news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dukung Kesetaraan Gender di Dunia Bisnis, P&G & WEConnect Edukasi Para Perempuan

12 Agustus 2022 21:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Memberikan kesempatan yang sama, inklusif, dan non diskriminasi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Memberikan kesempatan yang sama, inklusif, dan non diskriminasi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Agar bisa menjalani kehidupan yang seimbang di segala aspek, kesetaraan gender menjadi jawabannya. Saat ini, dunia sudah mulai menyadari pentingnya menutup ketimpangan, sehingga gerakan untuk mempromosikan kesetaraan gender terus didorong. Ini pun berlaku di dunia bisnis, termasuk dalam ranah rantai pasok.
ADVERTISEMENT
Perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) besar di Indonesia, Procter & Gamble (P&G), adalah salah satu perusahaan besar yang terus mendorong terciptanya kesetaraan gender lewat pemberdayaan perempuan. Menurut Director of Purchases P&G Indonesia, Annisa Darojati, P&G memiliki identitas tersendiri dalam berbisnis: Kesetaraan dan Inklusi.
“Jadi kalau kita start from P&G, kita ada equality and inclusion, kesetaraan dan inklusi. Jadi, itu adalah fundamental dari identitas kami dalam berbisnis. Lalu kita punya misi, bercita-cita menciptakan perusahaan dan dunia di mana kesetaraan dan inklusi dapat dicapai semua orang; akses untuk belajar dan berkembang itu bisa untuk semua orang,” ungkap Annisa dalam sesi webinar edukasi bertajuk How to Do Business oleh P&G Indonesia, WEConnect International, dan WomenWorks Indonesia pada Kamis (11/8).
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, P&G pun berkomitmen untuk mencapai kesetaraan gender dalam bisnis, salah satunya lewat Supplier Diversity (keragaman pemasok). Dalam mencapai misi ini, P&G berkolaborasi dengan WEConnect International dalam mengedukasi para pengusaha perempuan agar mampu sukses bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar.
Khalya Karamina Siregar (kanan atas), Annisa Darojati (kiri atas), dan Rika Agusmelda (kanan bawah) pada webinar How to Do Business oleh P&G Indonesia dan WEConnect International pada Kamis (11/08/2022). Foto: P&G

Apa saja yang dilakukan P&G dan WEConnect International?

1. Mendukung Supplier Diversity

Pada webinar How to Do Business oleh P&G, WEConnect International, dan WomenWorks Indonesia, P&G menegaskan komitmen mendukung pemberdayaan perempuan lewat keberagaman pemasok.
Keberagaman pemasok sendiri bermakna melibatkan lebih banyak Women-Owned Business (WOB, perusahaan milik perempuan) dalam rantai pasok bisnis; perusahaan, sebagai pembeli, membeli bahan-bahan dari perusahaan milik perempuan, sehingga WOB bisa terus berkembang.
“Keragaman pemasok dapat membantu mempercepat pertumbuhan bisnis bagi para pelaku usaha perempuan serta memberdayakan mereka dalam mendorong kemajuan di masyarakat sekitarnya. Tujuan dari keragaman pemasok adalah memberdayakan perempuan, sebagai salah satu elemen masyarakat yang sering kali kurang terwakili secara ekonomi, dan memberikan kesempatan yang sama kepada mereka untuk berkembang,” ungkap Annisa.
ADVERTISEMENT

2. Program edukasi ANJANI bersama WEConnect International

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Olena Yakobchuk/Shutterstock
Sejak 2020 lalu, P&G Indonesia bersama WEConnect International menyelenggarakan program edukasi perempuan pengusaha bertajuk ANJANI. Program yang sudah berlangsung dua kali, yakni pada 2020 dan awal 2022 ini membantu perempuan pengusaha meningkatkan soft skill mereka, serta bagaimana mereka bisa meningkatkan kapabilitas sebagai pengusaha.
Dalam program ini, P&G Indonesia serta WEConnect International tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menjembatani jaringan para pengusaha perempuan, agar mereka bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar dalam ranah rantai pasok.
“Dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki pelaku usaha perempuan, maka ide, produk, dan layanan baru dapat dihasilkan ke pasar global. Lewat program ANJANI, kami optimistis bermitra dengan P&G untuk memberdayakan lebih banyak pelaku usaha perempuan di Indonesia, serta menghapus kesenjangan gender yang masih terjadi, khususnya di sektor bisnis,” jelas Indonesia Market Lead WEConnect International, Khalya Karamina Siregar.
ADVERTISEMENT

Mengapa kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan itu penting dalam bisnis?

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutter Stock
Perempuan dianggap sebagai untapped potential atau potensi yang belum dimaksimalkan dalam pertumbuhan ekonomi dan bisnis. Padahal, jika perempuan dipercaya dan diberdayakan, kontribusinya akan sangat besar bagi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia saja, kontribusi UMKM perempuan bisa mencapai 61 persen.
“Kenapa women? Kalau dari data World Bank, 30 persen kewirausahaan itu dimiliki perempuan. Kalau di Indonesia, data dari Kementerian Keuangan, 53,75 persen UMKM itu didominasi oleh perempuan. Lalu, kontribusinya besar ke perekonomian Indonesia,” papar Annisa.
Namun, Annisa mengatakan, perempuan masih menghadapi tantangan dalam membangun usaha. Ini mengingat banyak potensi pengusaha perempuan yang belum tergali.
“Tantangannya adalah bias terhadap pengusaha perempuan, yang ke depannya bisa memengaruhi keberlangsungan usaha. Jadi, salah satu cara melawan bias itu adalah dengan diversity, keberagaman. Bagaimana perusahaan—sebagai pembeli—melibatkan banyak usaha dari perempuan,” tegas Annisa.
ADVERTISEMENT