Dokter Kulit Ungkap Penderita Eksim Berisiko Alami Frustasi, Mengapa?

23 September 2024 12:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi eksim. Foto: Prostock-studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eksim. Foto: Prostock-studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eksim (Eczema) atau dermatitis atopik adalah kondisi ketika kulit meradang dan muncul ruam-ruam yang terasa gatal. Di kulit yang cerah, ruam akan cenderung terlihat merah. Sementara itu, di kulit yang lebih gelap, warnanya cenderung keunguan, abu-abu, atau kecokelatan.
ADVERTISEMENT
Rasa gatal pada eksim dideskripsikan sebagai luar biasa dan bisa mendistraksi. Akibatnya, banyak pejuang eksim yang menggaruk ruam tersebut. Namun, ini justru menyebabkan luka pada kulit yang bisa semakin memperburuk inflamasi.
Kulit yang terkena eksim akan menjadi sangat kering. Lapisan pelindung kulit atau skin barrier pada kulit dengan dermatitis atopik juga mengalami kerusakan, sehingga membuat kulit mudah teriritasi.

Penyebab munculnya eksim pada kulit

Ilustrasi eksim. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
Eksim bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi, anak kecil, hingga orang dewasa. Kondisi kulit ini biasanya sudah terdeteksi sejak bayi. Namun, ada juga eksim yang baru muncul saat dewasa akibat terpicu oleh faktor tertentu.
Ada banyak hal yang bisa memicu eksim, mulai dari faktor genetik hingga stres. Eksim diketahui dapat diturunkan secara genetika dari orang tua ke anak, sehingga biasanya, orang tua yang memiliki kondisi eksim akan melahirkan anak dengan kondisi kulit yang sama.
Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia, dr. Srie Prihianti, SpKK. Foto: Helmi Afandi/kumparan
“Ada faktor genetik, faktor genetik ini beda-beda. Kalau satu dari kedua orang tuanya kena (eksim), ada kemungkinan 50 persen anaknya akan mengalami eksim. Namun, kalau kedua orang tuanya menderita dermatitis atopik, kemungkinan anak terkena dermatitis atopik bisa sampai 60–80 persen,” kata perwakilan KSDAI, dr. Srie Prihianti G, Sp.DVE, Subsp.DA, PhD, FINSDV, FAADV.
ADVERTISEMENT
Imunitas atau sistem kekebalan tubuh yang terganggu, kondisi lingkungan, alergi makanan, paparan bahan kimia, stres, hingga skin barrier yang terganggu juga bisa memicu kemunculan atau kekambuhan eksim.

Eksim bisa sebabkan penderitanya merasa insecure hingga frustasi

Menurut Srie, eksim bukan sekadar gangguan kulit biasa. Eksim ternyata bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang, mulai dari segi fisik hingga psikis.
“Dan orang tua yang punya anak (dengan eksim), sering kali frustrasi eksimnya nggak sembuh-sembuh. Ini bisa sebabkan gangguan psikologis,” kata Srie.

Cara mencegah agar eksim tidak kambuh dan sebabkan frustasi

Ilustrasi eksim. Foto: Pormezz/Shutterstock
Yang bisa dilakukan oleh para pejuang eksim untuk mencegah kekambuhan adalah dengan berkonsultasi kepada dokter. Ini bertujuan untuk mencari tahu pemicu eksim dan cara terbaik untuk menangani kondisi kulitmu.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kamu harus mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Hindari hal-hal yang memicu kekambuhan eksim kamu, seperti makanan, paparan zat tertentu, dan bahan baju tertentu.
Lalu, pastikan kamu merawat kulit dengan mengaplikasikan krim atau lotion yang mengandung ceramide. Aplikasikan secara menyeluruh dan dengan jumlah yang tepat.