Cinta atau Nafsu Belaka? Studi Terbaru Ungkap Perbedaannya Lewat Tatapan Mata

22 Juni 2020 20:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pasangan. Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pasangan. Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat sedang dilanda cinta, kita tentu penasaran mengenai perasaan si dia kepada kita; apakah benar-benar cinta atau nafsu belaka. Mengetahui perasaan asli yang sesungguhnya dirasakan oleh pasangan memang sangat penting, namun hal itu bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, ada beberapa perbedaan mendasar antara perasaan cinta sejati atau cinta karena nafsu semata.
ADVERTISEMENT
Namun jangan khawatir Ladies, sebab studi terbaru bisa menemukan cara untuk membedakan keduanya. Melansir dari situs UChicago News, studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Chicago, Amerika Serikat, dan University of Geneva, Swiss, menyebutkan bahwa pandangan mata bisa menunjukkan apakah seseorang memiliki rasa cinta atau nafsu.
Studi yang dilakukan pada 2014 dan dimuat dalam jurnal Psychological Science itu juga menyebutkan bahwa apabila tatapan mata berkonsentrasi pada wajah, hal ini bisa menunjukkan dirinya melihat orang lain sebagai pasangan romantis yang potensial. Sementara, jika seseorang menatap bagian tubuh maka kemungkinan dia hanya merasakan hasrat seksual saja.
“Meskipun saat ini hanya sedikit ilmu yang membahas mengenai cinta pada pandangan pertama atau bagaimana seseorang jatuh cinta, namun pola respons ini bisa memberikan petunjuk mengenai bagaimana proses perhatian otomatis (seperti tatapan mata) dapat membedakan perasaan cinta dan hasrat menginginkan seseorang,” ungkap penulis utama penelitian, Stephanie Cacioppo.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian ini, para ahli melakukan dua percobaan untuk menguji pola visual sebagai upaya untuk menilai dua keadaan emosi dan kognitif berbeda yang seringkali sulit untuk dibedakan, yaitu antara cinta dan hasrat seksual.
Dalam melakukan percobaan ini, para ahli melibatkan pelajar pria dan perempuan di University of Geneva. Mereka lalu ditunjukkan serangkaian foto hitam putih dari orang-orang yang belum pernah mereka temui lewat komputer. Setelah itu, mereka diminta untuk memutuskan secepat dan setepat mungkin mengenai perasaan yang timbul saat melihat foto tersebut.
Ilustrasi pasangan Foto: Dok. Shutterstock
Dari studi tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa mereka yang cenderung terpaku secara visual pada wajah, mengatakan bahwa gambar tersebut menimbulkan perasaan cinta romantis. Sementara mereka yang cenderung terpaku pada wajah dan ke seluruh tubuh, mengatakan bahwa gambar itu membangkitkan hasrat seksual.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini juga menemukan fakta bahwa kasus ini bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan, selain itu para ahli juga tidak menemukan perbedaan signifikan yang dibutuhkan seseorang untuk mengidentifikasi cinta atau hasrat seksual. Menurut peneliti, hal ini menunjukkan seberapa cepat otak dapat memproses kedua emosi itu.
“Paradigma pelacakan mata bisa berguna secara teoritis dan klinis dalam terapi pasangan. Maksudnya ketika dua fenomena (antara cinta atau nafsu) ini sulit dipisahkan satu sama lain berdasarkan laporan dari pasien,” tutup para peneliti.
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.