Alasan di Balik Skotlandia Harus Menggratiskan Pembalut Perempuan

27 Februari 2020 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembalut Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembalut Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembalut, menstrual cup hingga tampon menjadi sahabat baik perempuan saat mengalami menstruasi. Biasanya, produk-produk tersebut bisa kita beli di supermarket atau toko terdekat dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, tidak semua perempuan memiliki biaya untuk membeli produk-produk tersebut. Hal ini rupanya dialami oleh beberapa perempuan di Skotlandia. Sejak 2018 lalu, perempuan di Skotlandia mengalami permasalahan sulitnya mengakses produk-produk menstruasi karena masalah kemiskinan.
Hal ini membuat salah satu anggota Parlemen Skotlandia, Monica Lennon, mengajukan Rancangan Undang-Undang bernama Period Products Bill pada April 2019 lalu. Isi dari RUU tersebut adalah menghendaki pemerintah Skotlandia membebaskan biaya membeli produk-produk menstruasi.
Ilustrasi pembalut berpewangi Foto: Shutterstock
"Peralatan menstruasi yang mahal adalah bagian dari permasalahan kesehatan dan juga kesetaraan di Skotlandia. Kami (Parlemen Skotlandia) merasa harus mengambil tindakan dalam permasalahan ini. Tidak seorang pun warga Skotlandia yang harus khawatir dalam mendapatkan peralatan menstruasi mereka," terang Monica Lennon dalam laporan resmi RUU Period Products Bill.
ADVERTISEMENT
Jika Period Products Bill dikabulkan oleh Pemerintah Skotlandia, maka Skotlandia akan menjadi negara pertama di dunia yang membuat produk-produk menstruasi (termasuk tampon dan pembalut) menjadi gratis. Di dalam Period Products Bill ini, beberapa poin yang seperti dijadikannya produk-produk mentruasi sebagai hak yang wajib didapatkan seluruh perempuan di Skotlandia secara gratis, serta Pemerintah Skotlandia wajib mendistribusikan produk-produk menstruasi ke seluruh sekolah dan juga kampus.
Menstrual cup dan pembalut. Foto: Shutterstock
Namun hingga saat ini Period Products Bill belum disahkan secara resmi oleh Pemerintah Skotlandia. Alasannya, Pemerintah Skotlandia ingin memahami RUU Period Products Bill dengan sangat rinci karena hal ini akan berpengaruh terhadap anggaran negara.
"Dalam Surat Pernyataan Period Products Bill ini kami mengakui bahwa Skotlandia kini semakin maju dalam perancangan undang-undang, dan kami akan segera mengidentifikasi sejumlah masalah ini kepada Komite," tulis pernyataan resmi Pemerintah Skotlandia.
ADVERTISEMENT
Kabarnya, Skotlandia diperkirakan akan mengeluarkan biaya sekitar 9,7 juta Poundsterling atau sekitar Rp 176 miliar pertahunnya. Hal ini menjadi perdebatan bagi pemerintah dan juga para pendukung Period Products Bill yang ingin Period Products Bill untuk segera disahkan.
Ilustrasi pembalut berpewangi Foto: Shutterstock
Anggaran yang memang terlihat cukup besar untuk dialokasikan untuk produk-produk menstruasi, namun dapat mendapat dampak yang baik agar Pemerintah Skotlandia bisa menjaga kebersihan dan kesehatan warganya.
Pengesahan Period Products Bill akan semakin cepat jika para masyarakat Skotlandia ikut mendukung dan memberikan dukungan dalam mengisi petisi secara online. Saat ini, sudah banyak organisasi perempuan yang ada di Skotlandia hingga masyarakat internasional yang memberikan respon positif terhadap Rancangan Undang-Undang yang diusung oleh Monica Lennon tersebut.
ADVERTISEMENT
Ladies, bagaimana menurut Anda?
Penulis: Putri Perdani W.