Cerita di Balik Deretan Foto Perempuan Bali yang Diunggah Happy Salma di Medsos

19 Agustus 2020 20:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Happy Salma saat hadir di pembukaan Jewelery di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu, (30/10/219). Foto: Dok. Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Artis Happy Salma saat hadir di pembukaan Jewelery di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu, (30/10/219). Foto: Dok. Ronny
ADVERTISEMENT
Bicara soal kesetaraan gender, seringkali disebutkan ada banyak faktor yang membuat perempuan tidak memiliki kesempatan yang sama dalam melakukan berbagai hal. Salah satunya adalah anggapan bahwa kemampuan perempuan lebih sedikit daripada pria. Padahal perempuan juga mempunyai kemampuan atau kekuatan yang sama dengan pria.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, dalam beberapa kasus masih banyak perempuan yang tidak menyadari kemampuannya sendiri. Dan salah satu hal yang membuat perempuan tidak menyadari kekuatan atau kemampuan dirinya adalah minimnya rasa percaya diri. Bisa jadi, kurangnya rasa percaya diri ini muncul karena budaya mendidik perempuan sejak dini. Dimana perempuan selalu dianggap lemah sehingga membutuhkan bantuan orang lain, terutama dari laki-laki.
Hal ini juga disadari oleh aktris dan pebisnis perempuan, Happy Salma. Perempuan 40 tahun ini menyadari bahwa rasa percaya diri memiliki peran yang besar dalam kehidupan perempuan. Sebab percaya diri tidak hanya akan membantu memudahkan mereka saat bekerja, tetapi juga bagaimana mereka memandang kemampuannya sendiri.
"Setiap perempuan itu harus nyaman dan percaya dengan dirinya sendiri. Dengan begitu, mereka akan menyadari kemampuan dan kekuatan yang mereka miliki. Jadi para perempuan juga mampu menghadapi setiap tantangan," ungkap Happy Salma kepada kumparanWOMAN beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Isu tersebut juga membuat founder label perhiasan Tulola Jewelery ini mendukung kampanye dengan topik pemberdayaan perempuan yang diusung oleh Woman:United, sebuah organisasi amal yang menggalang dana lewat produk kreatif untuk para perempuan yang membutuhkan. Happy menunjukkan dukungannya dengan mengunggah posting-an di akun Instagram pribadinya berupa foto portrait dari delapan perempuan asli Bali hasil karya dari Woman:United.
Ternyata foto tersebut merupakan kampanye pertama dari Woman:United yang akan dijual dan hasilnya disalurkan untuk pembangunan tempat perlindungan baru dan rumah bayi, serta mendukung perempuan dan anak-anak yang membutuhkan di seluruh Indonesia.

Tampilkan potret perempuan biasa yang jarang mendapat sorotan

Berbeda dari kampanye lain yang selalu menghadirkan sosok perempuan ternama, Woman:United justru menghadirkan delapan perempuan biasa yang memiliki berbagai profesi. Mulai dari asisten rumah tangga, pekerja salon, petani, penyedia jasa laundry, juru masak, penjual buah, hingga pelayan di restoran. Mereka difoto mengenakan busana serba putih, dengan makeup natural, dan memakai aksesori berupa mahkota bunga.
ADVERTISEMENT
"Saya tertarik mendukung kampanye ini karena mereka menampilkan perempuan-perempuan yang selama ini tidak mendapat sorotan. Menurut saya, untuk menyampaikan sebuah isu, kita tidak melulu harus menampilkan orang yang dikenal atau punya peranan besar untuk mengubah sistem atau keadaan," jelasnya.
Menurutnya, ada banyak perempuan di sekeliling kita yang juga menginspirasi karena berjuang untuk menghidupi keluarga. Bagi Happy Salma, perempuan tersebut adalah contoh nyata bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi diri yang besar. Hanya saja mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan bisa memberikan inspirasi untuk para perempuan lain.
Selain itu, bintang panggung teater ini juga menjelaskan bahwa potret delapan perempuan tersebut menunjukkan kecantikan asli dari perempuan Bali, perempuan Indonesia.
Happy Salma meyakini, kampanye ini juga bisa membuat delapan perempuan tersebut jadi lebih menyadari bahwa selama ini mereka tidak hanya melakukan pekerjaan yang biasa saja. Tetapi mereka berjuang untuk melawan stigma yang selama ini membayangi perempuan.
ADVERTISEMENT
"Karena selama ini patriarki di Indonesia masih sangat kuat, jadi seringkali perempuan dibebani dengan berbagai tanggung jawab. Selain mencari nafkah, mereka juga dituntut untuk menjalankan pekerjaan domestik. Kalau tidak, nanti mereka akan dihakimi. Sedangkan laki-laki kan tidak diperlakukan begitu ya. Nah, hebatnya delapan perempuan ini mereka bisa menjalani hidup tanpa banyak mengeluh atau berteriak mengenai kesetaraan tapi mereka tetap berjuang setiap hari. Sebab kalau tidak ya mereka tidak bisa menghidupi keluarga. Berbeda sekali dengan kita yang selama ini banyak mengeluh dan merasa sudah paling sibuk, padahal kita punya banyak keuntungan dibanding perempuan lain di luar sana," tutupnya.
Ia pun berharap agar kampanye ini tidak hanya bisa membantu kehidupan mereka, tetapi juga membantu diri mereka sendiri supaya bisa lebih percaya dengan kemampuan yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT