Berencana Lari 458 Km Pakai Gaun Pengantin, Alasan Perempuan Ini Sungguh Mulia

8 Mei 2021 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan AS, Vanessa Reiser  Foto: Instagram @vanessareiserlcsw
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan AS, Vanessa Reiser Foto: Instagram @vanessareiserlcsw
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan AS bernama Vanessa Reiser belakangan ini mencuri perhatian karena berencana untuk melakukan aksi lari sejauh 458 km melintasi New York. Alih-alih menggunakan pakaian olahraga, aksinya itu akan dilakukan menggunakan gaun pengantin.
ADVERTISEMENT
Mengutip People, Vanessa melakukan aksi ini bukan untuk iseng atau mencari sensasi semata. Ia menyebut bahwa aksinya itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang pelakunya adalah pasangan narsistik. Niat mulia ini muncul setelah ia mengalami sendiri KDRT tersebut.
“Kekerasan narsistik adalah bentuk KDRT yang berbahaya. Si pelaku yang narsistik umumnya akan menggunakan pernikahan atau pertunangan sebagai bentuk kontrol dan manipulasi. Jadi (gaun pengantin) adalah representasi dari cara mereka melakukannya,” kata Vanessa seperti dikutip dari People.
Vanessa sendiri pernah bertunangan dengan seorang pria yang didiagnosa sebagai sosiopat yang narsistik. Vanessa mengatakan bahwa sang mantan pernah meninggalkannya di suatu tempat seorang diri. Tak hanya itu, ia juga sering memaki bahkan sampai meludahi Vanessa.
ADVERTISEMENT
Ayah Vanessa yang telah tiada pun tak luput dari ejekan. “Dia bilang ayahku seorang pengecut. Ayahku meninggal ketika aku berusia 18 tahun. Lalu dia merusak semua bajuku,” kata Vanessa mengenang pengalaman pahit tersebut.
Bahkan reputasi Vanessa sebagai anggota organisasi Domestic Violence Center juga sempat dirusak oleh mantan tunangannya. Ia menuduh Vanessa melakukan KDRT dan meminta organisasi tersebut memecatnya.
Alih-alih kesal, Vanessa justru berusaha sabar dan mempertahankan hubungan tersebut. Tapi, kesabaran itu juga habis karena sang mantan yang terus menerus menyiksanya.
“Banyak sekali kepedihan. Saya harus tinggal di rumah ibuku selama tiga bulan. Benar-benar mengerikan,” tambahnya.
Kini Vanessa pun sudah melupakan kejadian itu dan mau menggunakan pengalaman buruk tersebut sebagai pembelajaran agar ia bisa menolong korban yang senasib dengannya. Lewat aksi larinya nanti, Vanessa berharap bisa mengumpulkan dana sekitar USD 200 ribu atau setara Rp 2,8 miliar. Dana itu kabarnya akan disumbangkan ke lembaga terkait untuk membantu pemulihan korban kekerasan.
ADVERTISEMENT
“Saya mencoba untuk mengumpulkan sebanyak yang saya bisa. Lari adalah hobi saya. Ini terapi untuk saya, jadi saya senang. Saya tidak sabar untuk melewati garis finish dan melihat semua dukungan di sana,” ungkap Vanessa.
Rencananya Vanessa akan memulai aksinya itu pada 17 Mei 2021 di Oswego, New York, AS. Kemudian, aksi Vanessa itu dijadwalkan akan selesai pada 29 Mei 2021 dengan pemberhentian terakhir di Manhattan, AS.