Doa & Tata Cara Mandi Wajib untuk Perempuan Setelah Haid

14 April 2021 12:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perempuan Mandi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Mandi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu keistimewaan menjadi seorang perempuan adalah datangnya siklus haid setiap bulan. Haid sendiri merupakan proses alamiah tubuh ketika terjadi peluruhan pada dinding rahim karena tidak ada proses pembuahan alias ovulasi.
ADVERTISEMENT
Dalam agama Islam, seorang perempuan yang sedang haid dianggap memiliki hadas besar. Oleh karena itu, ia tidak diperbolehkan melakukan ibadah, seperti salat, berpuasa, hingga membaca Al-Quran.
Namun, setelah selesai haid, perempuan harus melangsungkan mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu untuk bisa beribadah kembali. Meski begitu, saat melakukan mandi wajib Anda tidak boleh asal ya Ladies, sebab ada beberapa tata cara yang harus ditaati.

Perintah untuk mandi wajib

Landasan perintah mandi wajib terdapat dalam firman Allah SWT di dalam Al-Quran, yang berbunyi:
Hai orang-orang yang beriman, apabila Anda hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika Anda junub maka mandilah, dan jika Anda sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu Anda tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan Anda, tetapi Dia hendak membersihkan Anda dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya Anda bersyukur.” (QS Al-Maidah: 6)
ADVERTISEMENT
Kemudian dalam surat lainnya, Allah SWT juga menyuruh muslim untuk mandi wajib jika dalam keadaan junub:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah Anda salat, sedang Anda dalam keadaan mabuk, sehingga Anda mengerti apa yang Anda ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang Anda dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga Anda mandi. Dan jika Anda sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau Anda telah menyentuh perempuan, kemudian Anda tidak mendapat air, maka bertayamumlah Anda dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.(QS An-Nisa: 43)
Ilustrasi mandi Foto: Shutterstock

Doa dan niat mandi wajib

Mandi wajib bagi perempuan selepas haid tidak jauh berbeda dengan mandi wajib ketika hadas besar lainnya. Ketika akan mandi, sebagaimana disiratkan dalam kitab Safinatun Najah, Syekh Salim bin Sumair Al Hadlrami menyebutkan untuk lafal niat mandi wajib sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Lafaz latinnya: “Nawaitul gusla lirof’il hadatsil akbari minal haidi fardlon lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid, fardu karena Allah ta’ala.

Tata cara mandi wajib

Mandi wajib dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, saat melakukan mandi wajib, perempuan diperbolehkan memakai sabun dan sampo ataupun tidak sama sekali. Selain itu, kotoran atau najis yang keluar dari alat kelamin (qubul) dan dubur harus dibersihkan. Noda-noda di tubuh yang sulit hilang, terutama bekas darah yang menempel di kuku, bekas kosmetik, dan lainnya juga harus dibersihkan.