Apa Itu Fungal Acne dan Bagaimana Cara Menghilangkannya?

25 Februari 2021 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bekas jerawat kemerahan  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bekas jerawat kemerahan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bagi perempuan, masalah jerawat menjadi problem kulit yang tak habis untuk dibahas. Sejak remaja hingga dewasa, perempuan setidaknya pernah mengalami masalah jerawat. Mulai dari jerawat hormon, jerawat batu, kistik, hingga fungal acne.
ADVERTISEMENT
Bicara tentang fungal acne, istilah yang satu ini mungkin belum begitu familiar. Namun, banyak remaja hingga dewasa yang secara tak sadar pernah mengalaminya. Fungal acne bisa muncul di area tubuh hingga di wajah dalam waktu yang cukup lama. Maka dari itu, fungal acne pun tak boleh diremehkan dan harus segera diatasi.
Ladies, masih bingung dan tak paham tentang fungal acne? Berikut kumparanWOMAN berikan ulasan selengkapnya, seperti dikutip dari berbagai sumber.

Apa itu fungal acne?

Meski sering disebut dengan jerawat, namun ternyata fungal acne bukanlah sebuah jerawat. Sesuai namanya, fungal acne adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur yang tumbuh pada folikel rambut di kulit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan Pityrosporum folikulitis atau Malassezia folikulitis.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, jamur Malassezia ini tumbuh di kulit dan masih terbilang wajar. Tetapi, bila jumlah jamur pada kulit mulai banyak hingga tidak terkontrol, maka jamur ini akan menyebabkan infeksi pada folikel rambut yang akhirnya menimbulkan gejala mirip seperti jerawat.
Munculnya fungal acne ini biasanya ditandai dengan munculnya masalah kulit lainnya. Beberapa di antaranya rambut berketombe hingga psoriasis. Namun harus diingat, fungal acne bukanlah sebuah jerawat. Bila jerawat disebabkan oleh bakteri, maka fungal acne disebabkan karena infeksi jamur.
Ilustrasi Fungal Acne. Foto: Shutter Stock

Penyebab fungal acne

Meski muncul secara tiba-tiba, fungal acne bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satu yang sering terjadi adalah kulit lembap terlalu lama. Misalnya, kamu pakai pakaian yang sudah basah oleh keringat dalam waktu lama atau mengenakan pakaian terlalu ketat yang membuat kulit sulit bernapas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, konsumsi obat antibiotik hingga imun tubuh lemah juga bisa membuat fungal acne muncul pada kulit. Bahkan tak menutup kemungkinan, kamu juga bisa tertular dari orang lain.

Ciri-ciri fungal acne

Secara kasat mata, fungal acne dan jerawat terlihat mirip. Tetapi, hal ini bisa dibedakan dengan melihat kondisi kulit.
Fungal acne biasanya memiliki benjolan kecil berisi nanah dengan ukuran yang sama. Lokasi munculnya fungal acne ini bisa tersebar di beberapa anggota tubuh, mulai dari lengan, dada hingga punggung. Mengutip Healthline, untuk sebagian kasus, fungal acne juga muncul di leher, bahu, payudara, hingga area wajah t-zone yang dipenuhi minyak.
Biasanya, fungal acne muncul berbentuk komedo berukuran kecil dan berkelompok sehingga lebih mudah dibedakan. Selain itu, salah satu ciri khas fungal acne juga muncul rasa gatal yang disertai dengan ruam kemerahan atau iritasi.
Ilustrasi Fungal Acne. Foto: Shutter Stock

Cara mengatasi fungal acne

Perlu diketahui, fungal acne tidak bisa hilang dengan krim atau obat jerawat biasa, justru obat-obatan ini akan memperburuk fungal acne. Kamu harus melakukan langkah ekstra untuk mengatasinya dengan berbagai cara. Apa saja?
ADVERTISEMENT
1. Rajin mandi
Lakukan mandi pagi dan sore atau malam hari, mandi setelah berolahraga atau setelah melakukan pekerjaan yang membuat tubuh berkeringat. Cara ini perlu dilakukan untuk menghambat pertumbuhan jamur.
Ilustrasi Mandi Air Hangat saat Hamil Foto: Bruce Mars/Pexels
2. Kenakan baju yang lebih longgar
Hindari mengenakan pakaian ketat untuk sementara demi mencegah timbulnya fungal acne. Kamu bisa pakai baju yang lebih longgar dan membuat nyaman bergerak agar kulit bisa bernapas.
3. Pakai krim dan minum obat antijamur
Cara yang satu ini bisa dilakukan setelah kamu melakukan konsultasi dengan dokter kulit. Biasanya, dokter kulit akan memeriksa kondisi kulit dan meresepkan krim oles atau obat yang harus diminum.