Beda Antiseptik dan Disinfektan, Cairan yang Bisa Membunuh Virus Berbahaya

20 Maret 2020 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Antiseptik Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Antiseptik Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa negara termasuk Indonesia belakangan ini tengah disibukkan dengan penanggulangan wabah virus corona atau COVID-19. Salah satu yang dikampanyekan dalam mengantisipasi penyebaran virus corona adalah memastikan tangan dan juga benda-benda yang ada di sekitar terbebas dari bakteri dan virus berbahaya.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan tangan bersih dari bakteri dan virus berbahaya, maka Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menganjurkan kita untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun yang mengandung antiseptik. Pun dengan benda-benda yang ada di sekitar juga disarankan untuk rutin dibersihkan dengan cairan disinfektan.
Berbicara soal antiseptik dan disinfektan, kedua istilah ini memang semakin populer saat virus corona mulai merebak. Banyak masyarakat memburu kedua cairan ini untuk mencegah penularan virus COVID-19. Namun sayangnya, tak sedikit dari kita masih salah kaprah soal kedua istilah tersebut. Banyak orang berpikir bahwa antiseptik dan disinfektan adalah cairan yang sama, padahal kedua cairan tersebut memiliki fungsi dan juga takaran kandungan zat kimia yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Lalu, seperti apa perbedaan antiseptik dan disinfektan?
Melansir Healthline, perbedaan mendasar dari antiseptik dan disinfektan sebenarnya terletak pada fungsi atau penggunaanya. Antiseptik sendiri digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup (seperti permukaan kulit dan membran mukosa). Karena itulah, antiseptik banyak terdapat pada produk sabun dan hand sanitizer.
Meski memiliki fungsi atau penggunaan yang berbeda, Apoteker Dina Aruni Saffanah, S. Farm., Apt. menyebut bahwa antiseptik dan disinfektan sama-sama memiliki kandungan zat kimia yang bernama biosida.
“Antiseptik memiliki kadar biosida yang lebih ringan atau rendah dibanding disinfektan. Sebagai contoh, jika biosida digunakan untuk antiseptik dan disinfektan, maka kadar antiseptik hanya berkisar 0,2%, sedangkan disinfektan kadarnya lebih tinggi yaitu 1%,” lanjut perempuan yang bekerja di PT Mitra Kreasi Natural (The Bath Box) saat dihubungi kumparanWOMAN pada Jumat (20/3).
Ilustrasi Disinfektan Foto: Dok. Shutterstock
Sehingga, dari definisi di atas Dina menyebut bahwa disinfektan bisa menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme (baik itu virus atau bakteri) pada benda-benda mati atau tak hidup; seperti pintu, komputer, hingga meja. Karena itulah, disinfektan banyak ditemukan dalam produk pembersih rumah tangga dan biasanya langsung disemprotkan pada benda-benda mati.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Dina menyebut bahwa disinfektan tidak bisa membunuh virus dan bakteri secara sporadis seperti sterilisasi.
“Jadi disinfektan itu tingkatannya lebih rendah atau di bawah sterilisasi,” tutup Dina.
Nah Ladies, sekarang sudah tahu kan perbedaan antiseptik dan disinfektan?