Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang model bertubuh plus-size , Ashley Graham telah banyak menginspirasi banyak perempuan di seluruh dunia. Keberhasilannya di dunia modelling bisa dibilang menghadirkan banyak gebrakan di industri fashion. Ia dikenal sebagai sosok yang aktif menyuarakan isu body positivity.
ADVERTISEMENT
Mulai dari menjadi model kampanye brand, menjadi model plus-size pertama yang berjalan di runway Michael Kors untuk koleksi Fall 2017, dan menjadi model plus-size pertama yang menjadi model cover majalah Sport Illustrated pada 2016 lalu. Majalah tersebut terkenal memuat model-model bertubuh langsing mengenakan bikini atau baju olahraga.
Sepanjang perjalanan kariernya sebagai model plus-size, Ashley banyak berbagi cerita soal pengalaman dan tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah soal usahanya dalam mencapai kesuksesan. Untuk mencapai keberhasilannya saat ini, ia harus bekerja keras bahkan berkali-kali lipat dari model lainnya karena memiliki tubuh plus-size .
“Saya harus bekerja lebih keras daripada yang lain karena ukuran tubuh saya. Saya harus merasakan itu,” ungkap Ashley dalam wawancara bersama Harper’s Bazaar UK seperti dikutip dari The Independent.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ia tidak mau mendefinisikan perjalanan kariernya selama ini menjadi sesuatu yang sulit. “Apakah itu sulit? Saya lebih suka mengatakan bahwa ini sangat memuaskan,” tuturnya.
Selama ini, Ashley memang dikenal sebagai perempuan yang selalu jujur dengan penampilan tubuhnya. Ia melakukan itu dengan harapan bisa menginspirasi perempuan lain yang memiliki tubuh seperti dirinya atau tidak sesuai dengan ‘standar kecantikan’ yang terbentuk dalam lingkungan masyarakat luas.
“Saya selalu jujur ketika berbagi soal ketakutan yang saya miliki. Memiliki selulit, lemak di punggung… Itu semua saya lakukan untuk membuka pintu bagi perempuan lain agar mereka juga berani berbagi rasa ketakutan yang selama ini dihadapi,” ungkapnya.
Ashley Graham berpendapat bila banyak perempuan yang mengalami hal serupa, mereka tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Menurutnya, perempuan harus saling berbagi cerita tentang kesulitan yang dihadapi dan saling mendukung satu sama lain.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak pernah menjalani terapi, namun memiliki percakapan tentang hal ini benar-benar membantu bagi saya,” tutup Ashley Graham.