Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dikenal Suka Kawin Cerai, Ini 3 Skandal Percintaan Raja Thailand Vajiralongkorn
24 Oktober 2020 19:43 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah Raja Thailand Bhumibol Adulyadej wafat pada 2016 lalu, satu-satunya anak laki-laki, Vajiralongkorn, naik takhta menjadi penerus pemimpin Kerajaan Thailand. Namun sayangnya, sejak Maha Vajiralongkorn menjabat, banyak warga Thailand yang justru tidak simpatis terhadapnya.
ADVERTISEMENT
Kabarnya, sifat Vajiralongkorn masih sama seperti ia belum dinobatkan sebagai raja. Terlebih, pria 68 tahun ini dikenal memiliki berbagai skandal karena kelakukan yang diperbuatnya, termasuk pula skandal percintaan yang melibatkan banyak perempuan.
Apa sajakah skandal-skandal percintaan tersebut? Berikut ulasannya.
1. Raja Vajiralongkorn sering kawin-cerai
Selama hidupnya, Raja Maha Vajiralongkorn telah menikah sebanyak empat kali. Istri pertamanya merupakan sepupunya sendiri, Putri Soamsawali. Dari pernikahan ini, ia memiliki seorang putri. Namun sayang, pernikahan tak berlangsung lama karena ia berselingkuh dengan aktris Thailand bernama Sujarinee.
Selama berselingkuh itu, Raja Maha Vajiralongkorn memiliki lima anak dari Sujarinee. Padahal saat itu, ia masih memiliki istri sah Putri Soamsawali. Sang putri akhirnya diceraikan dan ia menikahi Sujarinee pada 1994. Sayang, pernikahan hanya bertahan 2 tahun saja.
Istri ketiga Raja Maha Vajiralongkorn adalah Srirasmi Suwadee yang dinikahi pada 2001 lalu dan memiliki seorang putra, Dipangkorn Rasmijoti, yang disebut-sebut sebagai pewaris takhta. Namun pada 2004, ia menceraikan Suwadee. Gelarnya dicabut karena ia dianggap melakukan korupsi. Orang tua Srirasmi Suwadee juga dipenjara karena dianggap melanggar aturan lèse-majesté alias aturan yang melarang siapapun mengkritik anggota kerajaan.
ADVERTISEMENT
Pernikahan keempat terjadi pada 2019 lalu. Vajiralongkorn menikahi Ratu Suthida, mantan pramugari yang dulunya bekerja sebagai salah satu pengawal raja dengan bergelar letnan jenderal. Ratu Suthida dinikah tiga hari sebelum ia dinobatkan menjadi raja. Dari pernikahan ini, Raja Vajiralongkorn belum dikaruniai anak.
2. Drama percintaan dengan selirnya
Pada Juli 2019 lalu, Raja Vajiralongkorn mencabut seluruh gelar kehormatan "Chao Khun Phra" atau permaisuri bangsawan dan pangkat selirnya, Sineenat Wongvajirapakdi. Alasannya, Sineenat dianggap tidak patuh dan mengancam posisi ratu Thailand. Wanita 34 tahun ini dianggap telah melanggar kode etik dan tidak loyal. Bahkan, dia dikatakan tidak bersyukur karena ingin menggeser posisi Ratu Suthida.
Penunjukan Sineenat sebagai selir Raja Thailand adalah peristiwa bersejarah. Pasalnya, selama hampir 100 tahun tidak ada pengisi jabatan selir di negara itu. Perlu diketahui, selir adalah istri kedua yang bertugas mendampingi dan melayani raja, namun tidak mendapat gelar ratu.
Sejak saat itu, Sineenat tak lagi terlihat di hadapan publik. Mengutip The Sun, media Jerman Bild melaporkan bahwa selir itu sebelumnya dipenjara di Bang Kwang dengan diawasi ketat. Namun pada September 2020 lalu, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn resmi berdamai dengan Sineenat Wongvajirapakdi dan mengembalikan seluruh gelar yang didapatnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, setelah keluar dari penjara, Sineenat kemudian diterbangkan ke Jerman dengan menggunakan Boeing 737 dan dijemput oleh raja di Bandara Munich untuk menjalani karantina bersama.
3. Ajak 20 selir isolasi mandiri di Jerman
Saat COVID-19 mencuat di seluruh dunia, Raja Vajiralongkorn memutuskan pergi ke Jerman untuk liburan sambil melakukan isolasi mandiri. Namun yang membuat heboh, ia mengajak 20 selirnya untuk melakukan isolasi mandiri bersama-sama di hotel Grand Sonnenbichi di Bavarian, Jerman.
Tak hanya 20 selir saja, Raja Vajiralongkorn juga mengajak para pelayan dan stafnya untuk pergi bersama. Bila ditotal, ada lebih dari 110 orang staf istana yang ikut menginap di hotel itu. Padahal, saat itu hotel lainnya sudah tutup untuk turis. Akisnya ini pun mendapatkan kritik dari para warga Thailand maupun Jerman yang menolak keberadaan Raja Thailand karena dikhawatirkan akan menyebarkan virus.
ADVERTISEMENT