Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Chanel Tunjuk Matthieu Blazy Jadi Direktur Kreatif Baru
15 Desember 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Rumah mode asal Prancis, Chanel , menyambut Matthieu Blazy sebagai Direktur Artistik terbaru mereka yang akan mulai bergabung pada 2025. Blazy akan bertanggung jawab atas semua koleksi Chanel, termasuk Haute Couture, Ready-to-Wear, dan aksesori, membawa visi segar ke dalam warisan ikonik brand tersebut.
ADVERTISEMENT
Pengumuman ini sebenarnya bukanlah berita baru bagi para penggemar dunia fashion . Blazy sudah lama digadang-gadang sebagai calon pengganti Virginie Viard yang telah mengundurkan diri sejak 6 bulan lalu setelah lima tahun memimpin Chanel.
“Matthieu Blazy adalah salah satu desainer paling berbakat di generasinya. Visi dan bakatnya akan memperkuat energi Merek dan posisi kami sebagai pemimpin dalam kemewahan,” ungkap Alain Wertheimer, Ketua Eksekutif Global, dan Leena Nair, CEO Global Chanel.
Matthieu Blazy kini menjadi orang keempat yang mengisi posisi Direktur Artistik rumah mode itu, setelah Gabrielle Coco Chanel, Karl Lagerfeld, dan Virginie Viard. Penasaran dengan profil unik pria 40 tahun yang kini mengisi posisi ‘The Hottest Job In Fashion'?
Yuk, simak sama-sama, Ladies!
ADVERTISEMENT
1. Sempat tertarik di dunia arkeolog
Dilansir dari Female Singapore, Pria kelahiran 1984 itu dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua orangtuanya di Paris. Sang ayah merupakan seorang ahli seni pra-Columbus, dan ibunya merupakan seorang ahli sejarah dan peneliti. Sebelum fokus ke dunia seni dan fashion, Blazy sempat memiliki ketertarikan pada dunia arkeolog. Namun, berkat dukungan sang ibu, Blazy akhirnya memutuskan untuk mengejar karier di bidang mode dan melanjutkan studi di La Cambre, sekolah mode ternama di Brussels.
2. Tempat pertamanya di dunia mode adalah Raf Simons
Usai menuntaskan pendidikannya di La Cambre, Blazy memulai kariernya di bawah Raf Simons dan menjadi tangan kanannya sejak tahun 2007 hingga 2011. Melalui wawancara bersama System, Blazy pernah mengungkapkan bahwa peran ini sangatlah penting dalam prosesnya belajar memadukan kreativitas dan proses produksi.
ADVERTISEMENT
3. Menarik perhatian Kanye West lewat Crystal Encrusted Margiela Masks
Saat menginjak usia 27 tahun, Blazy juga pernah menjabat sebagai Direktur Kreatif pertama untuk koleksi Artisanai Maison Margiela. Salah satu karyanya yang paling mencuri perhatian publik ialah Crystal Encrusted Margiela Masks, yang pertama kali dipamerkan pada peragaan busana musim gugur/dingin 2013. Crystal Encrusted Margiela Masks yang dihiasi dengan kristal Swarovski ini berhasil mencuri perhatian Kanye West hingga diadaptasi untuk tur konser Yeezus miliknya.
4. Dihubungi langsung Phoebe Philo
Tak berhenti sampai di sana, Blazy juga bergabung dengan Phoebe Philo at Celine dan bertanggung jawab dalam Woman Senior Designer pada tahun 2019. Namun, fakta uniknya adalah, Blazy dihubungi oleh Phoebe Philo secara langsung karena desainer tersebut merasa bahwa kontribusi Blazy sangat diperlukan untuk mengembangkan koleksi pre-collection dari Celine.
ADVERTISEMENT
Setelah project tersebut selesai, Blazy Kembali menjalin kerja sama dengan Raf Simons di Calvin Kelin untuk pengarahan kreatif koleksi 205W39NYC, yang lebih menonjolkan gaya high fashion dengan nuansa Amerika. Blazy pun sempat menjabat sebagai VP of Design untuk koleksi womens dan menswear sampai tahun 2019.
5. Berhasil mengangkat nama Bottega
Salah satu rumah mode yang pernah Blazy singgahi sebelum Chanel ialah Bottega Veneta . Sejak bergabungnya ia pada tahun 2020 sebagai Director Ready-to-Wear, Blazy terbilang sukses mengangkat nama Bottega Veneta hingga menjadi pusat perhatian di Milan. Salah satu koleksi terbarunya yang sukses ialah koleksi musim semi 2025, yang menghadirkan elemen tak terduga, namun kreatif, sepeti kursi yang berbentuk binatang.
6. Ciri khas desain yang menonjolkan seni
Ternyata, bukan hanya Blazy yang berhasil mengangkat nama Bottega Veneta, tetapi juga sebaliknya. Dilansir dari Vogue, sebelum bergabung di rumah mode asal Italia tersebut, Blazy kurang dikenal oleh masyarakat meskipun memiliki pengalaman yang cukup luas. Namun, saat Blazy bergabung ke Bottega yang menekankan keterampilan pada produk sangatlah cocok dengan gaya kerja Blazy yang terbilang otentisitas.
ADVERTISEMENT
Pendekatan karya Blazy lebih mengutamakan keanggunan, minimalisme, dan berfokus pada kerajinan tangan dan seni. Desain ciptaan Blazy seringkali menonjolkan sebuah karya yang sederhana dan elegan, namun tak lepas dari detail, tekstur, serta bahan terbaik yang dipilih olehnya.