Bincang Karier: Fransisca Krisantia, Executive VP Consumer Goods Blibli

3 Mei 2021 11:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Executive Vice President Blibli Consumer Goods, Fransisca Krisantia Nugraha. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Executive Vice President Blibli Consumer Goods, Fransisca Krisantia Nugraha. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Sepuluh tahun bekerja di sebuah perusahaan yang sama bukanlah waktu yang singkat. Terlebih lagi, bila posisi yang diduduki merupakan posisi strategis di mana kita dituntut untuk cepat dan tanggap dalam membuat keputusan. Hal ini pula dialami oleh Executive Vice President (EVP) Consumer Goods Blibli, Fransisca Krisantia Nugraha.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang akrab disapa Kris ini menggawangi beberapa kategori consumer goods di Blibli, yaitu Groceries, Kids and Baby, Toys and Video Games, serta Health and Beauty. Sehari-harinya, Kris bertanggung jawab atas segala hal tentang perancangan, penerapan, pemantauan strategi penjualan, product mix serta kualitas produk untuk menjaga kepuasan pelanggan.
Sebelum menjadi EVP di Blibli, perempuan lulusan Bisnis Administrasi di Rotterdam Business School, Belanda, ini pernah bekerja di Tiongkok. Namun, ada panggilan jiwa yang membuatnya ingin kembali ke Indonesia hingga akhirnya ia bergabung di Blibli pada 2011 silam.
Kariernya tak langsung menanjak mulus. Ia memulainya dengan menjadi General Manager, kemudian menduduki posisi Vice President Commercial hingga kini menjabat sebagai Executive Vice President Consumer Goods dengan tanggung jawab yang lebih besar. Bahkan saat ini, Kris menjadi pemimpin dari lebih 150 orang di dalam timnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa pengalaman dan suka duka yang dialami Kris saat menduduki posisi strategis di sebuah perusahaan e-commerce? kumparanWOMAN pun berkesempatan untuk berbincang singkat dengan ibu satu anak ini. Simak cerita lengkapnya dalam sesi Bincang Karier berikut ini.

Apa saja kesibukan di tengah pandemi saat ini? Adakah perbedaan cara kerja sebelum dan sesudah pandemi?

Terus terang agak shock. Ini baru pertama kalinya saya merasakan menjadi stay at home mom, dari yang tadinya bekerja di kantor sekarang bekerja di rumah dan menjalani multiperan. Jadi secara singkat saya bisa bilang jauh lebih sibuk dan sekarang harus bisa bagi-bagi waktu dengan baik dan bijak. Di awal pandemi saya mengerjakan semuanya sekaligus, dan ujung-ujungnya jadi stres, sekarang sudah ada jadwal yang harus dikerjakan secara bergantian.
ADVERTISEMENT
Kebetulan saya juga handle kategori yang sangat growing, jadi kebutuhannya meningkat cukup drastis sejak pandemi. Saya juga harus membiasakan cross coordination dengan departemen lain dan anggota tim sendiri, mungkin awalnya banyak masa penyesuaian di masa pandemi, tapi lama-lama bisa dan sudah terbiasa.

Anda memegang jabatan sebagai Executive Vice President Consumer Goods di Blibli. Bisa dijelaskan apa saja yang menjadi tanggung jawab Anda saat ini?

Executive Vice President Blibli Consumer Goods, Fransisca Krisantia Nugraha. Foto: Dok. Pribadi
Saya memegang empat kategori yaitu Groceries, Kids and Baby, Toys and Video Games, serta Health and Beauty. Semua kategori itu mengalami peningkatan penjualan sejak pandemi, dimulai dari groceries yang waktu itu awal pandemi orang-orang tidak berani keluar rumah jadi memilih belanja online. Lalu diikuti dengan peningkatan dari penjualan kategori health and beauty, toys and video games serta kids and baby. Di mana kita tahu, sejak pandemi jadi semakin banyak ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Jadi tanggung jawab saya adalah merancang strategi untuk kategori consumer goods yang saat ini jadi salah satu kategori dengan pertumbuhan paling oke. Kemudian menyukseskan goals-goals perusahaan, jadi ya kita bermitra dengan brand-brand, market, reseller, third party lain seperti bank untuk melakukan aktivitas yang sifatnya edukasi. Everything we are doing it’s commercial, jadi kita melakukan promosi dengan merencanakan eksekusi yang matang.

Anda sempat bekerja di luar negeri dan akhirnya kembali ke Indonesia lalu bekerja di Blibli hingga 10 tahun lamanya. Apa yang membuat Anda mantap berkarier di Blibli dalam waktu yang lama?

Prinsip hidup saya mengalir saja. Berkarier lama di Blibli itu tidak direncanakan, jadi mengalir saja. Kebetulan waktu saya masih studi di luar negeri, ada beberapa tawaran bekerja kembali ke Indonesia, tapi waktu itu saya ke Beijing untuk studi sambil bekerja. Jadi sebelum studi selesai, saya tidak mau pulang. Begitu studi saya selesai, kebetulan ada tawaran lagi untuk bekerja di Indonesia sekaligus menjaga orang tua, karena saya hanya dua bersaudara dan adik saya juga tidak tinggal di Indonesia, jadi ada rasa tanggung jawab untuk menjaga orang tua.
ADVERTISEMENT
Saat awal bergabung dengan Blibli yang masih 30 orang saja, saya adalah karyawan nomor 26. Saat itu saya merasa ada kecocokan, dari cara kerjanya, semangatnya, termasuk visi dan misi founder kami pun sejalan dengan saya. Akhirnya tidak terasa tahu-tahu sudah 10 tahun saya bekerja di sini.

