Cara Membersihkan Vagina yang Tepat Menurut Ahli

8 Februari 2020 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selain membersihkan wajah dan tubuh, ada satu area yang tak juga tak kalah penting untuk dibersihkan, yakni area kewanitaan atau vagina. Ya, vagina merupakan salah satu organ tubuh yang cukup sensitif, sehingga cara membersihkannya pun harus dilakukan dengan tepat.
ADVERTISEMENT
Tetapi sayangnya, tidak semua perempuan mengetahui cara membersihkan vagina dengan tepat. Padahal, membersihkan area kewanitaan tidak serumit membersihkan wajah yang terkadang memerlukan double cleansing.
Dituturkan oleh physical therapist asal Amerika Serikat dari Beyond Basics Physical Therapy, Mary Bogle, secara keseluruhan area vulva (bagian luar vagina) dan bagian dalam vagina hanya memerlukan air untuk membersihkannya.
Ilustrasi pembersih vagina. Foto: Shutterstock/Photo_mts
"Saya hanya merekomendasikan menggunakan air untuk membersihkan vagina. Tetapi bila diperlukan, Anda bisa menggunakan pembersih yang mild dan tidak beraroma. Beberapa pembersih sabun kewanitaan membuat vagina kering, tetapi sebagian perempuan merasa baik-baik saja dengan sabun kewanitaan," jelas Mary seperti dikutip dari Elite Daily.
Ia melanjutkan, jika memang harus menggunakan produk pembersih kewanitaan, pilih yang memiliki pH yang sesuai dengan pH vagina, yakni antara 5,3 sampai 7. Bila Anda tak yakin dengan pH di vagina, Anda bisa melakukan tes kadar pH dengan ginekolog atau okter kandungan.
ADVERTISEMENT
"Anda juga harus membasuh perineum (area antara vagina dan bokong) setiap hari, tetapi pastikan untuk membersihkannya dari depan ke belakang sehingga tidak ada bakteri dari bokong masuk ke vagina," tambah Mary lagi.
Sedangkan menurut ginekolog sekaligus penulis buku 'She-ology' Dr. Sherry A. Ross, produk pembersih yang tidak 'vagina-friendly' dapat mengacaukan kadar pH di dalam vagina tanpa Anda sadari. Hal ini bisa membuat vagina infeksi, terasa gatal, hingga mengeluarkan aroma tak sedap.
Vagina tidak dimaksudkan beraroma seperti taman bunga. Foto: Shutterstock
"Vagina tidak dimaksudkan beraroma seperti taman bunga, tetapi aromanya 'akrab' di indera penciuman kita. Kunci utamanya adalah kita harus mengetahui seperti apa aroma 'normal' vagina dan seperti apa aroma yang 'tidak normal'," ujar Dr. Sherry.
Bila ada aroma tak sedap keluar dari vagina, praktisi kesehatan dari Planned Parenthood, Glory Guerrero, menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke ginekolog untuk ditangani. Terutama, bila aroma tak sedap tersebut diikuti dengan rasa gatal atau keputihan yang tidak normal.
ADVERTISEMENT
Glory menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan vagina dengan selalu membawa celana dalam ekstra kemana pun Anda pergi. Jangan lupa juga untuk membawa tisu pembersih kewanitaan yang tidak beraroma (unscented) bila Anda harus menggunakan toilet umum.