Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Erwin Parengkuan Beri Tips Jadi Pemimpin Cakap, Ini yang Perlu Perempuan Miliki
6 Desember 2023 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Erwin Parengkuan baru saja merilis buku terbaru bertajuk Best Leaders With The Right Mindset. Dalam buku ke-11-nya ini, Erwin memberikan langkah-langkah jitu bagi generasi muda calon pemimpin bangsa.
ADVERTISEMENT
Bicara soal kepemimpinan, bukan hanya laki-laki yang bisa menjadi tonggak bagi sebuah tim, melainkan juga perempuan . Menurut Erwin, perempuan memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk menjadi pemimpin yang baik dan kompeten di bidangnya.
“Semua kualitas leadership tidak membedakan gender. Perempuan dikenal lebih teliti, lebih tekun, dan lebih memiliki empati daripada pria,” ujar Erwin Parengkuan pada kumparanWOMAN baru-baru ini.
Erwin mengungkapkan, tidak ada perbedaan secara umum antara leadership yang ideal bagi perempuan maupun pria. Toh, ada banyak contoh pemimpin perempuan yang tangguh meski secara populasi jumlahnya memang belum sebanyak pria.
Dikatakan Erwin, sukses atau tidaknya seseorang sebagai pemimpin tergantung pada tujuannya saat berada di posisi puncak. Pemimpin yang kompeten juga perlu memahami bagaimana cara terbaik untuk menavigasi tim dan perkembangan bisnis atau organisasinya tanpa mengedepankan ego sendiri.
ADVERTISEMENT
“Tentu, pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang tidak mementingkan egonya di atas segala-gala sehingga mereka dapat memimpin dari belakang, yang menjadi perisai untuk timnya serta memberikan ‘playground’ yang menyenangkan di kantor sehingga semua yang terlibat di dalamnya menjadi produktif, terbuka, dan bahagia,” tutur Erwin.
Kendati demikian, menurut Erwin, pemimpin perempuan perlu juga memiliki jiwa pria di tubuhnya, menggunakan menggunakan otak kiri dan kanan secara seimbang untuk bekerja. Sebab, perempuan akan menemui tantangan terbesar, salah satunya ketika menjadi ibu.
“Tantangan terbesar adalah ketika mereka adalah ibu dari anak-anaknya sehingga harus bekerja lebih cerdas dan cermat dalam membagi waktu di rumah dan di kantor,” pungkas Erwin.