8 Jenis Cinta Berdasarkan Mitologi Yunani

8 Jenis Cinta Berdasarkan Mitologi Yunani. Foto: Shutter Stock

Cinta jadi hal yang masih menjadi pertanyaan hingga saat ini. Misalnya, bagaimana kamu mengetahui telah jatuh cinta? Mengapa kamu mencintainya? Mungkinkah untuk jatuh cinta pada pandangan pertama?

Berbicara soal cinta, biasanya kita sering kali berpikir tentang cinta yang romantis. Padahal, cinta antara teman dan keluarga juga disebut sebagai jenis cinta lainnya, Ladies. Cinta ini juga sama kuatnya dengan jenis cinta yang bergairah.

Nah, selain bahasa cinta atau love language, apakah kamu sudah mengetahui jenis-jenis cinta? Jenis cinta juga penting diketahui untuk mengidentifikasi perasaan kamu dengan orang terdekat.

Berdasarkan Mitologi Yunani, para filsuf telah membaginya menjadi delapan jenis cinta yang berbeda, Ladies. Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini, ya!

1. Eros (gairah seksual)

Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock

Sesuai dengan namanya, jenis cinta yang satu ini merupakan perwujudan dewa cinta dan hasrat Yunani, Eros, atau Cupid dalam mitologi Romawi. Eros menggambarkan cinta yang romantis dan penuh gairah.

Menurut terapis hubungan dan psikoseksual asal London Cate Mackenzie, “Eros merupakan bentuk cinta berapi-api nan intens yang membangkitkan perasaan seksual dan romantis,” sebagaimana dikutip dari Cosmopolitan.

Ia menambahkan bahwa cinta eros dapat membuat seseorang melepaskan batasan dan terlibat secara fisik hingga emosional. Ini juga bisa terjadi ketika seseorang tidak puas dengan pasangan atau partner mereka. Makanya Ladies, eros dianggap sebagai jenis cinta yang membahayakan karena dapat membuat seseorang kehilangan kendali.

Jadi bentuk cinta yang sangat mengandalkan fisik, biasanya eros hanya bertahan enam bulan hingga dua tahun. “Bagi beberapa orang, ketertarikan yang kuat dari eros akan menyebabkan hubungan cepat berakhir. Tapi, ada juga yang justru berubah menjadi jenis cinta yang lebih mendalam,” ungkap Cate.

2. Philia (persahabatan yang mendalam)

Ilustrasi pacar punya sahabat lawan jenis. Foto: Shutterstock

Kalau cinta philia mewakili cinta untuk teman dan berkembang menjadi persahabatan yang mendalam. Philia tidak kalah penting dengan cinta yang romantis untuk pasangan. Philia berasal dari filsuf Yunani bernama Plato dengan gagasan atau ide cinta platonik.

Hubungan platonik membuatmu merasa sangat dekat dengan orang-orang yang dapat dipercaya dan kamu akan sangat menghormatinya. Punya ikatan kuat, jenis cinta philia akan membuatmu merasa sakit hati bila persahabatan putus atau hilang begitu saja.

Untuk meningkatkan jenis cinta philia, kamu bisa menghabiskan waktu yang berkualitas bersama orang terdekat. Pada momen berarti ini, kamu bisa menjelaskan suka duka diri dan ungkap bahwa kehadiran mereka sangat berarti di hidup kamu.

3. Ludus (cinta main-main)

Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock

Pernah mencintai seseorang tapi hanya main-main saja? Itu tandanya kamu mengalami cinta ludus, Ladies. Ludus adalah cinta yang genit dan menyenangkan.

Cinta ini biasanya terasa di awal hubungan, ketika dua orang saling menggoda dan merayu. Inilah yang menyebabkan cinta ludus sangat kekanak-kanakan. Hal yang perlu diingat dari ludus adalah tidak semua orang yang kamu suka harus menjalin hubungan yang serius.

Rayuan dan permainan yang main-main ini terkadang menyelipkan kegembiraan dan kesenangan yang luar biasa dalam fase kehidupan seseorang.

4. Agape (cinta yang diberikan untuk semua orang)

Dikutip dari Mind Body Green, agape sering disebut juga sebagai cinta universal. Agape merupakan cinta tanpa pamrih yang sering digambarkan sebagai cinta welas asih untuk semua orang.

Agape dirasakan untuk semua makhluk hidup tanpa pertanyaan, diberikan secara sadar, dan tidak mengharapkan imbalan apa pun. Cinta ini sangat murni, sehingga sering disebut sebagai cinta tanpa syarat (unconditional love).

