Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dulu Dirundung, Perempuan Inggris Ini Jadi Miss England Berambut Merah Pertama
21 Oktober 2022 10:14 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Jessica Gagen, seorang perempuan asal Lancashire, Inggris, menorehkan sejarah di kontes kecantikan Inggris, Miss England. Mahasiswi Teknik Kedirgantaraan itu dimahkotai sebagai Miss England 2022 pada Senin (17/10), menjadikan dia perempuan berambut merah pertama yang memenangi ajang bergengsi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir Daily Mail, malam puncak Miss England 2022 berlangsung di Birmingham, Inggris. Jessica berhasil mengalahkan 29 peserta kontes kecantikan ini. Ia pun akan mewakili Inggris pada ajang Miss World yang rencananya akan berlangsung pada musim semi tahun depan.
Lewat platform penggalangan dana Beauty with a Purpose dalam kontes Miss England 2022, seluruh peserta berhasil menggalang dana total 32.000 Pound Sterling, atau setara dengan Rp 560 juta.
Dalam rangka menggalang dana untuk program ini, Jessica berlari sejauh 5 km dalam balutan gaun cantik setiap harinya selama 96 hari di Liverpool. Ia pun memperoleh julukan ‘Fancy-Dress Jess’ atau ‘Jess si Bergaun Cantik’ oleh masyarakat setempat.
Perjuangan Jessica hingga akhirnya bisa memperoleh mahkota ini ternyata tidak mudah, Ladies. Sebab, dikutip dari The Sun, perempuan berusia 26 tahun ini merupakan korban bullying saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Ia dirundung akibat warna rambut naturalnya, yakni merah.
ADVERTISEMENT
Ya, di Inggris Raya, seorang pemilik rambut merah—dikenal sebagai redhead atau ginger dalam bahasa Inggris—memang kerap menjadi korban perundungan. Salah satu studi yang dilakukan oleh mahasiswa University College Cork menyebut bahwa 60,6 persen laki-laki dan 47,3 persen perempuan berambut merah pernah didiskriminasi dan dirundung hanya karena warna rambut mereka.
Jessica Gagen pernah dihina, diludahi, hingga dipukul
Perundungan yang dialami oleh Jessica Gagen terjadi ketika dirinya masih bersekolah. Dikutip dari The Sun, Jessica tak hanya dihina atau diejek karena warna rambutnya. Ia juga dipukuli, diludahi, dan bahkan rambutnya dibakar dengan menggunakan alat catokan.
“Di awal kelas 7, seorang anak perempuan mengeriting rambutku dengan alat catokan. Ia terus menjepit rambutku dengan alat tersebut dan membakarnya. Esok harinya, anak lainnya mengatakan kepada saya bahwa dia membakar rambutku secara sengaja,” cerita Jessica, sebagaimana dilansir The Sun.
ADVERTISEMENT
“Ada juga insiden lainnya yang benar-benar merusak kepercayaan diri saya. Mereka memanggilku dengan ejekan, seperti ‘kepala wortel’. Sebagian besar hinaan yang mereka lontarkan adalah menyambung-nyambungkan warna rambut saya dengan apa pun yang saya lakukan,” imbuhnya.
Namun, akhirnya Jessica terbebas dari mimpi buruknya itu. Menuju akhir masa sekolahnya, Jessica berhasil mendapatkan nilai-nilai memuaskan dan memiliki banyak teman yang mendukungnya. Layaknya 'tamparan' bagi para perundung, Jessica dikontrak oleh agensi-agensi model begitu ia lulus dari sekolah menengah.
Ia menyampaikan cerita sendu ini sebagai bagian dari misinya, yakni untuk memberikan dukungan kepada para korban perundungan di luar sana.
“Perjalanan saya di Miss England adalah karena saya ingin mengangkat isu ini. Ada anak-anak di luar sana yang mengalami hal yang sama dengan saya, dan saya ingin mereka tahu bahwa hal itu tidak berlangsung selamanya. Selalu ada cahaya di ujung terowongan gelap,” kata perempuan asal Skelmersdale, Lancashire, Inggris ini.
ADVERTISEMENT
Ingin mengajak perempuan mendalami dunia STEM
Sekarang, pencinta matematika dan sains ini tengah melanjutkan studinya di jenjang magister jurusan teknik kedirgantaraan di University of Liverpool, Inggris. Sejalan dengan kesuksesannya di bidang pendidikan, Jessica ingin mendorong lebih banyak perempuan muda untuk terjun ke dunia STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
“Saya ingin menunjukkan kepada mereka betapa hebatnya mata pelajaran STEM, karena saat ini, bidang tersebut masih didominasi oleh laki-laki, terutama teknik,” ucap Jessica.
Sebagai pemenang Miss England 2022, ia pun ingin platform yang dimilikinya menjadi jalan untuk mengubah persepsi tradisional soal kontes kecantikan. Baginya, mahkota ini bisa menjadi tempat Jessica untuk menginspirasi orang di luar sana.
“Banyak masyarakat yang punya miskonsepsi seputar kontes kecantikan, pandangan kuno mengenai apa yang dilibatkan dalam kontes ini. Saya berharap bisa mengubah itu dan menginspirasi orang lain,” ungkap Jessica.
ADVERTISEMENT
“Jika Anda terlibat, Anda akan segera menyadari bahwa seluruh perempuan memiliki cerita mereka sendiri, misi mereka sendiri, dan alasan mengapa mereka ada di sini [di ajang Miss England]. Mereka semua mendorong kesadaran mengenai hal-hal yang dekat dengan hati mereka. Kontes kecantikan adalah soal menggunakan platform ini secara positif untuk menyebarkan pesan-pesanmu,” tegasnya.