Dampak Buruk Pembuatan Denim atau Jeans terhadap Lingkungan

18 April 2024 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menggunakan jaket denim yang stylish. Foto: Jacob Lund/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menggunakan jaket denim yang stylish. Foto: Jacob Lund/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jeans atau denim merupakan fashion item yang banyak dicari karena bisa membuat tampilan auto stand out. Setuju? Tapi, tahukah kamu bahwa proses produksi deninm bisa menyebabkan kerusakan pada bumi, lho.
ADVERTISEMENT
Dilansir New York Post, terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh Guangdong University of Technology, Guangzhou, China. Hasilnya, menggunakan jeans bisa menghasilkan emisi karbon sebesar 2,50 kg, meski hanya sekali pakai saja.
Ya, tingginya emisi karbon ini setara dengan berkendara sejauh 6,4 mil dengan menggunakan mobil.
Rekomendasi gaya outfit dengan jeans. Foto: Dok. Istimewa
“Studi ini mengambil jeans sebagai contoh untuk mengungkap jejak karbon dari konsumsi fast fashion dan dampak iklim tambahannya dibandingkan dengan fashion tradisional. Produksi jeans dan transportasi lintas negara menyumbang 91% jejak karbon dari konsumsi fast fashion,” tulis penelitian yang diterbitkan pada Mei lalu.
Bicara soal fast fashion, memang ada beragam item yang bisa kamu temukan, dan salah satunya adalah jeans. Permintaan yang tinggi tentunya membuat produsen juga harus memproduksi item yang lebih banyak. Fast fashion juga banyak dicari karena modelnya kekinian dan harganya terjangkau.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pembuatan item fashion ini bisa mengeluarkan gas rumah kaca dengan jumlah besar yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.
Ilustrasi gaya busana denim. Foto: atiger/Shutterstock
Faktanya, studi tersebut mencatat bahwa industri ini diproyeksikan mengeluarkan hampir 2,8 miliar ton emisi GRK setiap tahunnya pada tahun 2030.
Berdasarkan temuan tersebut, busana tradisional biasanya memiliki harga yang lebih mahal karena memang dibuat dengan bahan berkualitas tinggi dan kelestarian lingkungan. Adapun busana tradisional hanya mengeluarkan sekitar 0,22 kg CO2.
Sementara fast fashion, menghasilkan 11 kali polusi yang lebih banyak karena pembuatannya yang tergesa-gesa, proses distribusi internasional melalui perjalanan udara, pencucian berulang kali, sampai umur produk yang tidak bertahan lama.
Gimana menurut kamu, Ladies?