari sang ibu yang merupakan seorang penjahit pakaian. Ibunya selalu mengajarkan dasar-dasar desain dan konstruksi pakaian, yang tidak diragukan lagi membuka jalan baginya untuk mencapai kesuksesan di industri mode.
3. Sukses besar dengan Off White dan kolaborasi dengan merek ternama
Setelah menutup Pyrex Vision, pada 2013, Abloh mendirikan merek Off-White, merek yang sangat sukses dengan pengikut 10,3 juta di Instagram. Berbasis di pusat mode Milan di Italia, Off-White sekarang memiliki 49 toko di seluruh dunia, dan sudah berkolaborasi dengan merek-merek paling bergengsi di dunia, serta menghasilkan keuntungan tahunan ratusan juta.
Sebagian besar pakaian dan aksesoris yang diproduksi oleh Off-White mengusung desain karakteristik yang sama, menampilkan tanda kutip, huruf kapital tebal, pita barikade, dan resleting. Gaya industrial yang menjadi ciri streetwear Off-White mungkin tampak bertentangan dengan label harganya yang mahal, tetapi sekali lagi menunjukkan kemampuan Abloh untuk menemukan peluang dengan keunikan di pasar fashion.
ADVERTISEMENT
Salah satu strategi yang digunakan Virgil Abloh untuk meningkatkan kehadiran Off-White dalam dunia fashion adalah dengan berkolaborasi dengan brand ternama. Pada 2017, misalnya, ia bekerja sama dengan Nike untuk mendesain ulang sejumlah sepatu paling populer dari label tersebut. Untuk tetap mempertahankan citra merek Nike, Abloh mempertahankan desain struktural asli sepatu, tetapi menambahkan inovasinya sendiri dalam gaya Off-White klasik dengan resleting dan slogan-slogan berani.
4. Bersahabat dekat dengan Kanye West
Sudah diketahui luas bahwa Virgil Abloh memiliki hubungan sangat dekat dengan Kanye West. Virgil pertama kali bertemu Kanye West pada 2007. Saat itu Virgil Abloh bekerja di toko percetakan Chicago Custom Kings setelah Don C, menugaskan desainer muda itu untuk beberapa pekerjaan. Saat itu Kanye West meminta Abloh untuk mengerjakan merchandising dan grafis untuk album legendarisnya, "Graduation". Pada saat itu West dan Abloh bertekad untuk menggabungkan rap, seni, dan mode. Keduanya juga pernah menjalani kerja magang di perusahaan, Fendi untuk belajar sebanyak mungkin tentang desain pakaian.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu mereka berdua menjadi teman dekat dan Kanye memperkenalkan Abloh sebagai Creative Directornya kepada sejumlah orang yang sangat berpengaruh dalam industri musik dan seni, termasuk , rapper Jay Z dan Michael Burke, CEO Louis Vuitton saat itu, yang memperhatikan keterampilan Abloh di Fendi. Abloh juga sempat kemudian bekerja sebagai direktur kreatif di album dan tur Watch The Throne milik Kanye dan Jay-Z pada 2011.
5. Virgil Abloh kerap menyuarakan unsur politik dalam karyanya
Terlepas dari kesan simpel pada sebagian besar koleksi dari Off-White, Abloh mengatakan ada makna nyata di balik semua desainnya. Tanda kutip, misalnya, dimaksudkan untuk menarik perhatian pada norma-norma sosial dan untuk menantang persepsi dan asumsi seseorang. Abloh juga mengatakan bahwa dia menyertakan zip-ties atau resleting di banyak desainnya untuk memungkinkan pelanggan menyesuaikan pakaian dengan bentuk tubuh mereka, menyesuaikan komponen dan benar-benar membuatnya unik.
ADVERTISEMENT
Abloh kerap menyuarakan unsur politik dan peristiwa terkini dengan desain barunya. Setelah pemilihan Presiden Trump, ia menciptakan lini pakaian yang mengekspresikan manfaat imigrasi, multikulturalisme, dan globalisme. Kemudian pada tahun 2017, ia bekerja sama dengan Planned Parenthood untuk memproduksi sejumlah t-shirt untuk mendukung Women's March of Washington.
6. Sosok keluarga yang jarang terekspos
Virgil menikahi istrinya, Shannon Abloh pada 2009 setelah awalnya bertemu di University of Wisconsin-Madison. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang bernama Lowe dan Grey. Keluarga ini pindah ke Paris dari Lincoln Park, Chicago ketika Virgil Abloh memutuskan untuk bekerja sama dengan Louis Vuitton dan menetap di Saint-Germain-Des-Prés.
7. Virgil Abloh dan penyakitnya
Virgil Abloh meninggal dunia usai berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya. Dalam unggahan di Instagram pribadinya @virgilabloh, admin akun menuliskan bahwa selama lebih dari dua tahun, Virgil dengan gagah berani berjuang melawan jenis kanker yang langka dan agresif, yaitu cardiac angiosarcoma yang menyerang jantung.
ADVERTISEMENT
Penggemar fashion kaget dengan kabar meninggalnya Virgil Abloh, karena baik dia sendiri maupun brand yang menaunginya tidak pernah mengungkapkan bahwa sang desainer tengah berjuang melawan kanker. "Dia memilih untuk menanggung pertempurannya secara pribadi sejak diagnosisnya pada tahun 2019. Ia menjalani berbagai perawatan yang menantang, sambil terus memimpin beberapa institusi penting yang mencakup mode, seni, dan budaya," demikian bunyi keterangan di akun Instagramnya.
8. Meninggalkan warisan program beasiswa untuk anak muda kulit hitam
Virgil Abloh tidak hanya berhasil mengubah persepsi masyarakat tentang desainer kulit hitam di Amerika, tetapi ia juga memberikan beasiswa untuk siswa kulit hitam. Virgil membuat program pendanaan beasiswa senilai $1 juta dollar atau senilai 14 miliar rupiah yang akan mendanai pendidikan untuk siswa dengan keturunan Afrika-Amerika, atau Afrika.
ADVERTISEMENT
Dana BeasiswaVirgil Abloh "Post-Modern" ini telah menjalin kerja sama dengan perusahaan mitranya seperti Louis Vuitton, Evian, dan New Guards Group (konglomerasi di mana Off-White adalah anggotanya) , serta Farfetch. Dana Abloh akan dioperasikan dalam kemitraan dengan Dana Beasiswa Mode (awalnya bernama Asosiasi Pakaian Pria Muda), yang telah beroperasi di AS sejak 1937 untuk menciptakan peluang bagi para kreatif mode muda Amerika dari semua latar belakang.
Penulis: Adonia Bernike Anaya