Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Desainer Australia dan Indonesia Hadirkan Pertemuan Budaya di JFW 2023
8 November 2022 9:46 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pergelaran mode bergengsi Jakarta Fashion Week 2023 (JFW) kembali menghadirkan desainer Australia untuk unjuk karya. Jadi tahun kelima desainer asal Australia tampil di panggung mode Indonesia, kali ini giliran Denni Francisco ikut meramaikan JFW pada Sabtu (29/10). Sebagai show utama di JFW hari keenam pada sesi kedua, Denni Francisco berbagi runway pergelaran mode bergengsi Indonesia ini dengan dua desainer lokal alumni Australia.
ADVERTISEMENT
Desainer yang berbasis di Melbourne ini memamerkan koleksi terbarunya dari label fashion berkelanjutan Ngali di Australian Fashion Showcase yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia Jakarta dan Global Victoria di JFW tahun ini. Berkolaborasi dengan seniman asli Australia, Ngali mengangkat gaya kontemporer. Desainer Denni Francisco membawa seni Aborigin dan Torres Strait Islander ke market global melalui media pakaian dan tekstil.
Ngali tampil bersama Kraton dan Friederich Herman di JFW 2023
Menariknya, Ngali sukses tampil dalam showcase bersama dua label asal Indonesia yakni Kraton dan Friederich Herman. Auguste Soesastro merupakan desainer di balik label Kraton yang punya ciri khas koleksi yang dikenal dengan kain mewah dan teknik menjahitnya yang halus. Sementara desainer Friederich Herman dengan label yang sama seperti namanya, terkenal akan dedikasinya untuk menciptakan desain minimalis yang dinamis dengan sentuhan feminin.
Kedua desainer lokal ini bangga sebagai alumni Australia yang pernah belajar di institusi kelas dunia Australia, yaitu University of Sydney, Australian National University dan Queensland University of Technology. Pergelaran mode JFW 2023 pun jadi ajang bagi kedua desainer di balik label Indonesia tersebut untuk kembali memamerkan hasil karya terbaiknya di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui pada konferensi pers show persembahan Kedutaan Besar Australia di Jakarta ini, desainer Ngali Denni Francisco, Auguste Soesastro dan Friederich Herman menjelaskan koleksi yang dihadirkan pada JFW kali ini. Momen ini merupakan kolaborasi yang mempertemukan budaya kedua negara untuk menciptakan hubungan bilateral yang erat.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM menambahkan, “Koleksi yang dihadirkan pada Australian Fashion Showcase tahun ini mencerminkan keunggulan kreatif industri fashion Australia dan Indonesia.”
Koleksi persembahan The Australian Embassy Jakarta di JFW 2023
Denni Francisco mempersembahkan koleksi Ngali dengan detail dan motif ciri khas suku Aborigin. Gayanya punya garis desain yang timeless, ageless, dan melampaui tren yang ada. Para penonton JFW pun terpukau mengetahui budaya asli Australia dengan desain yang dihadirkan dalam koleksi pakaian yang lebih kekinian.
Di lain sisi, Auguste Soesastro yang menggandeng Tulola menampilkan koleksi label Kraton dengan tema Evolution of Heritage. Menghadirkan wastra mewah yang khas, koleksinya bertujuan untuk mendefinisi ulang busana Indonesia untuk market internasional. Para model label Kraton melenggang dengan mengenakan wastra Indonesia yang dihadirkan dalam koleksi kain, blankon, blazer, hingga gaun yang tampak elegan baik untuk perempuan maupun laki-laki.
ADVERTISEMENT
Tak ketinggalan, koleksi khas Friederich Herman, runner-up Lomba Perancang Mode (LPM) Femina 2011 mengusung tema fashion yang kontemporer. Label tersebut turut memikat penonton pada show The Australian Embassy Jakarta. Koleksinya bergaya kontemporer dengan potongan yang lebih simpel, berwarna berani seperti biru elektrik, hijau atau natural hitam dan putih yang cocok untuk melengkapi aktivitas perempuan dinamis.
Hubungan bilateral Australia dan Indonesia melalui fashion
Momen desainer Australia dan Indonesia di JFW 2023 Ini adalah contoh dinamis ketika desainer dan pengusaha terbaik dari dua negara bergabung. Tampil di Jakarta Fashion Week, kolaborasi fashion ini menyoroti hubungan kuat antara sektor kreatif kedua negara.
Bukan tanpa alasan, industri fashion dan tekstil sendiri sangat penting bagi perekonomian Australia dan Indonesia. Di Australia, industri tekstil menambah sekitar 265 triliun rupiah bagi perekonomian nasional. Sedangkan pada 2019, industri tekstil Indonesia bernilai hampir 390 triliun rupiah.
ADVERTISEMENT