Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Cerita Raden Rara Isti Wulandari, Pawang Hujan Perempuan di MotoGP Mandalika
20 Maret 2022 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Balapan MotoGP Mandalika sempat mengalami penundaan selama satu jam karena hujan deras yang mengguyur kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, pada Minggu (20/3). Pada momen tersebut, ada perempuan yang mencuri perhatian dan jadi viral di media sosial. Ia adalah pawang hujan Raden Rara Isti Wulandari.
ADVERTISEMENT
Dalam pantauan live streaming, tampak Raden Rara Isti Wulandari berjalan menyusuri pit lane sambil melakukan ritual. Ia terlihat membawa mangkuk kecil berwarna emas lengkap dengan kentungan kecil mirip seperti singing bowl khas Tibet yang biasa dipakai untuk meditasi.
Mengenakan jaket dan helm, sesekali perempuan yang akrab disapa Mba Rara ini melakukan tarian saat sedang ritual di area pit lane sambil bertelanjang kaki.
Untuk mempercepat proses pengusiran hujan, Rara juga melakukan prosesi serupa di area starting grid. Aksinya ini diunggah oleh akun Twitter resmi MotoGP dengan keterangan "The master".
Sekitar satu jam kemudian, upayanya mengusir hujan ini berhasil karena hujan berangsur reda dan balapan dimulai pukul 15.15. Akun MotoGP pun membuat cuitan baru, "It worked" alias berhasil. Jadi tak heran kalau aksi pawang hujan perempuan ini langsung viral.
ADVERTISEMENT
Mengutip kumparanOTO, Rara memang diminta secara khusus oleh pihak Sirkuit Mandalika dan Dorna, penyelenggara MotoGP, untuk membantu agar tidak turun hujan selama acara berlangsung.
"Jadi memang dari Dorna dan Mandalika minta supaya hujannya di pagi saja, sementara siang diusahakan jangan sampai hujan. Mengapa begitu, karena supaya aspalnya bisa sedikit basah tapi jangan sampai tergenang atau banjir. Jadi sekadar untuk membasahi saja permintaannya," ungkap Rara kepada kumparanOTO di sela-sela kegiatannya pada Sabtu (19/3).
Sebagai bagian dari ritual, Rara pun meletakkan sejumlah sesajen di beberapa area Sirkuit Mandalika. Sesajen tersebut ia letakkan di bawah race control, area masuk pit lane, dan dekat pintu keluar pit lane.
Tantangan menjadi pawang hujan
Diketahui Raden Rara Isti Wulandari sudah sering menjadi pawang hujan untuk acara-acara besar. Dilihat dari laman akun Instagram pribadinya, Rara cukup aktif mengunggah kegiatannya sebagai pawang hujan. Beberapa di antaranya adalah acara untuk kementerian BUMN dan konser musik grup band NOAH.
ADVERTISEMENT
Lewat akun Instagram pribadinya, Rara pernah membagikan beberapa hal mengenai profesinya ini. Di keterangan salah satu fotonya, ia bercerita pernah ditanya oleh pihak kepolisian Lombok mengenai tantangan yang ia hadapi selama menjadi pawang hujan. Ia pun menuliskan kalau tantangannya adalah diri sendiri.
"Ya kendalanya diri sendiri, harus bisa rendah hati. Mau mengontrol diri sendiri agar bisa happy dan menyelaraskan doa dan energi, frekuensi, spiritual happy... bagaimana menciptakan harmonisasi saat event," tulis Rara.
Ia melanjutkan semua tim yang terlibat harus bekerja sama. Mulai dari yang mengadakan acara, tukang sampah, penonton, hingga hewan, dan tumbuhan sekalipun yang ada di sekitar acara. Rara juga mengatakan metode doa pawang hujan yang membutuhkan kedisiplinan waktu.
ADVERTISEMENT
"Pokoknya menyamakan persepsi win win solution buat semua di bumi dan dimensi lainnya agar happy semua," lanjut Rara.