Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Ask the Expert: Jerawat pada Perempuan Usia 30, Penyebab dan Kiat Mencegahnya
18 Juni 2022 9:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Jerawat merupakan kondisi kulit yang umum terjadi di kalangan remaja. Jerawat muncul ketika zat berminyak yang disebut sebum menyumbat pori-pori kulit. Meski hampir semua remaja mengalaminya, jerawat juga bisa terjadi pada perempuan usia 30.
ADVERTISEMENT
Saat jerawat tetap timbul meski usia tidak lagi muda, kamu tentu bertanya-tanya mengenai penyebabnya. Apa perbedaan jerawat yang muncul di usia remaja dan jerawat pada perempuan usia 30? Lantas, bagaimana cara mencegah jerawat muncul di usia dewasa?
Untuk mengetahui jawabannya, kumparanWOMAN telah berbincang dengan dermatolog dr. Arini Astasari Widodo, SpKK pada Kamis (16/6). Simak percakapan kami dalam rubrik Ask the Expert berikut ini:
Jerawat biasanya sering terjadi pada remaja usia 15-18 tahun alias di masa pubertas. Namun, mengapa perempuan di usia 30 tahun atau lebih juga masih mengalami jerawat di wajah?
Jerawat dewasa, atau jerawat pasca-remaja, adalah jerawat yang muncul setelah usia 25 tahun dan dapat bertahan terus-menerus atau sebentar-sebentar dari masa remaja atau bermanifestasi untuk pertama kalinya dalam periode ini.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar, faktor yang sama yang menyebabkan jerawat pada remaja berperan pada jerawat dewasa. Empat faktor yang secara langsung berkontribusi pada jerawat: produksi minyak berlebih, pori-pori tersumbat, sel-sel kulit mati, bakteri, dan peradangan.
Jerawat di usia 30 tahun disebut juga jerawat hormonal, bisakah dijelaskan tentang hal ini dan apa perbedaannya dengan jerawat di masa pubertas?
Berbeda dengan jerawat remaja, jerawat perempuan dewasa muncul akibat beberapa faktor yang membuat penanganannya lebih kompleks, salah satunya adalah hormon, terutama karena hiperandrogenisme atau kelebihan hormon androgen.
Sehubungan dengan Adult Female Acne (AFA) dan hormon, berikut ini yang terjadi:
Faktor apa saja yang menyebabkan jerawat muncul pada perempuan di usia 30 tahun?
ADVERTISEMENT
Selain hormon, ada beberapa faktor penyebab AFA: paparan radiasi ultraviolet, stres, obesitas, diet, merokok, gangguan tidur, kosmetik, obat-obatan, dan pencucian kulit yang berlebihan, genetik, dan penggunaan obat tertentu.
Ada pula hubungan yang erat antara merokok dan terjadinya AFA. Studi menunjukkan bahwa tembakau adalah faktor utama yang bertanggung jawab atas munculnya jerawat non-inflamasi pada kelompok usia ini, dengan perbedaan yang signifikan antara perokok perempuan dan bukan perokok. Bentuk komedo mendominasi pada perokok dan ditandai dengan adanya mikro dan makro-komedo dan beberapa lesi meradang.
Stres juga merangsang peningkatan kadar kortisol. Studi terbaru menunjukkan bahwa kurang tidur dan stres pada perempuan memiliki dampak penting pada peningkatan sekresi hormon terkait stres, dan mungkin juga menjadi faktor yang memperburuk jerawat.
ADVERTISEMENT
Penyakit hormonal juga bisa memicu jerawat di usia 30 tahun. Penyakit hormonal yang menyebabkan hiperandrogenisme biasanya menunjukkan tanda klinis lain: peningkatan bulu tubuh, kulit berminyak, kebotakan, gangguan menstruasi, gangguan reproduksi. Contoh penyakit hormonal, yakni sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Apakah kekeliruan dalam menggunakan makeup, membersihkan, atau merawat wajah dapat menimbulkan jerawat di usia 30 tahun? Apa saja kandungan dalam produk tersebut yang bisa memicu jerawat di usia 30 tahun?
Secara umum, kosmetik dan produk perawatan kulit yang sangat berminyak dapat menyumbat pori-pori yang menyebabkan jerawat. Ingredients yang bersifat komedogenik dan aknegenik juga dapat memicu jerawat. Beberapa ingredients dapat dicek comedogenicity rating.
Mengapa jerawat pada perempuan di usia 30 tahun juga sering muncul di periode menstruasi? Apa hubungan di antara keduanya?
ADVERTISEMENT
Ada dua faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, yakni hormon berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi. Tepat sebelum menstruasi dimulai, kadar estrogen dan progesteron turun.
Hal ini dapat memicu kelenjar sebaceous untuk mengeluarkan lebih banyak sebum, zat berminyak yang melumasi kulit. Produksi minyak sedikit lebih besar pada paruh kedua siklus menstruasi. Minyak yang terlalu banyak dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan berjerawat.
Selain itu, pada perempuan, ukuran pori dapat berfluktuasi selama siklus menstruasi, dengan ukuran pori terbesar terjadi selama ovulasi. Jerawat dikaitkan dengan pori-pori yang membesar — ketika komedo terbuka (komedo hitam) kadang-kadang dapat terlihat di dalam pori-pori. Jerawat meradang dapat menyebabkan pori-pori membesar dan membuatnya lebih rentan tersumbat
Bagaimana mencegah timbulnya jerawat pada perempuan di usia 30 tahun?
ADVERTISEMENT
Pencegahan timbulnya jerawat di usia 30 tahun dapat dilakukan dengan mencuci muka secara baik, diet rendah glikemik dengan mengonsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan gandum.
Perlu juga menghindari konsumsi susu sapi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum susu jenis ini dapat meningkatkan jerawat.
Dalam studi ini, semua jenis susu sapi (utuh, rendah lemak, skim) memiliki efek pada jerawat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang minum 2 gelas atau lebih susu skim per hari memiliki resiko 44 persen lebih tinggi memiliki jerawat.
Selain itu, perempuan perlu menjaga kesehatan fisik, riasan tidak komedogenik dan oil free, berhenti merokok, dan meminimalkan penggunaan minyak dan kosmetik pada kulit yang berjerawat.