Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ekshibisionisme, Perilaku Seksual Menyimpang yang Bisa Buat Korban Trauma
13 Juli 2023 16:41 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kasus dugaan ekshibisionisme kembali terjadi di ruang publik Jabodetabek, Ladies. Di media sosial, ramai beredar video yang menunjukkan seorang pria tengah melakukan masturbasi di KRL Jabodetabek Jalur Rangkasbitung. Peristiwa tersebut kabarnya terjadi pada Senin (10/7) malam.
ADVERTISEMENT
Video itu diunggah oleh akun Twitter @jalur5_. Menurut cuitan terkait, pelaku melakukan tindakan seksual tersebut sambil menutupi celananya dengan tas. Pelaku dikabarkan turun di Stasiun Tigaraksa. Disebut pula bahwa korban perempuan yang tidak sengaja memergoki aksi tak terpuji ini merasa sangat terkejut.
Ladies, tindakan seksual yang dilakukan oleh pelaku juga dikenal sebagai ekshibisionisme dan indecent exposure. Mengutip Psychology Today, ini merupakan kondisi yang ditandai dengan keinginan, fantasi, atau tindakan memperlihatkan alat genital kepada orang lain tanpa consent atau izin korban di tempat publik.
Kondisi tersebut dianggap sebagai gangguan parafilia, perilaku seksual yang tidak biasa dan menyimpang. Orang dengan kondisi ini kemungkinan memiliki preferensi sendiri dalam menunjukkan alat genitalnya. Korbannya bisa siapa saja, baik anak kecil maupun orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari MSD Manuals, pelaku ekshibisionisme memperoleh kepuasan seksual tersendiri ketika menunjukkan genitalnya atau ketika aktivitas seksualnya disaksikan oleh orang lain.
Tindakan ini sudah banyak terjadi di masyarakat, Ladies. Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Sex Research pada 2020 lalu menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari total responden perempuan pernah menjadi korban ekshibisionisme.
Dalam studi tersebut, peneliti dari Adam Mickiewicz University Polandia melakukan survei terhadap 1.075 perempuan . Hasilnya, 58,7 persen dari total responden perempuan pernah menyaksikan aksi ekshibisionisme.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa para perempuan yang menyaksikan aksi tersebut merasa terkejut, jijik, dan ketakutan.
Sementara itu, menurut Psychology Today, sejumlah studi menunjukkan bahwa perempuan yang menjadi korban ekshibisionisme merasa hak-haknya dilanggar. Tak sedikit dari korban yang juga mengalami trauma psikologis.
ADVERTISEMENT
Apa yang harus dilakukan ketika jadi korban ekshibisionisme?
Menyaksikan tindakan ekshibisionisme tentu merupakan pengalaman yang mengganggu dan mengejutkan. Selain membuat tidak nyaman, korban juga berpotensi ketakutan dan mengalami trauma.
Lantas, apa yang harus dilakukan ketika menjadi korban ekshibisionisme? Dikutip dari British Transport Police, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
1. Alihkan pandangan dan segeralah menjauh dari pelaku.
2. Cobalah untuk tidak menunjukkan rasa takut atau respons emosional yang kuat lainnya.
3. Jika memungkinkan, ambillah foto atau video pelaku untuk menjadi barang bukti.
4. Mintalah bantuan orang lain di sekitarmu.
5. Laporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Kamu bisa menunjukkan bukti berupa foto atau video jika ada.
6. Jika kamu merasa tertekan secara mental, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
ADVERTISEMENT