Cinta pada Pandangan Pertama Berbeda dengan Kesan Pertama yang Baik, Ladies

24 September 2021 15:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cinta pada Pandangan Pertama Berbeda dengan Kesan Pertama yang Baik, Ladies. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Cinta pada Pandangan Pertama Berbeda dengan Kesan Pertama yang Baik, Ladies. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, kita mungkin sering mendengar istilah cinta pada pandangan pertama. Tidak sedikit pula orang-orang yang mendambakan cinta pada pandangan pertama karena ini menandakan chemistry di awal pertemuan dan dan potensi menjalin hubungan lebih lanjut dengan seseorang.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, cinta pada pandangan pertama berawal dari kesan pertama yang baik. Penelitian menunjukkan bahwa kita bisa mendapatkan gambaran yang relatif akurat tentang seseorang dalam waktu sekitar satu menit, dan tanpa sadar kita sering menarik kesimpulan tentang daya tarik seseorang dalam waktu singkat melalui perilaku dan sifatnya.
Semua itu membentuk kecenderungan manusiawi kita untuk menilai seseorang dengan sangat cepat, terutama dalam konteks kencan yang berisiko tinggi. Akan tetapi kesan pertama yang baik belum tentu berarti perasaan cinta.
Ilustrasi pasangan. Foto: Shutter Stock
Perbedaan utama antara perasaan cinta pada pandangan pertama dan kesan pertama yang baik adalah bahwa kesan pertama muncul dari perasaan individu, sedangkan perasaan cinta tidak dapat disangkal dan saling menguntungkan. Demikian kata Jess Carbino, PhD, mantan sosiolog untuk Tinder dan Bumble kepada Well and Good.
ADVERTISEMENT
“Dengan perasaan cinta, ada tingkat timbal balik yang dapat Anda rasakan, dan itu lebih mirip dengan chemistry,” ujar Jess. Biasanya, kesan pertama berpengaruh pada meningkatkan peluang untuk mengalami perasaan lebih jauh dalam sebuah hubungan.
Sementara itu, Laurel House, relationship expert di eHarmony juga menyatakan bahwa kita mungkin sering bertemu orang-orang untuk pertama kalinya dan merasa bahwa mereka tidak mau membuka diri.
Ilustrasi pasangan. Foto: Shutter Stock
Lebih lanjut, Laurel menyatakan, “Kita cenderung tidak mempercayai seseorang kecuali mereka membuktikan bahwa mereka dapat dipercaya. Hal ini dapat menciptakan kesan pertama yang penuh keraguan dan biasanya chemistry tidak terbangun.” Sebaliknya, seorang yang tertarik denganmu akan membuka diri saat bertemu pertama kali.
Lantas, bagaimana cara mengidentifikasi perasaan cinta pada pandangan pertama? Menurut relationship therapist Jaime Bronstein, LCSW, perasaan cinta pandangan pertama sering kali merupakan sesuatu yang dirasakan secara fisik.
ADVERTISEMENT
Kedengarannya mungkin klise, tapi seseorang yang jatuh cinta mungkin mengalami rasa mual di perut atau bahkan pusing di awal. Hal ini karena adanya pelepasan neurotransmitter, seperti hormon cinta, yaitu oksitosin dan serotonin di otak. Setelah hormon ini dilepaskan, maka seseorang akan merasa lebih baik.
Di luar dari sensasi fisik, Laurel mengidentifikasikan beberapa ciri lain yang menunjukkan perasaan cinta. Seperti munculnya perasaan, ekspresi dan gerakan yang didorong secara emosi. Semua hal ini memengaruhi persepsi seseorang tanpa disadari.
Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Dia menjelaskan kontak mata yang berkelanjutan, postur terbuka, dan variasi nada suara seseorang saat mereka berbicara bisa menjadi beberapa faktor yang dapat memicu perasaan yang berhubungan secara emosional.
Semua ahli menyetujui bahwa munculnya perasaan merupakan indikator sebuah hubungan bisa berjalan. Perasaan biasanya tumbuh dari kesan pertama yang baik. Perasaan cinta tidak harus hadir dalam pertemuan pertama, tetapi dapat dibangun dan tumbuh seiring berjalannya waktu.
ADVERTISEMENT
Penulis: Adonia Bernike Anaya