Cairan Vagina Bisa Merusak Celana Dalam, Ini Penjelasannya Menurut Ahli

25 September 2020 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips memakai celana dalam agar vagina tetap sehat. Foto: Shuutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tips memakai celana dalam agar vagina tetap sehat. Foto: Shuutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, pernahkah kamu memiliki celana dalam yang rusak tanpa sebab? Sudah dicuci, disimpan, dan dirawat dengan baik tapi ternyata bisa bolong dan bernoda begitu saja. Kalau kamu pernah mengalami hal ini, bisa jadi penyebabnya berasal dari vagina kamu sendiri Ladies.
ADVERTISEMENT
Mengapa demikian? Menurut Emma Soos, managing director dari The Women's Health Clinic asal Inggris, cairan vagina secara tidak langsung bisa merusak celana dalam, terutama di bagian tengah yang menutupi area vagina.
"Reaksi yang disebabkan oleh cairan vagina ini berbeda-beda tergantung jenis celana dalamnya," ungkap Emma Soos seperti dikutip dari Huffington Post.
Cairan Vagina Bisa Merusak Celana Dalam, Ini Penjelasannya Menurut Ahli. Foto: Shutterstock
Sementara itu, dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K) dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo memaparkan, bahwa dalam kondisi normal vagina kita memiliki kandungan pH atau tingkat keasaman mulai dari 3.5 sampai 4.8. pH itu sendiri berfungsi untuk melindungi vagina dari berbagai bakteri, kuman atau hal buruk lainnya yang akan masuk ke dalam dan menyebabkan masalah.
Untuk membantu agar pH selalu seimbang dan berada dalam level yang normal, vagina juga memiliki bakteri baik bernama lactobacilli. Jika pH vagina meningkat, keasamannya akan berkurang dan kualitas atau jumlah lactobacilli akan menurun. Kondisi ini akan membuat bakteri berkembang biak dan biasanya vagina akan membersihkan dirinya sendiri, lalu mengeluarkan bakteri jahat melalui cairan vagina yang biasa kita kenal dengan keputihan.
ADVERTISEMENT

Dampak cairan vagina pada celana dalam dan cara mengatasinya

Sebenarnya tidak ada masalah jika vagina mengalami keputihan karena itu merupakan tanda kalau organ intim kamu dalam kondisi yang sehat. Hanya saja, kandungan asam yang ada pada cairan tersebut bisa memberikan dampak buruk saat menempel terlalu lama pada celana dalam.
Pilih celana dalam berbahan katun agar nyaman. Foto: Shutterstock
Jika tidak langsung dicuci, cairan vagina tersebut bisa mengikis bahan hingga bolong dan mengubah warna atau memberikan efek bleaching (seperti terkena pemutih pakaian) pada celana dalam. Selain itu, keputihan tersebut juga akan menyebabkan gatal pada area kewanitaan kalau kamu tidak rajin ganti.
Emma Soos menyarankan agar kamu memilih celana dalam berbahan katun supaya lebih nyaman saat keputihan. Lebih dari itu, kalau memang sudah tahu sedang mengalami keputihan, sebaiknya kamu tidak mengenakan celana dalam berwarna gelap agar efek bleaching tidak terlalu terlihat.
ADVERTISEMENT
Ia tidak menyarankan kamu untuk memakai panty liner karena produk kewanitaan tersebut justru bisa meningkatkan risiko infeksi dan iritasi pada vagina.