Selama 10 tahun di Blibli, Anda pernah menjabat tiga posisi yang berbeda; General Manager, VP Commercial dan Executive Vice President. Dari ketiga posisi ini, mana yang paling menantang bagi Anda?

ADVERTISEMENT
Mungkin setiap posisi punya tantangan masing-masing, karena saya menjabat di tahapan yang berbeda-beda. Tapi kalau boleh bilang, mungkin saat ini adalah challenge terbesar saya. Saat ini, tim saya lebih besar, mungkin sekitar 150 orang dan pastinya saya juga punya tanggung jawab terhadap mereka. Pepatah ‘semakin tinggi pohon, angin bertiup semakin kencang’ itu benar adanya. Jadi kalau melihat ke belakang, sepertinya saat ini posisi saya paling menantang karena kewajibannya pun semakin besar.
ADVERTISEMENT

Sebagai seorang EVP yang memiliki tim besar, apa prinsip kepemimpinan yang selalu Anda terapkan kepada anak buah?

Saya menyebut diri saya sebagai servant leader, jadi tipenya selalu serving. Contohnya, saya selalu terbuka kepada semua orang. Siapapun dari level manapun dia boleh datang dan bicara kepada saya, walau ada beberapa yang sungkan juga. Tapi saya selalu bilang, kalau ada kesempatan boleh kontak saya via e-mail, telepon atau chat. Saya cukup reachable dan akan saya respon. Setiap hari sebelum tidur, saya selalu menyempatkan untuk membalas chat yang masuk ke saya, ini sudah rutinitas setiap hari agar tidak menumpuk.
Prinsip yang kedua, saya ingin orang-orang bisa utilize me untuk membantu mereka meraih goals. Jadi, saya bisa bantu mereka dengan kemampuan saya. Prinsip ketiga, saya leading with empati. Bagi saya penting sekali untuk mengetahui motivasi dari masing-masing member saya, apa tujuan mereka kerja. Apakah untuk finansial, atau mengaktualisasikan diri atau ingin melengkapi kehidupan. Itu penting bagi saya agar saya bisa mengarahkan mereka ke pintu yang tepat.
Executive Vice President Blibli Consumer Goods, Fransisca Krisantia Nugraha. Foto: Dok. Pribadi

Apa nilai hidup yang didapatkan selama lebih dari 10 tahun berkarier dan berhubungan dengan pelanggan?

Yang paling penting untuk saya adalah mendengarkan suara konsumen, siapapun itu baik dari internal atau eksternal. Kalau internal itu berarti konsumennya adalah tim saya atau rekan kerja dari departemen lain. Jadi yang saya dapatkan adalah belajar memahami apa yang mereka mau dan mereka inginkan, itulah yang bisa membuat kami mengerti satu sama lain. Saya rasa nilai itu sangat bisa diterapkan ke kehidupan sehari-hari, terutama untuk keluarga dan anak saya. Penting sekali untuk mendengarkan kata hati dan kemauan mereka untuk bisa lebih mengerti.
ADVERTISEMENT
Tim saya sendiri, 60-70 persen mayoritas perempuan. Bahkan kategori health and beauty semuanya kebetulan adalah perempuan. Tapi di Blibli sendiri, sangat seimbang antara laki-laki dan perempuan. Di posisi managerial, persentase kehadiran perempuan cukup tinggi.
Menurut saya, Blibli adalah salah satu perusahaan yang sangat mendukung perempuan untuk lebih maju dan berkembang. Kehadiran perempuan membawa nuansa yang berbeda dengan pemimpin laki-laki. Dari sisi empati, pastinya lebih kelihatan dan sense of caring juga lebih terasa.

Menduduki posisi tinggi di perusahaan, pernahkah Anda merasa burn out?

Tentu pernah dan sering. Bila sudah seperti ini, korbannya adalah orang terdekat kita. Tahun lalu saya seperti itu, saat meluapkan emosi kita tidak sadar bahwa kita meluapkan ke orang terdekat. Terlebih saya adalah tipe orang yang tidak akan membuka laptop bila sudah sampai rumah karena rumah saya tidak didesain untuk bekerja. Tapi sejak pandemi di mana seluruh pekerjaan dikerjakan di rumah, mau tidak mau saya harus punya ruang kerja sendiri dan tidak mungkin bareng dengan anak saya. Karena kita tidak bisa konsentrasi jadi akhirnya malah jadi burn out.
ADVERTISEMENT

Lalu, bagaimana cara Anda mengatur waktu antara pekerjaan, diri sendiri, dan untuk keluarga?

Executive Vice President Blibli Consumer Goods, Fransisca Krisantia Nugraha. Foto: Dok. Pribadi
Kalau boleh jujur, tahun lalu saya tidak pernah ada waktu untuk me-time. Setiap hari selalu bekerja, bekerja dan bekerja, kemudian mengajarkan anak yang sekolah online dan mengurus rumah. Seperti itu rutinitas saya selama satu tahun terakhir.
Barulah di 2021 ini saya mulai belajar untuk meluangkan waktu sedikit untuk diri saya sendiri. Me time saya sangat simple, jogging sore-sore selama satu jam, mendengarkan podcast atau musik. Bagi saya hal ini sudah cukup untuk recharge energi kembali.
Dulu sebelum pandemi, me time saya di mobil saat berangkat kerja dan pulang kerja. Biasanya di mobil saya suka consume content, melihat konten atau produk apa yang sedang tren pada masa itu. Kalau sekarang yang penting ada waktu saja, keluar rumah mencari udara terbuka dan berolahraga.
ADVERTISEMENT