Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Autoimun & Keguguran Bikin Dunia Hancur, Silvia Basuki Pilih Terus Bertumbuh
13 Oktober 2024 13:08 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ada banyak hal yang ternyata bisa menjadi pemicu masalah kesehatan mental , salah satunya kondisi medis. Masalah fisik jangka panjang dapat menimbulkan perasaan isolasi, harga diri rendah, stres,hingga frustrasi.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran esktrem akibat penyakit fisik ini akhirnya memengaruhi kesejahteraan mental seperti yang dialami oleh co-Founder Jivaraga Wellness Space, Silvia Basuki yang sempat mengalami autoimun. Saat hadir di program Ladies Talk kumparanWOMAN untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia 2024 yang jatuh pada 10 Oktober, Silvia mengaku dunianya hancur saat didiagnosis autoimun .
“Saya pernah sakit autoimun Antiphospholipid Syndrome (APS) dan itu membuat saya miscarriage (keguguran). Udah ke dokter di Jakarta, Singapura, Malaysia, ternyata saya harus suntik dan makan obat setiap hari. Itu kayak the end of the world banget,” tutur Silvia.
Gaya hidup yang dikelilingi obat-obatan dan suntikan ternyata tidak nyaman bagi Silvia. Sehingga dalam prosesnya mencapai kesembuhan, ia pun memutuskan untuk beralih ke praktik holistik dan mencoba hidup tanpa obat.
ADVERTISEMENT
Selama enam bulan Silvia belajar melatih emosi, meditasi, dan berbagai kelas holistik lainnya yang akhirnya mampu menurunkan kadar autoimun di dalam tubuhnya. Bahkan ia juga berhasil hamil alami tanpa prosedur IVF alias bayi tabung.
Silvia terus belajar untuk tumbuh
Perjalanan Silvia dengan autoimun membawanya untuk terus bertumbuh sebagai manusia. Ibu satu anak itu kemudian terjun ke dunia holistik profesional dengan mendirikan Jivaraga Wellness Space. Ia bahkan membuka konsultasi privat sebagai seorang Family Constellation Facilitator.
“Family constellation itu metode dari Jerman yang diciptakan oleh psychotherapist namanya Bert Hellinger, it is a tool to understand and resolve the problems yang kita hadapi sekarang ini. Original konsepnya itu workshop setting, misalnya 20-50 orang itu melakukan roleplay soal problem dan tantangan hidup,” imbuh Silvia.
ADVERTISEMENT
Menjabat sebagai co-Founder Jivaraga juga akhirnya membuat Silvia terus berambisi untuk menginspirasi banyak orang yang pernah mengalami masalah kesehatan fisik dan mental seperti dirinya. Jika ia mampu melewati semua tantangan hidup dan terus bertumbuh hingga saat ini, maka ia percaya bahwa orang lain di luar sana juga mampu.
Kendati demikian, Silvia juga mengingatkan bahwa kita tidak perlu menjadi sosok yang sempurna di mata orang lain, tapi cukup belajar jujur kepada diri sendiri untuk mulai bertumbuh. Tak ada gunanya menyembunyikan perasaan sedih, kesepian, atau pun kemarahan karena hal ini hanya akan membuat kita semakin merasa sakit dan lelah.
“As much as we try to hide ourselves, kita yang akan capek dan merasa sendirian terus.”
ADVERTISEMENT
Selama ini Silvia juga belajar menerima rasa sakit dan berdamai dengan perasaan negatifnya. Ini juga yang kemudian membantunya menemukan berbagai metode penyembuhan yang akhirnya membuka jalan baru bagi hidupnya untuk terus bertumbuh dengan lebih jujur.
“Di dunia ini nggak ada yang salah dan benar. Everything is just for you to learn and grow at your own pace. So, you don’t have to worry, yang penting listen to your heart, dan belajar take action,” pungkas Silvia.