Ladies, ada tips yang bisa kamu lakukan untuk melatih agape. Caranya bisa dengan meditasi cinta kasih atau melakukan pekerjaan yang membuatmu melakukan kebaikan seperti memberi dan membantu orang lain.

5. Pragma (cinta abadi)

Illustrasi pasangan lanjut usia bernyanyi. Foto: eggeegg/Shutterstock

Pragma mengacu pada jenis cinta yang didasari pada kewajiban, komitmen, dan sering juga disebut sebagai cinta praktis. Pragma bisa datang dari perjodohan yang berkembang ke arah positif. Ladies yang memiliki hubungan dalam jangka waktu panjang bersama teman hidup memiliki cinta jenis pragma.

Pasangan yang hubungannya langgeng hingga tua selalu bersama selalu menemukan cara untuk tetap setia dan selalu ada karena memiliki cinta pragma (cinta abadi). Selain itu, pragma juga membutuhkan komitmen satu sama lain dan waktu bertahun-tahun agar dapat berkembang. Caranya dengan ikatan resmi dan pengalaman yang dilalui dari waktu ke waktu.

Menurut psikolog klinis yang berbasis di Massachusetts, Kristina Hallett, Ph.D., eros dapat berkembang menjadi pragma, dan banyak hubungan romantis yang melibatkan keduanya. “Hubungan asmara yang melibatkan kombinasi antara cinta yang penuh gairah dan cinta yang penuh kasih akan membuat hubungan langgeng dan positif.

6. Philautia (cinta untuk diri sendiri)

Ilustrasi perempuan self love. Foto: Asier Romero/Shutterstock

Cinta yang satu ini memang sedang tren di kalangan Gen-Z, Ladies. Ya, philautia adalah cinta untuk diri sendiri (self-love) dan welas asih untuk diri sendiri.

Cinta untuk diri sendiri sangat penting dan perlu dikembangkan. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri, harga diri, dan cara seseorang berinteraksi dengan dunia.

Sebelum mencintai seseorang, alangkah baiknya untuk memiliki philautia terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu bisa memberi lebih banyak cinta kepada orang lain.

Tips untuk cinta yang satu ini yakni dengan memanjakan diri melakukan berbagai aktivitas perawatan diri favorit. Lakukanlah hal-hal yang dapat membuatmu merasa jadi pribadi yang lebih baik, Ladies.

7. Storge (cinta untuk keluarga)

Ilustrasi cinta untuk keluarga. Foto: shisu_ka/Shutterstock

Berdasarkan mitologi Yunani, cinta yang ditujukan untuk keluarga adalah storge. Tidak hanya untuk keluarga dekat saja, biasanya jenis cinta ini juga dirasakan untuk teman keluarga dekat atau teman sejak kecil.

Meskipun begitu, jenis cinta yang satu ini berbeda dengan cinta philia karena ikatan storge diperkuat dengan darah, kenangan masa muda, dan keakraban. Makanya, banyak orang yang mengatakan bahwa teman adalah anggota keluarga yang kamu pilih.

Di lain sisi, storge sering dikaitkan dengan cinta naluriah yang berbelas kasih, bersifat menjaga, dan mengakar dalam ingatan.

Cara yang bisa dilakukan untuk menjaga storge adalah memperkuat hubungan dengan anggota keluarga dan memaafkan kesalahan di masa lalu.

8. Mania (cinta obsesif)

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Kmpzzz/shutterstock

Ladies, pernah berpikir bahwa perilaku obsesif bukanlah bagian dari cinta? Namun sebenarnya, para filsuf Yunani mengkategorikan cinta obsesif ini sebagai cinta jenis mania. Cinta penuh obsesi ini digambarkan sebagai hubungan toksik atau toxic relationship di mana ada satu orang yang menjadi sangat terikat karena adanya ketidakseimbangan kasih sayang.

Cinta ini terjadi ketika satu orang sangat mencintai seseorang dengan tindakan di luar nalar sehingga sering disebut sebagai tindakan cinta berdasarkan obsesi semata.

Untuk keluar dari hubungan mania memang sulit, tapi jika kamu bisa mengendalikannya, diperlukan keseimbangan kasih sayang agar hubungan jadi lebih sehat.

Cobalah berhenti menjadi seseorang yang ketergantungan dengan pasangan. Kamu juga bisa mengendalikan perilaku posesif bila dirasa mengalami mania. Setelah itu, kamu bisa mencari tahu apa yang menyebabkan perasaan tidak aman atau perilaku obsesi muncul.

Terakhir, komunikasi adalah kunci, katakan kepada pasangan apa yang sedang kamu pikirkan dan carilah solusi terbaik untuk keluar dari hubungan toksik ini.

Ladies, dari delapan jenis cinta tadi, mana yang sudah pernah kamu rasakan?