Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Butuh Perubahan, Ini 6 Tanda Karier Kamu Sedang Berada dalam Kondisi Stagnan
6 Oktober 2020 16:20 WIB

ADVERTISEMENT
Ladies, bagaimana kondisi karier kamu saat ini? Apakah kamu merasa baik-baik saja atau sudah mulai stagnan dan ingin keluar dari rutinitas pekerjaan. Tentu saja, kamu tidak sendirian merasakan hal tersebut dan mencari tantangan baru untuk mengatasi rasa bosan bukanlah hal yang salah. Kondisi tersebut tak jarang diikuti oleh keinginan untuk segera meninggalkan tempat kerja dan mengajukan resign ke atasan.
ADVERTISEMENT
Namun sebelum kamu membuat keputusan yang keliru, pastikan dulu apakah kamu betul berada dalam situasi yang stagnan dan tidak bisa berkembang. Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut ini melansir dari Forbes.
Produktivitas menurun
Tanda yang khas dialami setiap karyawan yang stagnan dalam pekerjaan adalah menurunnya kualitas kerja. Kamu mulai tidak peduli dengan tenggat waktu yang diberikan atasan dan hasilnya juga tidak maksimal.
Selain itu, produktivitas yang menurun juga ditandai dengan hilangnya rasa percaya diri sehingga membuat kamu menjadi lebih apatis dibanding saat baru mulai bekerja. Kamu juga menjadi sulit untuk merasa puas dan bahkan kehilangan dorongan untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan tempatmu bekerja.
Tidak ada keterampilan baru yang dipelajari
Ladies, apakah kamu merasa monoton di tempat kerja? Hal Itu biasanya dialami oleh seseorang yang tidak merasa bahagia ketika bekerja sehingga membutuhkan suasana yang baru.
ADVERTISEMENT
Biasanya orang akan bosan bila tidak ada lagi hal baru yang bisa dia dapatkan di tempat kerja tersebut, termasuk keterampilan. Orang menginginkan sesuatu yang bisa memaksimalkan potensinya, bukan sekadar rutinitas yang harus dipenuhi. Bila kamu merasa tidak ada lagi yang bisa dipelajari di lingkungan kerja, kemungkinan itu akan memengaruhi kinerja kamu menjadi tidak produktif ke depannya.
Tidak merasa tertantang
Saat seseorang sudah melakukan yang terbaik dan tidak ada pembelajaran lain yang bisa diperoleh, kemungkinan besar dia akan merasa pekerjaan itu tidak menarik lagi.
Hal tersebut dikarenakan kurangnya tantangan yang membuat karyawan menjadi bosan dan cepat puas diri. Ini biasanya terjadi pada mereka yang sudah berada pada puncak karier dan bingung harus berbuat apa lagi. Oleh karena itu, disarankan bila kamu ada dalam fase tersebut cobalah untuk berpindah ke area bisnis lain atau mengubah jalur karier yang berbeda dari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Merasa tidak dihargai
Setiap orang membutuhkan apresiasi setelah melakukan usaha apa pun itu, termasuk dalam pekerjaan. Seorang karyawan yang tidak merasa dihargai biasanya akan kehilangan minat untuk bekerja secara maksimal dan berdampak pada kualitas kerjanya.
Kekesalan karyawan yang terlalu lama disimpan hanya akan menghabiskan energi dengan percuma. Mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan departemen atau perusahaan lain yang kira-kira mau menerima kemampuanmu agar tersalurkan dengan baik.
Kesehatan menjadi terganggu
Mencoba bertahan dalam rutinitas karier memang tidaklah mudah. Kamu mungkin akan merasa lelah dan banyak energi terkuras yang memicu terjadinya stres.
Tentu saja, stres tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga pada tubuh kamu. Mengutip dari Healthline, gejala fisik yang biasa ditimbulkan stres adalah sakit kepala, insomnia, bahkan tekanan darah tinggi yang memicu stroke dan serangan jantung. Bila sudah mengalami beberapa gejala tersebut, segera perhatikan tubuh kamu dan pertimbangkan opsi karier lainnya agar tidak dilanda stres terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Selalu khawatir dengan pekerjaan
Apakah kamu pernah merasa cemas saat harus mulai bekerja setelah libur akhir pekan? Khawatir memang wajar dialami setiap orang, tetapi bila kamu mengalaminya setiap hari maka sudah saatnya untuk mencari karier yang baru.
Beberapa orang mungkin memutuskan cuti untuk mencoba hal baru guna mengembangkan diri. Namun bila kamu menggunakan cuti sebagai pelarian dari pekerjaan, tentu saja hal tersebut bukan cara yang sehat karena kamu akan terus terjebak dalam kondisi yang sama.
Penulis: Adinda Lapod
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)