Berbagai Masalah Kesehatan Seksual yang Kerap Dihadapi Perempuan

1 Maret 2020 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kesehatan seksual yang dihadapi perempuan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kesehatan seksual yang dihadapi perempuan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat membicarakan mengenai kesehatan seksual pada perempuan, sebagian dari kita mungkin akan mengaitkannya dengan masalah-masalah reproduksi. Misalnya, yang berhubungan dengan kehamilan atau penetrasi.
ADVERTISEMENT
Padahal, kesehatan seksual tidak hanya meliputi kedua hal ini. Menurut pendiri Klinik Angsamerah, Dr. Nurlan Silitonga, M. Med, kesehatan seksual juga berkaitan dengan kenikmatan dan identitas yang dimiliki seseorang.
“(Ini termasuk rasa) bahagia terhadap badan Anda, cara Anda berpakaian, merasa diri Anda menyenangkan, hingga merasa bahwa hidup itu berharga. Seksualitas adalah hal yang sangat kompleks," tutur Dr. Nurlan dalam wawancara bersama kumparanWOMAN di Klinik Angsamerah Menteng, Jakarta Pusat, beberapa saat yang lalu.
Klinik Angsamerah sendiri merupakan klinik kesehatan seksual yang didirikan pada 2010 oleh Dr. Nurlan Silitonga, M. Med. Klinik ini terletak di Menteng dan Fatmawati, Jakarta, dan menawarkan berbagai pelayanan kesehatan seksual. Di antaranya, seperti pemeriksaan kesehatan alat kelamin laki-laki dan perempuan, tes HIV, vaksin, hingga konsultasi kehidupan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Luasnya ruang lingkup kesehatan seksual yang perlu diperhatikan perempuan bisa pula dilihat dari jenis-jenis layanan yang banyak dipilih oleh para pasien dari Klinik Angsamerah. Menurut Dr. Nurlan sendiri, ada beberapa layanan yang paling sering dipilih oleh pasien perempuan dari kliniknya. Misalnya, pap smear dan pengecekan infeksi penyakit seksual menular.
Biasanya, pemeriksaan penyakit menular dilakukan oleh perempuan yang sudah lebih berpengalaman dalam hubungan seksual atau oleh ibu rumah tangga yang khawatir bahwa pasangannya menyeleweng. Sementara, pap smear sendiri merupakan salah satu pemeriksaan rutin yang disarankan bagi perempuan untuk mengecek kesehatan reproduksinya.
Selain itu, banyak juga perempuan yang datang untuk memeriksakan masalah keputihan. Ini bisa dikarenakan seseorang masih kurang memahami cara merawat kebersihan vaginanya atau justru karena dia mengalami faktor psikologis yang membuat tak kunjung bebas dari keputihan.
ADVERTISEMENT
Bagi Dr. Nurlan, pembahasan mengenai keputihan adalah hal yang menarik. Terkadang, ada perempuan yang awalnya mengeluhkan masalah keputihan, tapi setelah dirunut oleh dokter, ternyata memiliki masalah relasi dengan pasangannya. Misal, karena merasa sakit ketiga berhubungan seksual, tidak bisa merasakan nafsu terhadap pasangan, ingin menghindari seks, maupun tidak mengetahui apa itu orgasme.
"Kadang, ketika digali dalamnya, ternyata dia tidak bahagia secara seksual. Misal, karena punya pengalaman yang tidak menyenangkan dan akhirnya berhubungan dengan seksualitas, relasi antarpasangan," ujarnya.
Ilustrasi keputihan pada wanita. Foto: Shutter Stock
Oleh karena itu, pihaknya selalu berusaha menggali informasi sebaik mungkin dari pasien, agar bisa memberikan solusi yang tepat. Bila tak cukup ditangani oleh dokter umum, pasien bisa juga dirunut kepada psikolog atau psikiater.
Untuk membantu menjaga kesehatan seksual, ada beberapa pemeriksaan rutin yang disarankan kepada perempuan. Di antaranya, dengan melakukan pap smear secara rutin bagi mereka yang sudah aktif secara seksual. Ini dimaksudkan untuk mengecek risiko kanker.
ADVERTISEMENT
Kemudian, perempuan juga disarankan untuk melakukan vaksin HPV demi mencegah kanker serviks, serta rutin melakukan Sadari (pemeriksaan payudara mandiri) untuk mengecek kemungkinan kanker payudara. Mereka yang memiliki kecurigaan atau rasa was-was setelah berhubungan seksual bisa melakukan tes untuk memeriksa kemungkinan infeksi penyakit seksual menular, selain menggunakan kondom ketika berhubungan demi mencegah terjangkit HIV.