Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Denny Wirawan Hadirkan Batik Kudus dengan Sentuhan Modern dalam Sandyakala Smara
13 November 2023 20:52 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Denny Wirawan telah lebih dulu menghadirkan koleksi Sandyakala Smara dengan desain yang lebih tradisional di tanah kelahiran batik Kudus, yakni kota Kudus, Jawa Tengah, awal September lalu. Kini, menyesuaikan dengan lokasi peragaan busananya, desainer kondang tersebut membawa rancangannya dengan aura yang berbeda.
“Sesuai dengan aura metropolitan Jakarta, saya akan membawa mood Sandyakala Smara yang berbeda. Karakter metropolitan dan sikap urban kota Jakarta harus terasa di fashion show ini. Untuk itu saya melakukan re-styling di beberapa rancangan,” papar runner up Lomba Perancang Mode tahun 1993 ini.
Jika pada fashion show di Kudus Denny memamerkan rancangannya dalam tiga babak, pada The Langham X IPMI Fashion Soiree ini Denny mengompilasikan 41 looks ke dalam dua babak: Asmaradana dan Layar Sutera (Journey to the Past).
ADVERTISEMENT
Pada babak Asmaradana, Denny mengkreasikan rancangannya pada citra pakaian tradisional China, yakni congsam. Elemen seperti kerah tinggi hingga outerwear bersiluet loose (longgar) menjadi sorotan, dipadukan dengan motif batik Kudus yang ekspresif. Warna-warna terang yang dipilih, termasuk merah yang bold, memberikan jalan bagi motif-motif flora dan unggas untuk menjadi pusat perhatian.
“Rok-rok lebar bias-cut ada juga yang dipadankan dengan korset, elemen yang sedang sangat in (populer) saat ini. Seri Asmaradana terinspirasi dari masa kebangkitan industri di Tiongkok tahun 1920-an,” demikian deskripsi babak Asmaradana dalam keterangan resmi.
Kemudian, pada babak kedua, Denny memamerkan desain yang lebih premium dan mewah. Desain-desain gaun yang ekstravaganza, seperti siluet bahu yang tegas, penambahan detail embroidery (sulaman) yang besar, garis pinggang yang ketat, jubah-jubah besar, hingga ornamentasi beading (manik-manik) yang gemerlap, menjadikan koleksi ini sangat cocok untuk dikenakan pada acara pesta malam yang mewah.
ADVERTISEMENT
“Layar Sutera ini terinspirasi dari kenangan kejayaan masa lalu di negeri Tiongkok, terepresentasikan dengan keindahan motif-motif khas Tiongkok yang tertuang dalam helaian Batik Kudus,” ungkap Denny dalam keterangan resmi.
Motif-motif yang ditampilkan dalam koleksi gaun Layar Sutera mencakup fauna khas China, mulai dari naga, burung phoenix, kupu-kupu, burung hong, hingga ayam. Motif awan dan flora khas peranakan China, seperti bunga krisan, asteria, lotus, dan peonie, juga eksis.
“Koleksi Sandyakala Smara ini saya persembahkan sebagai bentuk dedikasi untuk menggali lebih dalam lagi potensi-potensi yang ada pada motif Batik Kudus yang belum tereksplorasi setelah sebelumnya hadir koleksi Pasar Malam, Padma, dan Wedari,” tutup Denny.
Intip koleksi Sandyakala Smara oleh Denny Wirawan di bawah ini, Ladies.
ADVERTISEMENT