Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Ajang kontes kecantikan, Miss Venezuela, membuat terobosan baru. Ajang yang telah digelar sejak 1952 ini akhirnya memutuskan untuk tak lagi mengumumkan rasio atau ukuran tubuh kontestannya di hadapan publik.
ADVERTISEMENT
The Independent melansir, sebelumnya, ajang yang bernaung di bawah Miss Venezuela Organization ini selalu mengumumkan rasio tersebut. Ajang itu juga disebut menetapkan proporsi dada 90 cm, pinggang 60 cm, dan pinggul 90 cm sebagai rasio yang dianggap optimal dan ideal. Mengutip laporan AFP, dulu, ada banyak peserta yang menjalani operasi dan diet yang ketat untuk mencapai proporsi tersebut.
Namun, mulai tahun ini, ajang Miss Venezuela memutuskan untuk melakukan hal yang berbeda. Mereka juga berharap untuk dapat mempromosikan body image yang lebih positif dan melawan stereotip mengenai tubuh perempuan.
"Kecantikan seorang perempuan bukanlah 90-60-90... Kecantikan mereka diukur berdasarkan talentanya masing-masing," ujar Gabriela Isler, juru bicara ajang Miss Venezuela.
Setelah menerapkan sistem ini untuk pertama kalinya, baru-baru ini, Miss Venezuela kemudian memberikan trofi utama kepada Thalia Olvino. Saat ditanya mengenai apa yang dianggap sebagai kelebihannya, perempuan berusia 19 tahun ini menjawab menyebut 'tekad', 'mutu yang tinggi', dan 'inisiatif'.
ADVERTISEMENT
"Aku melakukan ini dengan segenap hatiku, juga dengan dedikasi penuh," ujar Thalia, seusai acara Miss Venezuela.
Terlepas dari apa yang terjadi dalam ajang Miss Venezuela, hingga kini, adalah hal yang umum bagi ajang kecantikan untuk menetapkan standar bagi pesertanya. Meski juga menitikberatkan pada kecerdasan dan keahlian kontestan, tak jarang, ajang-ajang ini setidaknya akan menetapkan ukuran tinggi minimal untuk pesertanya. Ini berlaku di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Adanya standar kecantikan khusus ini bukannya tidak dikritik oleh berbagai pihak. Berbagai studi diluncurkan untuk meneliti mengenai standar tersebut. Misalnya, seperti dilansir Tech Insider dari penelitian Superdrug Online Doctor, 2016. Situs asal Inggris ini menemukan bahwa berat para kontestan Miss America jauh berbeda dengan berat perempuan Amerika pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gebrakan mengenai body image dalam pergelaran kecantikan juga mulai terlihat di berbagai belahan dunia. Pada 2018, misalnya. Beberapa peserta acara Miss Peru mengejutkan dunia karena memilih untuk menjawab mengenai statistik kekerasan yang dialami perempuan, alih-alih menjawab mengenai ukuran tubuh mereka.
Kemudian, berdasarkan pencatatan dalam jurnal berjudul 'No Half Measures for Beauty Queens: Criteria for Beauty' oleh peneliti Anne Monjaret (2005), ajang Miss Italia sudah lama menghapuskan kriteria rasio proporsi 90/60/90. Sebab, hal ini dianggap tak sesuai lagi dengan kriteria kecantikan modern.
Bagaimana menurut Anda?