Dijuluki Oprah Winfrey Timur Tengah, ini 4 Fakta Putri Basmah dari Arab Saudi

18 April 2020 21:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri Basmah binti Saud. Foto: AFP/ MANDEL NGAN
zoom-in-whitePerbesar
Putri Basmah binti Saud. Foto: AFP/ MANDEL NGAN
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, putri Kerajaan dari Arab Saudi, Basmah binti Saud (56) menjadi bahan perbincangan terkait dengan unggahannya di Twitter. Cuitan yang diunggah pada Rabu (15/4) lalu itu berisi permohonan kepada pamannya, Raja Salman bin Abdulaziz, untuk meminta dibebaskan dari penjara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sang putri juga mengungkapkan bahwa dia ditahan secara sewenang-wenang di penjara al-Ha’ir dan meminta raja dan putranya, Putra Mahkota Muhammad bin Salman, untuk meninjau kasus serta membebaskannya karena ia merasa tidak bersalah.
"Seperti yang Anda ketahui, saya saat ini ditahan secara sewenang-wenang di penjara al-Ha'ir tanpa kriminal, atau tuntutan apa pun terhadap saya. Kesehatan saya memburuk sampai tingkat yang parah, dan itu bisa menyebabkan kematian. Saya belum menerima perawatan medis atau bahkan balasan surat-surat yang saya kirim dari penjara ke Pengadilan Kerajaan. Saya diculik tanpa penjelasan bersama dengan salah satu anak perempuan saya, dan dijebloskan ke penjara,” demikian isi tweet yang diunggah di akun terverifikasi Putri Basmah.
Bagi Anda yang belum familiar dengan Putri Basmah, ia adalah anak bungsu dari Raja Saud yang memerintah Arab Saudi pada 1953-1964. Ia dikenal sebagai pebisnis ulung dan juga sering menyerukan soal nilai-nilai hak asasi manusia.
ADVERTISEMENT
Simak lebih lanjut, fakta-fakta tentang Pursi Basmah binti Saud, berikut ini.

1. Sepanjang hidupnya, Putri Basmah hanya dua kali melihat sang ayah

Putri Basmah binti Saud. Foto: AFP/ MANDEL NGAN
Putri Basmah lahir di Riyadh, Arab Saudi, pada 1 Maret 1964. Ia adalah anak bungsu Raja Saud dengan Jamila Merhi. Sepanjang hidupnya, Putri Basmah ternyata hanya dua kali melihat sang ayah pada usia 5 tahun, demikian ditulis House of Saud. Setelah Raja Saud meninggal pada 23 Februari 1969, ibu Putri Basmah kemudian membawanya ke Beirut, Libanon. Di sanalah Putri Basmah kemudian dibesarkan. Namun selama Perang Saudara yang terjadi di Libanon pada 1975, keluarga Basmah lalu melarikan diri dan mencari suaka di Inggris.

2. Latar belakang pendidikan Putri Basmah

Putri Basmah sempat mengambil sekolah bahasa Prancis di Beirut, Libanon. Kemudian, ia juga pernah menempuh sekolah khusus untuk anak perempuan dan sekolah Hertfordshire di London, sebelum akhirnya menghabiskan dua tahun belajar di Swiss. Setelah itu, Basmah mendaftarkan diri untuk studi kedokteran, psikologi, dan sastra Inggris di Beirut Arab University.
ADVERTISEMENT

3. Dijuluki Oprah Winfrey dari Timur Tengah

Putri Basmah binti Saud. Foto: AFP/ MANDEL NGAN
Pada 1988, Putri Basmah menikah dengan seorang laki-laki anggota keluarga Al Sharif, bernama Shuja bin Nami bin Shahin Al Sharif. Dari pernikahan tersebut, keduanya memiliki lima orang anak. Namun pernikahan itu tidak berlangsung lama, mereka kemudian memutuskan untuk bercerai pada 2007.
Setelah bercerai, Putri Basmah lalu mendirikan beberapa di Arab Saudi. Dia kemudian berencana untuk melebarkan bisnis restorannya ke Inggris. Tak hanya itu, Putri Basmah juga membangun bisnis katering dan mendirikan sebuah perusahaan bernama Media Ecco pada 2008 lalu. Karena sukses mengelola berbagai usaha, Putri Basmah lalu dijuluki sebagai Oprah Winfrey dari Timur Tengah, demikian ditulis House of Saud.

4. Dikenal sering menyuarakan nilai-nilai hak asasi manusia

Putri Basmah binti Saud. Foto: AFP/ MANDEL NGAN
Selain dikenal sebagai pebisnis ulung, Putri Basmah juga dikenal karena advokasi dan teorinya tentang hak asasi manusia. Pada 2008 lalu, dia menulis sebuah buku berjudul ‘The Fourth Way’. Buku itu mengemukakan empat pilar penting untuk kemajuan hak asasi manusia; seperti keamanan, kebebasan, kesetaraan, dan pendidikan. Selain buku, sang putri juga sering menulis artikel tentang kemajuan hak asasi manusia di surat kabar Arab Saudi yaitu Al Madina, al-Hayat, dan al-Ahram.
ADVERTISEMENT
Saat menyuarakan nilai-nilai tentang hak asasi manusia, Putri Basmah juga tercatat pernah menentang Polisi Syari’ah Arab Saudi, atau yang dikenal mutawa, dan juga kesenjangan ekonomi yang ada di negaranya. Selain itu, ia juga secara khusus mendukung reformasi dalam hukum Islam di Saudi mengenai larangan pertemuan campuran antara laki-laki dan perempuan, serta menyerukan soal pilihan pakaian bagi perempuan di Arab Saudi.
Pada April 2012, Putri Basmah mengatakan kepada BBC bahwa ia ingin melihat banyak perubahan di Arab Saudi, terutama soal hak-hak perempuan. Basmah kemudian menyerukan perubahan menyangkut konstitusi, undang-undang perceraian, perbaikan sistem pendidikan, reformasi menyeluruh layanan sosial hingga kebijakan soal peran mahram (wali laki-laki, yang biasanya kerabat atau sanak saudara yang harus dimiliki perempuan Saudi).
ADVERTISEMENT
----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran virus Corona. Yuk, bantu donasi sekarang!