Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Novita Yunus yang Bawa Batik Jadi Item Fashion Trendi melalui Batik Chic
29 November 2020 12:39 WIB
ADVERTISEMENT
Di tengah banyaknya label fashion lokal, nama Batik Chic mungkin menjadi salah satu label yang patut diperhitungkan di industri mode Tanah Air. Kesuksesan Batik Chic terbukti lewat karya-karyanya yang sering tampil di berbagai pergelaran busana dalam negeri hingga peragaan busana internasional.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan tersebut tentu tidak lepas dari peran sang founder and creative director, Novita Yunus. Semuanya bermula pada 2009, ketika Novita yang merupakan pegawai bank ingin resign dan memiliki pekerjaan yang lebih fleksibel. Sebelum resign dari kantor lamanya, Novita yang penyuka tas ingin menghadiahi dirinya sebuah tas branded.
“Tapi saat itu saya merasa sayang banget membeli tas branded yang harganya mahal, hingga akhirnya terpikirlah membuat tas batik sendiri. Jadi saya desain serta cari sendiri bahan-bahan kain batiknya dan meminta home industry kenalanku untuk menjahitnya,” kata Novita Yunus saat diwawancarai kumparanWOMAN beberapa waktu yang lalu.
Setelah tas batik itu selesai dibuat, Novita lalu menjualnya secara online. Novita kemudian tak menyangka bahwa banyak orang yang menyukai tas buatannya itu. Ia pun lantas melihat hal ini sebagai kesempatan yang bagus untuk memulai usaha.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak menyangka kalau tas saya banyak peminatnya. Pada saat itu saya berpikir mungkin saya bisa menjadi pionir di bidang tersebut dan ini menjadi peluang yang besar. Jadi akhirnya saya memberanikan diri untuk mendirikan label Batik Chic pada 2009,” tambahnya.
Cerita di Balik Nama Batik Chic
Ada alasan sendiri mengapa Novita menamai label busananya dengan nama Batik Chic. Menurut Novita, awalnya nama Batik Chic dipilih karena ia ingin nama brand-nya bisa disingkat.
“Saya sering melihat brand-brand fashion internasional pasti mereka punya dua kata dan bisa disingkat, jadi kalau misalnya Batik Chic jadi BC, gitu. Di samping itu, saya juga mencari nama yang ada kata Batik karena saya mau base-nya di batik, kemudian saya cari nama lain yang ada kata internasionalnya. Jadilah saya pakai dua kata itu yakni Batik Chic,” jelas Novita.
ADVERTISEMENT
Sejak didirikan pada Desember 2009, Novita sendiri kerap memasarkan produknya secara online. Namun beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 2012, Novita mendirikan galeri kecil di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Setelah galeri, kini ia juga memasarkan produknya lewat gerai-gerai di department store.
Seiring berjalannya waktu, bisnis Batik Chic mulai mengalami perkembangan. Produk yang dijualnya pun semakin berkembang dan tak hanya menjual tas batik saja. “Saat berjalan, kami sering melihat peluang-peluang baru, jadi tak hanya menjual tas, kini kita juga menjual apparel hingga aksesori,” tambahnya.
Dalam berbisnis, Novita selalu menjunjung nilai-nilai treatment personal touch. Ia sadar bahwa kebutuhan customer bisa menjadi kesempatan bagus untuk mengembangkan usahanya. Selain personal touch, hal lain yang membuat Batik Chic disukai konsumennya adalah bisa mengeluarkan desain kain batik yang lebih modern dan juga trendy.
ADVERTISEMENT
Strategi Membawa Batik jadi Lebih Akrab dengan Konsumen Usia Muda
Novita menyebut bahwa wastra Nusantara Indonesia banyak sekali yang bagus, hanya saja penampilannya yang terkesan kuno di mata konsumen usia muda. Karena itulah, ia pun selalu berusaha mendesain batiknya itu terlihat lebih kasual dan simpel saat dipakai.
“Saya selalu men-challenge diri saya untuk membuat sehelai batik yang terkesan old school jadi terlihat lebih cantik, dan modern. Lalu saya juga selalu memasukkan unsur-unsur embroidery dalam koleksi saya agar terlihat lebih chic. Jadi itulah yang membedakan Batik Chic dengan label fashion lain,” tegas Novita.
Kejelian Novita dalam melihat kesempatan dan kreativitas itulah membawa Batik Chic sampai ke dunia Internasional. Mulai dari memamerkan batik rancangannya di festival fashion, seni, dan budaya hingga tampil di acara fashion week. Semua dilakukan Novita dengan penuh kebanggaan.
ADVERTISEMENT
“Kami sering sekali diminta oleh KBRI di luar negeri untuk ikut mempromosikan batik Indonesia. Menurut saya ini adalah sebuah keuntungan dari sisi branding untuk membantu mempromosikan brand Batik Chic,” tutup Novita Yunus.
Batik Chic sendiri dijadwalkan akan tampil di runway Jakarta Fashion Week 2021, pada Minggu (29/11). Bagi Ladies yang ingin menyaksikan show Batik Chic di JFW 2021, Anda bisa menyaksikannya secara virtual di beberapa platform digital; seperti microsite JFW.TV, kanal media sosial resmi JFW, hingga platform media partner JFW.
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )