Ask the Expert: Kulit Wajah Tiba-tiba Mengalami Break Out, Kenapa Bisa?

25 Juli 2022 20:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Matahari Arsy, Sp.KK. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
dr. Matahari Arsy, Sp.KK. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, apa kamu pernah mengalami kondisi di mana kulit kamu mendadak berjerawat banyak, tampak teriritasi, dan kemerahan? Jika ya, bisa jadi, kamu tengah mengalami satu permasalahan kulit yang kerap terjadi pada banyak perempuan usia dewasa muda: Break out.
ADVERTISEMENT
Saat kulit mendadak “berulah”, tak jarang kamu akan merasa kesal, karena sebelumnya kulit kamu sedang dalam kondisi yang baik-baik saja. Oleh karenanya, kamu pasti akan segera mencari tahu apa penyebab dari break out pada kulitmu itu.
Nah, bagi Ladies yang sedang mengalami kondisi kulit tersebut, kumparanWOMAN telah mengumpulkan informasi yang simpel dan mudah dipahami. Lewat program spesial kumparanWOMAN, Ask the Expert, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Primaya Evasari Hospital dr. Matahari Arsy Sp.KK memberikan pemahaman seputar apa itu break out, hingga cara mencegahnya. Simak penjelasan dr. Matahari di bawah ini, Ladies!
Ilustrasi perempuan mengalami kulit break out. Foto: Boyloso/Shuttersock

Apa itu break out?

Break out adalah kondisi kulit yang awalnya normal, tiba-tiba mengalami keluhan yang terutama adalah muncul banyak sekali bintil, beruntusan, kemerahan, atau jerawat yang bertambah banyak.
ADVERTISEMENT

Apakah break out sama dengan purging, mengingat keduanya mirip?

Kadang kita merasa bingung apa yang dimaksud dengan purging, dan apa itu break out. Jadi, purging adalah kondisi ketika wajah atau kulit yang diberikan obat oleh dokter, lalu seluruh komedo atau jerawat yang ada di kulit dikeluarkan secara bersamaan. Kondisi tersebut memang diharapkan untuk terjadi. Misalnya, untuk mengobati jerawat menggunakan krim yang diberikan oleh dokter, maka akan purging terlebih dahulu, artinya kulit dibersihkan secara besar-besaran. Sungguh berbeda dengan break out.
Sementara break out disebabkan oleh zat yang tidak cocok digunakan oleh kulit kita. Jadi, yang membedakan keduanya adalah yang satu untuk pengobatan, yang satu lagi adalah kondisi kulit yang rusak dan semakin parah akibat zat tertentu.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Primaya Evasari Hospital, dr. Matahari Arsy., Sp.KK. Foto: Dok. kumparan Foto: kumparan

Apa saja penyebab break out?

Yang paling sering adalah penggunaan zat-zat yang salah pada kulit; zat-zat yang terkandung pada produk skin care maupun makeup. Bila menggunakan skin care yang tidak tepat, maka kulit kita akan mengalami iritasi dan skin barrier menjadi rusak, sehingga mudah terinfeksi. Kemudian, bila kita terlalu sering menggunakan makeup, maka akan menutup pori-pori. Oleh karenanya, sebum yang dikeluarkan oleh kulit akan tersumbat dan menyebabkan terjadinya jerawat.
ADVERTISEMENT
Selain dari skin barrier yang rusak dan juga karena pori-pori tertutup, penyebab lainnya juga bisa karena mengonsumsi obat-obatan dan akibat penyakit tertentu. Misalnya, beberapa vitamin seperti vitamin B dan vitamin E ternyata bisa menjadi pemicu jerawat, sehingga timbul break out di wajah.
Selain itu, kondisi penyakit lain yang diderita juga bisa membuat kulit menjadi teriritasi atau tersensitisasi oleh zat-zat tertentu. Padahal, zat tersebut mungkin sebelumnya tidak memberikan efek buruk apa-apa ke kulit.
Ilustrasi kulit break out. Foto: shutterstock

Kalau makanan berminyak seperti gorengan, apakah menyebabkan break out?

Banyak yang mengira makan makanan berminyak akan menyebabkan kita break out. Apakah benar? Nah, ternyata, yang lebih mungkin menyebabkan break out adalah makanan dengan kalori tinggi, mengandung gula tinggi, ataupun produk susu termasuk krim, keju, dan yogurt.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kalau makanan berminyak sendiri tidak terlalu signifikan untuk menyebabkan break out. Namun, bila memang kandungan kalori pada makanan itu tinggi, atau kandungan gulanya tinggi, atau produk susunya tinggi, tentu makanan tersebut akan meningkatkan kemungkinan untuk menyebabkan break out.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya break out?

Yang pertama adalah kita harus mengetahui jenis dan tipe kulit kita dan menggunakan produk yang sesuai dengan jenis kulit masing-masing.
Yang kedua, bila memang memiliki penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya, seperti eksim seboroik ataupun rosacea, maka tetap harus konsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis kulit dan kelamin. Setelah penyakit kulit itu sembuh, baru kita bisa menggunakan produk-produk yang bisa dibeli sendiri over the counter (produk yang tersedia bebas di apotek, toko-toko khusus skin care, atau swalayan).
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Primaya Evasari Hospital, dr. Matahari Arsy., Sp.KK. Foto: Dok. kumparan Foto: kumparan
Yang ketiga, selalu jaga skin barrier agar tetap baik, dengan cara menggunakan basic skin care seperti cleansing, moisturizing, dan proteksi terhadap sinar UV serta polusi.
ADVERTISEMENT
Yang terakhir, selalu jaga lifestyle dengan baik. Terutama, hindari beberapa makanan yang mungkin bisa memicu break out.
Kalau semuanya sudah dilakukan tetapi kamu tetap break out, tentu saja kamu harus konsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin, agar dapat diagnosis dan tata laksana yang benar.
Nah, itu dia penjelasan menyeluruh soal kondisi kulit break out oleh dr. Matahari Arsy, Sp.KK. Dalam program Ask the Expert ini, Matahari juga menjelaskan terkait beberapa kondisi kulit lainnya yang kerap dialami perempuan dewasa muda, seperti fungal acne dan kulit dehidrasi. Kamu bisa tonton langsung penjelasan Matahari lewat kanal YouTube kumparanWOMAN, ya!