Dirayakan Setiap Tahun, Ini Tema 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023

27 November 2023 16:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Foto: Dok. UN Women
zoom-in-whitePerbesar
16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Foto: Dok. UN Women
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau 16 Days of Activism against Gender-based Violence tengah berlangsung. Gerakan global untuk menyerukan pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan ini setiap tahunnya—sejak 1991—dilakukan pada 25 November hingga 10 Desember.
ADVERTISEMENT
Mulai 2008, Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) meluncurkan inisiatif UNITE to End Violence against Women untuk mendukung 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. UNITE, dari tahun ke tahun, menyiapkan tema global berbeda. Apa tema untuk tahun ini?

Tema Global 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023

Dilansir situs resmi UN Women, tema kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023 adalah “UNITE! Invest to prevent violence against women and girls” atau “UNITE! Berinvestasilah untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan”.
Pada 2023 ini, kampanye akan berfokus pada pentingnya mendanai berbagai strategi pencegahan untuk menghentikan terjadinya kekerasan. Ini akan memanfaatkan platform normatif dan advokasi global untuk membangun momentum serta menggalang upaya kolektif.
ADVERTISEMENT
Tema kampanye tahun ini juga selaras dengan tema prioritas Commission on the Status of Women tahun 2024, yang berfokus pada percepatan pencapaian kesetaraan gender serta pemberdayaan seluruh perempuan dengan mengatasi kemiskinan, juga memperkuat kelembagaan dan pembiayaan yang berperspektif gender.

Mengapa 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan Penting Diperingati?

Ilustrasi perempuan korban kekerasan. Foto: Tim kreatif kumparan
Kekerasan terhadap perempuan—sebagaimana UN Women melansir—masih menjadi salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang paling umum dan paling banyak terjadi di dunia. Meskipun banyak negara sudah merilis undang-undang untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan, lemahnya penegakan hukum dan norma-norma sosial yang diskriminatif dinilai masih menjadi permasalahan yang signifikan.
Secara global, diperkirakan sebanyak 736 juta—atau hampir satu dari tiga—perempuan pernah mengalami kekerasan fisik dan atau kekerasan seksual oleh pasangan, kekerasan seksual yang bukan oleh pasangan, atau keduanya, setidaknya sekali dalam hidup mereka.
16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Foto: Dok. UN Women
Kekerasan terhadap perempuan juga disebut meningkat di berbagai tempat, termasuk di ruang kerja dan secara online. Sebuah studi global yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit menemukan bahwa 38 persen perempuan pernah mengalami kekerasan online secara pribadi dan 85 persen perempuan yang menghabiskan waktu online pernah menyaksikan kekerasan digital terhadap perempuan lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebuah studi global terhadap perempuan yang bekerja di sektor teknologi menemukan bahwa 44 persen perempuan pendiri perusahaan pernah mengalami beberapa bentuk pelecehan di tempat kerja pada 2020 dan 41 persen perempuan di antaranya mengalami pelecehan seksual.
Itulah mengapa, 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023 penting diperingati. Lebih dari itu, mari turut berperan serta dalam upaya mencegah dan mengakhiri adanya kekerasan terhadap perempuan, Ladies.