Buat Pacaran, Taylor Swift Sumbang Emisi Karbon hingga 138 Ton

23 Desember 2023 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taylor Swift. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Taylor Swift. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kisah cinta Taylor Swift dan atlet sepakbola Travis Kelce masih terus menjadi perbincangan publik. Apalagi, baru-baru ini juga tersiar kabar bahwa mereka akan segera bertunangan.
ADVERTISEMENT
Taylor Swift saat ini sedang disibukkan dengan konser tur dunianya The Era’s Tour. Hal ini membuatnya tak bisa selalu bersama Travis yang juga harus berkarier bersama Kansas City Chief di National Football League (NFL).
Karenanya, Taylor harus menempuh perjalanan udara yang panjang setiap kali ia hendak menemui kekasihnya itu. Bahkan pelantun lagu Cruel Summer itu tercatat sudah melakukan penerbangan lebih dari 12 kali dalam tiga bulan terakhir.
Taylor Swift Foto: David Swanson/REUTERS
Daily Mail melansir, statistik yang dilacak dari Taylor Swift’s Jets, Taylor telah menghasilkan setidaknya 138 ton emisi karbon (CO2) untuk perjalanan udaranya. Ia juga dianggap sebagai selebriti pencemar CO2 terbesar tahun ini.
Jumlah tersebut dianggap setara dengan energi yang digunakan oleh 17 rumah dalam satu tahun, atau penggunaan listrik oleh 26 rumah selama tahu tahun menurut Greenhouse Gas Equivalencies.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, Taylor perlu menanam sebanyak 2.82 pohon untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh penerbangannya. Penyanyi 34 tahun itu juga diharuskan untuk membiarkan pohon-pohon tersebut hidup selama 10 tahun.
Taylor juga diketahui memiliki dua pesawat mewah, yakni Dassault Falcon 7x dan Dassault Falcon 900. Setelah dinobatkan sebagai pencemar lingkungan, perwakilan Taylor mengungkapkan bahwa dia kerap membiarkan orang lain membawa jet pribadinya untuk keliling dunia.

Bahaya emisi karbon

Ilustrasi emisi karbon. Foto: Aly Song
Emisi karbon merupakan salah satu penyebab perubahan iklim di dunia. Ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, memengaruhi kesehatan manusia, bahkan berdampak pada kondisi ekonomi suatu negara.
Mengutip Science Direct, emisi karbon adalah gas berasal dari hasil pembakaran senyawa dengan kandungan berbagai karbon, termasuk CO2, solar, dan bahan bakar lainnya. Proses ini memungkinkan pelepasan karbon ke atmosfer yang kemudian berdampak pada iklim.
ADVERTISEMENT
Emisi karbon yang berlebihan dapat menyebabkan pemanasan global dan efek rumah kaca. Karenanya, suhu bumi bisa meningkat dengan signifikan saat atmosfer tercemar dengan zat karbon. Itulah kenapa salah satu solusi dari emisi karbon adalah dengan penghijauan atau penanaman pohon.