Amanda Gorman, Pembaca Puisi yang Mencuri Perhatian di Pelantikan Joe Biden

21 Januari 2021 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amanda Gorman menyampaikan puisi saat Pelantikan Joe Biden, di Washington, AS, Rabu (20/1. Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Amanda Gorman menyampaikan puisi saat Pelantikan Joe Biden, di Washington, AS, Rabu (20/1. Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Mengenakan coat kuning panjang serta rambut disanggul dengan hiasan kepala warna merah, Amanda Gorman membacakan puisi di pelantikan Presiden AS, Joe Biden - Kamala Harris dengan penuh semangat. Perempuan muda ini kemudian menjadi sorotan karena membacakan puisi tentang persatuan Amerika Serikat dan tragedi penyerangan di Gedung Capitol beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Membacakan puisi bertajuk The Hill We Climb, Amanda yang kini berusia 22 tahun juga menjadi pembaca puisi termuda dalam sejarah pelantikan presiden AS.
Amanda Gorman menyampaikan puisi saat Pelantikan Joe Biden, di Washington, AS, Rabu (20/1. Foto: REUTERS
Karena penampilannya tersebut, NBC News melaporkan bahwa kini nama Amanda akan diingat selamanya di kalangan penyair seperti Maya Angelou, Miller Williams, Elizabeth Alexander, Richard Blanco, dan Robert Frost.

Mengenal Amanda Gorman

Perempuan kelahiran Los Angeles, California pada 7 Maret 1998 ini ternyata namanya sudah tidak asing di dunia sastra. Pada 2017 lalu, ia menjadi pemenang dalam kompetisi Penyair Pemuda Nasional pertama.
Amanda Gorman menyampaikan puisi saat Pelantikan Joe Biden, di Washington, AS, Rabu (20/1. Foto: REUTERS
Tak hanya itu, Amanda Gorman juga menjadi sosok pertama yang mendapat gelar National Youth Poet Laureate. Sebuah gelar untuk anak muda yang mendemonstrasikan keterampilan dalam seni, terutama puisi, kepemimpinan, keadilan sosial, dan aktif dalam perencanaan dan advokasi sipil.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, Amanda juga menjadi aktivis dan ia banyak menyalurkan suaranya lewat karya yang membahas mengenai isu-isu seperti penindasan, feminisme, rasisme, dan marginalisasi.
Menjalani pendidikan di Universitas Harvard, Amanda Gorman sendiri dibesarkan oleh ibunya, Joan Wicks, yang merupakan single mother dan berprofesi sebagai guru. Selain dengan ibu, ia juga tinggal bersama saudara kembarnya Gabrielle dan adik.
Mengutip Glamour, ia mengaku sejak kecil hidup di lingkungan yang tidak memiliki akses terhadap televisi. Saat kecil ia juga mengalami gangguan bicara dan menganggap dirinya sebagai anak kecil aneh yang suka membaca dan menulis karena disemangati oleh ibunya. Lewat puisi, Amanda merasa bisa menemukan suaranya kembali.
Meski tidak diketahui pasti kapan ia mulai serius menjadi penyair, namun pada 2014 Amanda sudah dinobatkan sebagai penyair muda di Los Angeles. Kemudian pada 2015 ia meluncurkan buku puisi bertajuk 'The One for Whom Food Is Not Enough'.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan New York Times, Amanda juga merupakan pendiri organisasi non-profit One Pen One Page yang fokus menjalankan program kepemimpinan dan menulis untuk remaja. Pada 2017, ia menjadi penyair pemuda pertama yang membuka musim sastra untuk Perpustakaan Kongres, dan ia telah membacakan puisinya di MTV. Lebih dari itu, Amanda Gorman mengaku ingin mencalonkan diri menjadi presiden Amerika Serikat pada 2036 mendatang.