Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
“Berkelanjutan” menjadi kata kunci lintas industri beberapa tahun ke belakang. Orang-orang mulai menaruh perhatian besar tidak hanya kepada makanan yang mereka konsumsi dan rumah yang mereka tinggali, tetapi juga kepada pakaian yang mereka pakai. Tidak lagi hanya kualitas kain yang menjadi pertimbangan, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Fast fashion, atau pakaian yang dibuat dengan harga murah dan dalam jumlah besar untuk memenuhi permintaan pasar akan gaya terbaru perlahan mulai ditinggalkan karena semakin banyak orang yang menyadari dampak buruknya terhadap lingkungan. Dari fast fashion, orang-orang mulai beralih ke sustainable fashion, fesyen yang berkelanjutan.
Fesyen berkelanjutan memprioritaskan produk yang minim dampak buruk terhadap lingkungan. Dalam fesyen berkelanjutan, pakaian-pakaian dibuat dari bahan baku yang ramah lingkungan seperti viscose rayon, serat benang yang berasal dari pohon dan dapat terurai secara alami.
Asia Pacific Rayon (APR) selaku produsen bahan baku tekstil terbarukan paham betul soal ini.
Serat rayon APR berasal dari bahan baku terbarukan yang dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, memiliki keunggulan mudah terurai (biodegradable), adem, dan mudah dikombinasikan dengan bahan baku pakaian lainnya.
ADVERTISEMENT
Bahan baku APR disuplai oleh Grup APRIL selaku pemasok utama, yang sudah diakui sebagai produsen yang bertanggung jawab lewat sertifikasi nasional (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) dan internasional (Programme for the Endorsement of Forest Certification/PEFC).
Menunjukkan mutu serat rayon dan komitmennya dalam pengembangan sustainable fashion, APR untuk kali kedua berpartisipasi dalam Muslim Fashion Festival (Muffest) 2020 yang digelar pada 20-23 Februari di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Seiring dengan kampanye ‘Everything Indonesia’ yang digaungkan perusahaan, APR berkolaborasi dengan sejumlah desainer yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chambers (IFC) dan menampilkan total 72 koleksi modest sustainable fashion. APR juga berpartisipasi dalam Styling Competition dan Modest Young Design Competition (MYDC).
Ali Charisma, selaku National Chairman IFC, mengatakan bahwa tren sustainable tengah menjadi gerakan baru di dunia fesyen untuk menciptakan produk pakaian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
“Sebagai desainer, kami sangat terbantu dengan adanya bahan baku berkelanjutan yang seluruhnya berasal dari Indonesia. Kami berharap produk rayon APR bisa menjadi solusi untuk masa depan industri fesyen yang lebih ramah lingkungan,” ujar Ali.
Dalam setahun, APR mampu memproduksi 240.000 ton serat rayon untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun global. Produk APR diekspor ke 15 negara seperti Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Brasil, serta sejumlah negara di Eropa.
Peluang Indonesia menjadi kiblat fesyen Muslim dunia sangat besar, terlihat dari tingginya transaksi belanja busana Muslim dalam negeri. Dalam laporan terbaru State Islamic Economy Report 2019, Indonesia menjadi negara ketiga pembelanja busana Muslim terbesar di dunia dengan total nilai USD 21 miliar.
Sayangnya, tingginya permintaan busana Muslim dunia belum didukung optimal oleh pelaku tekstil dan fesyen dalam negeri. Dari data yang sama, Indonesia tidak termasuk dalam lima negara terbesar dalam mengekspor busana Muslim, yang dipimpin China total ekspor busana Muslim sebesar USD 10,6 miliar.
ADVERTISEMENT
“Partisipasi kami dalam gelaran Muffest sejalan dengan dukungan APR untuk berkontribusi dalam upaya merevitalisasi industri tekstil Indonesia, termasuk meningkatkan kesadaran sustainable fashion, mendorong ekspor modest fashion, serta mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen Muslim dunia,” ujar Direktur APR Basrie Kamba.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama dengan RAPP