Banyak Artis Melakukan Operasi Bariatrik, Aman Enggak Sih?

6 Maret 2024 12:29 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi prosedur operasi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi prosedur operasi. Foto: Shutterstock
Prosedur operasi bariatrik beberapa waktu ke belakang tengah menjadi perbincangan. Bukan tanpa alasan, tak sedikit artis secara terang-terangan mengaku menjalani operasi bariatrik demi mendapatkan berat badan yang ideal. Sebut saja penyanyi Melly Goeslaw hingga influencer Shindy Samuel.
Bariatrik merupakan prosedur pembedahan untuk membantu menurunkan berat badan. Caranya dengan membatasi jumlah makanan yang ditampung di lambung atau mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi di usus halus.
Meski menjadi alternatif untuk menurunkan berat badan, namun ternyata tak sembarang orang boleh menjalani prosedur operasi ini, Ladies.
Ya, sebelum melakukan prosedur operasi, pasien harus memenuhi kriteria tertentu. Apa saja?

Syarat Pasien yang Bisa Operasi Bariatrik

Seperti penjelasan sebelumnya, tidak semua orang dengan kelebihan berat badan dapat menjalani operasi ini. Sebab, operasi bariatrik harus berdasarkan saran atau rekomendasi dokter.
Ilustrasi pasien obesitas. Foto: Shutterstock
Dilansir laman University of Utah Health, salah satu syarat operasi bariatrik adalah saat seseorang mengalami obesitas ekstrem dengan Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) lebih besar dari 40 atau lebih besar 45 kilogram di atas berat badan ideal. Untuk menghitung BMI tubuh, kamu bisa menggunakan rumus berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi dalam meter dikuadratkan.
Namun, untuk beberapa kasus, seseorang dengan BMI di bawah 40 juga bisa saja direkomendasikan menjalani operasi bariatrik. Hal ini bisa terjadi bila BMI pasien lebih dari 35 dan sudah mengalami komplikasi masalah kesehatan akibat obesitas.
Sebab, selain bertujuan untuk transformasi fisik, operasi bariatrik juga dilakukan untuk menekan risiko penyakit komorbid. Seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, sleep apnea atau kesulitan bernapas saat tidur, dan lain sebagainya.
Setelah tahu persyaratan operasi bariatrik, yang tidak kalah penting adalah kamu harus mencari klinik yang memiliki reputasi baik dan dokter berpengalaman di bidangnya. Seperti klinik LIGHThouse.
Sebagai klinik yang fokus memberikan jasa layanan berkaitan dengan penurunan berat badan, obesitas, dan pengendalian gangguan makan, LIGHThouse menyadari bahwa angka obesitas ekstrem di Indonesia masih terbilang tinggi.
Menurut data RISKESDAS, prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa mencapai 35,5 persen. Artinya, 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
Di LIGHThouse, prosedur bariatrik dilakukan di LIGHThouse X yang memiliki program lebih advance dan berfokus dalam pengelolaan lemak tubuh serta obesitas secara Xtra dan Xpress oleh para Xpert. Sedangkan tindakan operasi bariatrik yang ditawarkan oleh LIGHThouse X dikenal dengan LW BariatriX.
Jangan khawatir, seluruh tindakan dilakukan oleh dokter spesialis bedah plastik dan dokter spesialis bedah digestif berpengalaman tinggi. Sebut saja salah satunya, dr. Handy Wing, SpB-KBD, FBMS, FINACS, FICS, dokter bedah digestif sekaligus Xpert di dunia bariatrik yang telah menangani lebih dari 600 kasus operasi bariatrik.
Pasien juga akan didampingi dengan program LIGHTweight (LW) yang komprehensif, mulai dari pra hingga pasca tindakan, dari sisi medis dan fisik, hingga psikis yang dibantu oleh tim psikolog klinik LIGHThouse di bawah naungan Tara de Thouars. Sehingga pasien dapat mencapai keberhasilan jangka panjang dan perubahan gaya hidup lebih sehat setelah menjalankan prosedur LW BariatriX.
Bahkan menurut survei LIGHThouse, program LIGHTweight terbukti berhasil menurunkan berat badan 3,5 kali lebih banyak, dan 2 kali lipat jumlah pasien yang berhasil menurunkan lebih dari 10 persen berat badan awal, dibanding dengan diet konvensional.
Bukan itu saja, LIGHThouse X punya operasi bariatrik yang bisa disesuaikan dengan kondisi pasien.
(ki-ka) Gastric Bypass, Gastric Sleeve, Gastric Balloon. Foto: LIGHThouse

1. Gastric Bypass

Prosedur ini dilakukan dengan mengurangi kapasitas lambung. Kemudian, kantung lambung yang tersisa akan disambungkan langsung ke usus halus untuk mengurangi penyerapan makanan sekaligus mengurangi rasa lapar.
Selain memberikan hasil yang signifikan, prosedur Gastric Bypass mampu mengurangi risiko penyakit metabolik tertentu. Salah satunya diabetes, karena dapat meningkatkan sensitivitas terhadap insulin sehingga kadar gula darah terkontrol dengan baik.

2. Gastric Sleeve

Tindakan ini akan memperkecil volume lambung secara permanen, sehingga hormon yang memberikan sinyal lapar lebih terkontrol dan berdampak pada pembatasan asupan makanan.
Prosedur ini juga melibatkan pengangkatan bagian lambung yang memproduksi hormon ghrelin yang dikenal berfungsi merangsang rasa lapar. Setelah melakukan Gastric Sleeve, pasien akan merasa kenyang lebih cepat dan tidak cepat lapar.

3. Gastric Balloon

Tindakan memperkecil volume isi lambung dengan menempatkan balon khusus di dalam lambung untuk mengontrol asupan makanan. Prosedur ini dapat mempercepat perasaan kenyang pasien, sekaligus mengurangi jumlah makanan yang pasien konsumsi.
Jangan khawatir, balon yang ditempatkan di dalam lambung ini bersifat sementara. Balon tersebut akan larut dalam kurun waktu 4-6 bulan, lalu keluar dari tubuh melalui sekresi.
Jadi, sebenarnya operasi bariatrik ini memang dianjurkan untuk beberapa orang demi meningkatkan kualitas kesehatannya, Ladies. Untuk kamu yang ingin tahu lebih lanjut mengenai prosedur operasi bariatrik atau program LW BariatriX, langsung follow Instagram @lighthouse_x_indo, ya!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio