Dukung Perempuan Iran, Priyanka Chopra Dicap Munafik soal Kebebasan Perempuan

14 Oktober 2022 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Priyanka Chopra menuai kritikan setelah mengomentari perjuangan perempuan Iran yang menuntut haknya pasca-kematian Mahsa Amini. Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
zoom-in-whitePerbesar
Priyanka Chopra menuai kritikan setelah mengomentari perjuangan perempuan Iran yang menuntut haknya pasca-kematian Mahsa Amini. Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktris kenamaan India, Priyanka Chopra, menuai kritikan setelah mengomentari perjuangan perempuan Iran yang menuntut haknya pasca-kematian Mahsa Amini. Priyanka dicap munafik lantaran membicarakan kebebasan perempuan di luar sana, sementara ia memilih menutup mata terkait perampasan hak serupa di negara asalnya.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang menjadi UN Goodwill Ambassador itu mengunggah dukungan terkait protes kematian Mahsa Amini di akun Instagram pribadinya pada pekan lalu. Ia mengaku kagum dengan para perempuan Iran yang melawan otoritas di sana selama berminggu-minggu.
“Saya kagum dengan keberanian dan tujuan kalian. Tidak mudah mempertaruhkan hidup kalian untuk menantang kemapanan patriarki dan memperjuangkan hak-hak kalian. Tapi, kalian adalah perempuan pemberani yang melakukan ini [demonstrasi] setiap hari,” ucap Priyanka dikutip dari Al-Jazeera pada Jumat (14/10).
Priyanka Chopra. Foto: AFP/JOHANNES EISELE
Namun, dukungan yang diberikan Priyanka justru menuai banyak kritik. Salah satu kritikan itu datang dari penyair dan aktivis asal New Delhi, Nabiya Khan. Ia mencap Priyanka sebagai orang yang munafik dan memiliki standar ganda.
Bukan tanpa alasan, Nabiya mengungkapkan ribuan perempuan di Karnataka mengalami kesulitan terkait kebebasan beragama. Pemerintah Hindu melarang mereka untuk datang ke sekolah atau kampus karena larangan mengenakan hijab.
ADVERTISEMENT
“Entah bagaimana itu tidak menarik perhatian Priyanka Chopra yang disebut sebagai juara pemberdayaan perempuan,” pungkas Nabiya.
Nabiya berharap seorang selebriti India juga menyuarakan penganiayaan terhadap minoritas di negara asalnya. Menurutnya, publik figur memiliki tanggung jawab dan suara yang lebih besar untuk berbicara.
“Selebriti India sangat cepat mengomentari apa pun yang terjadi di luar negeri, seandainya mereka tidak menutup mata terhadap apa yang terjadi di India,” tutupnya.