Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Benarkah Celana Legging Sebabkan Infeksi Jamur pada Vagina? Ini Penjelasan Ahli
12 Januari 2022 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ladies, masalah kesehatan perempuan sering terjadi pada area vagina. Salah satu yang paling banyak dialami adalah infeksi jamur. Menurut Mayo Clinic, tiga dari empat perempuan di dunia pernah mengalami dua kali infeksi jamur pada vagina selama hidup mereka. Infeksi jamur ini bisa membuat kita mengalami keputihan dan gatal di area vagina .
ADVERTISEMENT
Karena infeksi jamur ini cukup sering dialami perempuan, mitos yang beredar soal penyebabnya pun tak sedikit yang bermunculan. Mulai dari terlalu banyak makan nanas hingga yang paling baru dikaitkan dengan penggunaan celana legging atau celana olahraga yang terlalu ketat.
Hal yang terakhir ini cukup membuat penasaran, sebab legging saat ini sering diandalkan perempuan saat berolahraga. Lalu, benarkah legging bisa menyebabkan terjadinya infeksi jamur pada vagina?
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi asal Amerika Serikat Kathryn McKenney, MD, menjelaskan bahwa infeksi jamur terjadi karena area vagina kita selalu berada dalam kondisi lembap.
"Infeksi ini biasa terjadi di organ genital, bisa menyebar di selangkangan atau bokong...," ungkap Kathryn kepada Byrdie.
Nah, legging merupakan busana yang ketat dan menempel pada kulit. Ketika vagina sedang berada dalam kondisi lembap, model busana seperti ini bisa menjaga kelembapan tersebut sehingga dapat memicu infeksi kalau dibandingkan dengan celana yang lebih longgar.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, belum ada penelitian media yang menyatakan bahwa legging jadi penyebab infeksi jamur pada vagina karena busana tidak pernah masuk dalam kategori penyebab penyakit. Tapi pakaian memang bisa membuat risiko infeksi jamur meningkat.
"Sebuah studi baru dari Hamlin menyebutkan celana dalam yang tidak dilengkapi dengan bahan katun di bagian tengah disebut bisa meningkatkan risiko infeksi jamur daripada mereka yang pakai celana dalam dengan bahan katun," jelas Kathryn.
Lalu profesor klinis dari Universitas Yale, Marie Jane Minkin, MD, menyebutkan bahwa legging membuat perempuan lebih berkeringat. Dan ketatnya model celana tersebut membuat keringat selalu menempel pada area vagina.
"Legging membuat perempuan berkeringat lebih banyak dan membuat keringatnya menempel terus pada vagina. Kehangatan dan kelembapan pada area vagina ketika memakai legging membuat pertumbuhan jamur makin cepat," pungkas Marie Jane Minkin.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi masalah tersebut, Marie Jane Minkin menyarankan agar perempuan memakai celana dalam berbahan katun selama memakai celana legging , terutama saat olahraga. Celana dalam berbahan katun membantu menyerap keringat, cepat kering, dan tidak mudah menyebabkan iritasi.